logo-compas-biru-kecil-v1-156x40
Perbedaan E Commerce dan Marketplace

Apa Perbedaan E-Commerce dan Marketplace?

Apa Perbedaan E Commerce dan Marketplace?

Author: Ivana Deva Rukmana

 

Compas.co.id – Kini, hampir semua produk dapat dibeli melalui internet, mulai dari perawatan wajah, kosmetik, makanan, buku, produk rumah tangga, dan tiket pesawat. Bahkan, berlangganan musik dan berinvestasi pun kini dapat dilakukan lewat platform digital.

Pesatnya perkembangan ini tak ayal melahirkan berbagai peluang dalam berbisnis. Kemunculan platform e-commerce dan marketplace merupakan contoh dari kemajuan Iptek yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang bisnis.

Lantas, apa perbedaan e-commerce dengan marketplace dan bagaimana cara memilih platform jualan online yang tepat bagi bisnis Anda? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini!

 

Mengenal e-Commerce dan Marketplace

Sebagian besar orang kerap menyamakan e-commerce dengan marketplace. Padahal, keduanya merupakan hal yang berbeda. Yuk, kenal lebih dekat dengan e-commerce dan marketplace sekaligus perbedaan keduanya! 

 

Apa itu e-Commerce

Secara umum e-Commerce dapat diartikan sebagai transaksi jual beli secara elektronik melalui media internet. Selain itu, E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik.

 

Apa itu Marketplace?

Secara spesifik, marketplace adalah sebuah platform “tempat pertemuan” penjual dan pembeli. Dewasa ini, pertemuan antara penjual dan pembeli tak hanya dapat terjadi di pasar, tetapi juga dapat dilakukan secara online.

Beberapa perusahaan online marketplace di Indonesia antara lain Shopee, Tokopedia, BliBli, dan lain sebagainya. Anda tentu sudah akrab dengan merek-merek tersebut, bukan?

Dalam praktiknya, marketplace tak hanya perusahaan penyedia platform atau aplikasi saja, tetapi melibatkan pihak-pihak lainnya. Beberapa pihak tersebut, antara lain perusahaan jasa ekspedisi dan perusahaan penyedia pembayaran (seperti perbankan atau dompet digital).

 

4 Perbedaan e-Commerce dan Marketplace

4 Perbedaan e-Commerce dan Marketplace

1. Biaya Admin

Di marketplace dan online shop, Anda tak perlu mengeluarkan uang sepeserpun. Baik untuk mendaftar ataupun saat sudah berjualan di sana.

Kecuali, jika Anda ingin menikmati fitur-fitur premium yang disediakan oleh marketplace atau media sosial tersebut. Misal, Facebook Ads atau Instagram Ads.

Sementara itu, Anda harus mengeluarkan sedikit uang untuk membeli serta memperpanjang domain dan hosting bagi website ecommerce. Apalagi jika Anda menggunakan CMS toko online berbayar seperti Shopify, tentu ada biaya ekstra yang harus dikeluarkan.

 

2. Tingkat Kesulitan Pembuatan

Membuat website toko online itu sebenarnya mudah dan cepat. Hanya saja, Anda tetap perlu belajar hal teknis seperti melakukan pemeliharaan dan optimasi website.

Tepatnya, Anda harus mengoptimasi SEO, melakukan promosi, hingga memastikan website tetap aman dan responsif untuk diakses oleh pengunjung. 

Sementara di marketplace, apa yang Anda butuhkan sudah tersedia. Anda tinggal mendaftar, memasukkan barang serta harganya dan Anda sudah bisa mulai berjualan. Semua dalam hitungan menit saja.

Untuk online shop itu susah-susah gampang. Sebab, media sosial utamanya bukan untuk berjualan, sehingga Anda harus melakukan beberapa hal terlebih dahulu untuk berjualan di sana. Seperti, membuat Facebook Page atau merubah akun menjadi Instagram For Business terlebih dahulu.

 

3. Promosi

Bisa dikatakan, perbedaan e-commerce dan marketplace/online shop paling kentara di bagian promosinya.

Kenapa? Karena memiliki website e-commerce sendiri berarti Anda juga harus mengurusi semua promosi dari website Anda tersebut. Sementara di marketplace/online shop, promosi dibantu oleh platform tempat Anda berjualan.

Promosi di website sendiri itu dari menarik trafik, mengumpulkan leads, promosi di media sosial, dan masih banyak lainnya. Anda harus bisa membuat strategi digital marketing yang optimal agar produk-produk di website bisa terjual.

Kalau berjualan di marketplace, Anda bisa lebih bernafas lega. Sebab, promosi lebih banyak dilakukan oleh marketplace.

Hal itu karena sebagai penyedia tempat berjualan, marketplace ingin menarik trafik dan menjual produk di dalamnya sebanyak mungkin. Sehingga, secara tak langsung  jualan Anda juga akan ikut dipromosikan.

Anda juga bisa membeli fitur-fitur premium yang disediakan di marketplace. Di mana umumnya fitur-fitur ini memang berfungsi untuk membantu bisnis Anda menjangkau lebih banyak pengguna di marketplace tersebut. Beberapa di antaranya adalah fitur Power Merchant Tokopedia dan Super Seller Bukalapak.

Sedangkan untuk promosi di online shop, hampir mirip dengan marketplace karena Anda juga tak punya kendali penuh. Di sini, Anda tinggal mengeluarkan uang sesuai budget yang tersedia dan manfaatkan Facebook Ads atau Instagram Ads.

Setelah itu Anda tinggal menunggu fitur tersebut untuk menjangkau target pasar yang diinginkan. Promosi menggunakan fitur ini sangat bergantung pada seberapa banyak budget yang Anda sediakan.

 

4. Kepercayaan Konsumen

Untuk masalah kepercayaan bagi penjual baru, marketplace masih lebih baik daripada website e-commerce milik sendiri. Apalagi kalau marketplace tersebut merupakan platform besar yang memang sudah mempunyai reputasi baik.

Untuk penjual yang baru saja membuat website e-commerce, membangun kepercayaan itu membutuhkan waktu yang tak sedikit.

Anda harus fokus dan serius dalam menerapkan strategi untuk membangun kepercayaan konsumen lewat website. Beberapa diantaranya seperti seperti live chat dan menampilkan testimoni.

 

Kesimpulan: Mana yang Lebih Cocok untuk Bisnis Online Anda, e-Commerce atau Marketplace?

Itu lah perbedaan marketplace dengan e-commerce secara umum. Sekilas hampir sama, namun nyatanya berbeda bukan? Nah, jika kamu sedang merintis UMKM atau ingin berjualan secara online, maka platform yang cocok untuk Anda gunakan sebaiknya adalah marketplace.

Namun jika usahamu sudah besar, memiliki produk yang khas, terkenal dan banyak peminatnya maka kamu bisa mencoba menggunakan e-commerce untuk menghindari tiruan-tiruan produk oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa marketplace gratis namun berdaya saing tinggi. Sedangkan e-commerce berbayar namun tingkat brand awareness-nya tinggi, akan cocok untuk brand. Kira-kira, mana platform pilihanmu?

Melalui produk Compas, Anda dapat melakukan riset pasar sesuai kebutuhan dengan akurat dan cepat. Tertarik untuk memulai? Hubungi kami melalui Contact Us atau DM Instagram Compas, ya!

 

Source: Dashboard Compas.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dengan kami

Kembangkan Bisnis Online Anda dengan Data Market Ter-update dari Compas

Kerjasama dengan kami

Kembangkan Bisnis Online Anda dengan Data Market Ter-update dari Compas

logo-compas-putih-kecil-v1-156x40

Compas hadir dari tim yang sama yang mengembangkan Telunjuk.com, sebuah perusahaan teknologi di Jakarta, Indonesia. Compas berfokus pada business intelligence tools, contohnya Market Insight pasar e-commerce, dan memberikan solusi aktif untuk membawa bisnis Anda semakin berkembang dengan strategi bisnis yang tepat.

Follow Us

Copyright © 2020 Compas.co.id by PT Telunjuk Komputasi Indonesia

Tinggalkan pesan untuk kami

Halo, kami ingin mengenal Anda lebih dalam agar kami bisa memberikan bantuan yang terbaik.