3 Jenis Konten Visual: Pilih Strategi yang Tepat untuk Bisnis Online Anda!
Author: Farah Ramadhani
Dalam menjalankan bisnis online, Anda harus dapat memutar otak dalam memilih strategi pemasaran yang tepat. Dengan banyaknya pilihan channel untuk menawarkan produk, brand Anda bisa memiliki exposure yang tinggi dengan marketing plan yang baik.
Salah satu strategi pemasaran online saat ini adalah konten visual. Dalam artikel ini, tim Compas akan memberi informasi seputar apa itu konten visual serta kelebihannya dibanding strategi pemasaran lain. Langsung saja, simak selengkapnya di bawah ini, ya!
Jenis Konten Visual untuk Bisnis Online
1. Konten Video
Dilansir dari Shiftlearning.com, manusia lebih mudah menyerap informasi melalui media visual daripada teks. Masih dari studi yang dilakukan shiftlearning.com, 65% responden memiliki gaya belajar visual.
Hal ini karena media visual lebih ringkas dan memiliki konten yang menarik, apalagi jika media tersebut bergerak. Terbukti dari data yang ditampilkan databoks.katadata.co.id, Indonesia menjadi negara kedua di dunia dengan pengguna aktif TikTok terbanyak.
Tentu data tersebut dapat Anda manfaatkan sebagai strategi marketing bisnis online. Brand Anda dapat mulai menampilkan video yang berisi Call to Action (CTA) untuk membeli produk ataupun sekedar menampilkan informasi seputar perusahaan sebagai kiat meningkatkan brand awareness.
Anda pun dapat menggabungkan strategi influencer marketing dengan konten video. Misalnya, memberi arahan para influencers untuk unboxing dan review produk Anda. Buatlah konten yang sederhana dan ringkas agar calon pembeli paham dan tertarik untuk membeli produk Anda.
2. Infografis
Seperti yang disebutkan di atas, user media sosial saat ini lebih memilih untuk “melihat” daripada “membaca”. Akibatnya, deskripsi yang terlalu panjang dan bertele-tele akan lebih sulit dicerna oleh para calon pembeli.
Oleh karena itu, jika ingin menampilkan informasi yang sedikit panjang, Anda bisa menggunakan metode infografis. Melalui infografis, Anda dapat menampilkan informasi yang panjang tapi tetap estetik dan menarik untuk dibaca.
Anda bisa memainkan elemen warna, ukuran font, hingga foto produk yang dapat disisipkan di infografis. Konten visual jenis ini dapat Anda update di Instagram story, post, ataupun Twitter. Jangan lupa untuk tidak menuliskan keterangan yang terlalu panjang, ya.
Storyline dari perusahaan atau produk yang akan dilaunching dapat Anda masukkan pula di infografis. Dengan memberi informasi terkait brand dan produk, calon pembeli akan semakin merasa “dekat” dan tertarik untuk membeli.
3. Meme dan Carousel
Rangkuman dari studi Getcraft menampilkan bahwa engagement di Facebook dapat naik hingga 37% ketika para markerters mengunggah konten visual daripada tulisan. Semakin tinggi engagement rate bisnis online Anda, maka semakin besar pula peluangnya untuk mencapai calon pembeli.
Ditambah lagi, saat ini transaksi jual-beli dapat dilakukan antar wilayah dengan mudah menggunakan toko online seperti Shopee, Tokopedia, maupun Instagram dan TikTok Shop. Semakin jauh pembeli Anda, maka dapat dikatakan strategi pemasaran Anda berhasil.
Jenis konten visual yang saat ini populer adalah meme. Sudah familiar kah Anda dengan konten gambar dengan tujuan komedi ini? Beberapa contohnya dapat Anda lihat di link berikut.
Di sisi lain, carousel merupakan sekumpulan gambar yang dipost di Instagram. Dikatakan carousel karena bentuk dari unggahan ini terdiri dari beberapa foto yang bisa digeser. Dengan menggunakan metode post ini, pengikut Anda dapat membaca informasi secara bertahap.
Bagaimana Cara Mengetahui Strategi Konten Visual Efektif atau Tidak?
Setelah menggunakan metode konten berbentuk visual di atas, bagaimana cara mengetahui apakah cara tersebut efektif atau tidak? Cara yang pertama adalah dengan mengetahui engagement rate yang telah tersedia di analytics media sosial.
Melalui analytics tersebut Anda dapat mengetahui performa post mulai dari berapa kali disukai, komentar yang ada, hingga berapa kali unggahan Anda dikirim ke user lain. Dengan bantuan analytics Anda dapat menyesuaikan konten apa yang paling populer di laman media sosial bisnis.
Cara kedua untuk mengetahui adalah dengan melihat performa penjualan brand Anda di e-commerce selama melakukan campaign dan sesudahnya. Jika penjualannya meningkat, maka dapat dikatakan strategi konten yang Anda gunakan sudah efektif.
Compas Dashboard dapat membantu Anda untuk mengetahui keefektifan campaign yang telah atau sedang dilakukan. Dengan menggunakan produk Compas tersebut Anda juga bisa efisiensi waktu tim Anda untuk riset pasar.
Data yang disediakan Compas Dashboard meliputi daftar top brands, top seller, dan top listings lengkap dengan detailnya seperti total sales revenue, sales quantity, hingga market share. Periode waktu dan kategorinya pun dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Penasaran dengan produk Compas? Follow Instagram kami di link berikut, ya. Anda juga bisa langsung request untuk berdiskusi bersama tim Compas dengan mengisi form online di link ini. Yuk, jadi jawara di e-commerce dengan Compas Dashboard!