Data Pergerakan Harga Mie Instan di Shopee Official Store
Author: Ivana Deva Rukmana
Compas.co.id – Pada artikel sebelumnya, Compas telah membahas data penjualan 3 top brand mie instan dengan tujuan mendeteksi kalau-kalau terjadi panic buying akibat isu kenaikan harga mie instan. Hasilnya, tidak ditemukan lonjakan pembelian yang signifikan terhadap produk mie instan di e-commerce.
Sebagai follow up dari artikel tersebut, Compas memutuskan untuk kembali mengangkat isu pergerakan harga mie instan, kali ini dengan membuktikan kebenaran isu kenaikan harga melalui data pergerakan harga 10 brand mie instan di Shopee selama bulan Juli 2022.
Pengangkatan isu ini juga ditujukan untuk menjawab persoalan-persoalan yang dilontarkan berbagai media terkait harga mie instan yang diprediksi akan melonjak hingga 3x lipat.
Data Pergerakan Harga Mie Instan di Shopee Official Store
Untuk mengetahui pergerakan harga mie instan, Compas memutuskan untuk membandingkan harga 10 produk mie instan dari 10 brand ternama. 2 periode yang digunakan sebagai tolok ukur perbandingan harga mie instan adalah periode 1—15 Juli 2022 dan periode 16—31 Juli 2022.
5 Brand Mie Instan yang Mengalami Kenaikan Harga (Average Price)
Berdasarkan data yang ditunjukkan pada gambar di atas, dapat diketahui bahwa terdapat sebanyak 5 brand mie instan yang mengalami kenaikan harga di e-commerce Shopee. Kelima brand tersebut adalah Mie Sedaap, Best Wok, Samyang, Pop Mie, dan Lemonilo.
Mie Sedaap
Average Price 1—15 Juli : Rp3.383
Average Price 16—31 Juli: Rp3.418
Berdasarkan data average price di atas, mie instan merek Sedaap mengalami kenaikan harga sebesar Rp35 dibandingkan periode sebelumnya, yakni dari yang dibanderol di harga Rp3.383 jadi Rp3.418.
Best Wok
Average Price 1—15 Juli : Rp3.537
Average Price 16—31 Juli: Rp3.740
Akhir-akhir ini viral karena disebut mirip Indomie, berdasarkan data Compas Dashboard, mie instan Best Wok mengalami kenaikan harga sebesar Rp203, dari yang semula Rp3.537 menjadi Rp3.740. Angka ini menjadikan kenaikan harga mie Best Wok lebih tinggi dibanding Mie Sedaap.
Samyang
Average Price 1—15 Juli : Rp18.076
Average Price 16—31 Juli: Rp20.254
Masih ingat dengan mie pedas ala Korea yang pernah viral dan jadi challenge di sosial media ini? Ya, sejak dulu, harga per porsi mie Samyang memang jauh lebih mahal dibanding merek mie lainnya seperti Indomie atau Mie Sedaap.
Bahkan, dilihat dari pergerakan harganya, Samyang jadi tambah mahal, yakni naik harga sebesar Rp2.178 dari Rp20.254 jadi Rp18.076.
Pop Mie
Average Price 1—15 Juli : Rp4.483
Average Price 16—31 Juli: Rp4.729
Berbeda dari merek mie lainnya yang dibungkus dengan packaging plastik, Pop Mie merupakan mie instan berkemasan cup. Compas Dashboard menunjukkan bahwa mie instan yang disajikan dengan cara diseduh ini mengalami kenaikan harga sebanyak 246 perak.
Lemonilo
Average Price 1—15 Juli : Rp7.339
Average Price 16—31 Juli: Rp8.329
Terkenal sebagai “mie sehat”, Lemonilo jadi salah satu merek mie yang mengalami kenaikan harga yang paling signifikan dibanding brand lain, yakni naik sebanyak Rp1.010, dari yang average price sebesar Rp7.329 menjadi Rp8.339.
5 Brand Mie Instan yang Mengalami Penurunan Harga (Average Price)
Seolah balance, di samping 5 brand yang mengalami sedikit kenaikan harga, Compas Dashboard juga menunjukkan data pergerakan harga dari 5 brand lain yang ternyata malah mengalami penurunan di tengah-tengah terpaan isu kenaikan harga. Kelimanya adalah brand Indomie, Nongshim, Gaga, Ashiaaap, dan ABC.
Indomie
Average Price 1—15 Juli : Rp3.175
Average Price 16—31 Juli: Rp3.158
Siapa sangka, di tengah isu kenaikan harga, merek mie instan dengan tagline “Indomie, seleraku” ini justru mengalami penurunan harga meski tak signifikan.
Adapun penurunan harga yang dialami oleh produk mie instan garapan PT Indofood ini hanya berkisar di angka 17 perak saja, dari Rp3.175 jadi Rp3.158.
Nongshim
Average Price 1—15 Juli : Rp15.868
Average Price 16—31 Juli: Rp.15.477
Mie Nongshim merupakan salah satu mie instan paling unik yang berada di daftar 10 top brand. Pasalnya, mie asal negeri ginseng ini merupakan spesialis ramyun Korea yang kebanyakan berkuah. Tak heran, Nongshim menyediakan produk mie instan dalam dua kemasan berbeda, yakni kemasan plastik dan kemasan cup siap seduh.
Berbicara mengenai harga, mie Nongshim mengalami penurunan meski diterpa isu kenaikan harga. Adapun penurunan harga yang dialami oleh produk mie instan spesialis ramyun Korea ini adalah sebesar 391 perak.
Gaga
Average Price 1—15 Juli : Rp3.565
Average Price 16—31 Juli: Rp3.243
Beberapa waktu lalu, mie Gaga sempat jadi fenomenal berkat 2 varian barunya, yakni Mie Gaga Extra Pedas Kuah Jalapeno dan Extra Pedas Goreng Jalapeno. Kepopuleran dua varian mie instan garapan merek Gaga ini tak lain berasal dari rasa pedasnya yang lumayan “menyengat” lidah.
Dari segi pergerakan harga, Gaga mengalami penurunan sebesar Rp322 di Shopee Official Store.
Ashiaaap
Average Price 1—15 Juli : Rp29.800
Average Price 16—31 Juli: Rp27.877
Ashiaaap, merek mie instan besutan influencer Atta Halilintar ini juga mengalami penurunan harga. Menurut data yang diperoleh Tim Internal Compas, diketahui bahwa penurunan harga yang dialami Ashiaap berada di angka Rp1.923.
Dengan kata lain, mie Ashiaap jadi yang mengalami penurunan terbesar di antara 10 top brand produk mie instan di Shopee.
ABC
Average Price 1—15 Juli : Rp3.107
Average Price 16—31 Juli: Rp2.981
Memiliki karakteristik kemasan yang sama seperti Nongshim, brand ABC juga mengeluarkan dua versi kemasan, yaitu mie dengan packaging plastik dan cup.
Merek mie instan yang lumayan beken dengan “Selera Pedas” tersebut juga mengalami penurunan dari segi harga sebanyak 126 perak, dari Rp3.107 jadi Rp2.981.
Kesimpulan: Harga Mie Instan Tidak Berubah Signifikan
Berdasarkan data yang ditunjukkan oleh Compas Dashboard, dapat dilihat bahwa pergerakan harga terkecil dialami Indomie dengan penurunan sebesar 17 perak. Di sisi lain, Samyang menjadi mie instan dengan kenaikan harga terbesar sebanyak Rp2.178.
Melalui data pergerakan harga di atas, dapat disimpulkan pula bahwa harga mie instan di Shopee Official Store mayoritas tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Hal ini diperkirakan terjadi karena dua hal. Yang pertama, sebagai bahan baku mie instan, pasokan gandum di Indonesia bukan bergantung pada Rusia dan Ukraina, melainkan pada suplai dari negara Australia, Kanada, dan Amerika Selatan. Hal tersebut sesuai dengan lontaran Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), Ratna Sari Loppies di Liputan 6.
Kedua, harga mie instan tak hanya dipengaruhi oleh gandum. Terdapat komponen-komponen lain yang turut ambil andil dalam pergerakan harga mie, seperti bumbu, minyak, dan packaging. Dilansir dari Merdeka.com, Menteri Perdagangan Syailendra mengungkapkan bahwa gandum hanya berkontribusi sebesar 15 persen dari keseluruhan total cost production mie instan. Porsi cost terbesar justru terletak pada bagian packaging yang berkisar antara 30—40 persen.
Ingin mengakses data penjualan dan pergerakan harga lebih lengkap? Segera Book Gratis Demo Dashboard Compas sekarang juga!
Melalui produk Compas, Anda dapat melakukan riset pasar sesuai kebutuhan dengan akurat dan cepat. Tertarik untuk memulai? Hubungi kami melalui Contact Us atau DM Instagram Compas, ya!
Source: Dashboard Compas.co.id