Data Penjualan Mie Instan di Shopee dan Isu Naik Harga 3 Kali Lipat!
Author: Ivana Deva Rukmana
Compas.co.id – Baru-baru ini, pecinta mie di seluruh penjuru Indonesia digemparkan dengan isu bahwa harga mie instan akan naik hingga sebanyak 3x lipat dari harga normal. Itu artinya, jika Anda biasa membeli sebungkus mie instan seharga Rp3.000, maka tak lama lagi harganya akan menjulang hingga Rp9.000 per bungkus!
Sama halnya dengan kenaikan harga masker medis waktu awal pandemi Covid-19, apakah isu kenaikan harga ini akan berujung pada fenomena panic buying? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan mengenai data penjualan mie instan di Shopee Official Store selama bulan Juli 2022!
Data Penjualan Mie Instan di Shopee Official: Harganya Naik 3x Lipat?
Isu kenaikan harga mie instan yang diprediksi akan mencapai 3x harga normal, pertama kali dilontarkan oleh Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo dalam sebuah webinar pada 8 Agustus lalu.
Lantas, bagaimana kabar penjualan mie instan akhir-akhir ini? Apakah terdapat indikasi terjadinya panic buying mengingat kemunculan isu tersebut? Untuk lebih jelasnya, simak data penjualan mie instan dari 3 brand di bawah ini!
1. Indomie
Indomie, seleraku~
Tagline di atas mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Saking akrabnya, jargon Indomie sampai-sampai “bertingkah” seperti tulisan yang bersuara. Bagaimana tidak? Pasalnya, slogan tersebut betul-betul menggambarkan brand Indomie sebagai salah satu mie instan terfavorit orang Indonesia.
Kelezatan Indomie dalam memikat lidah dibuktikan dengan data penjualan oleh Compas Dashboard. Pada periode 17—31 Januari 2022, Indomie jadi juara brand mie instan dengan sales volume terbesar, yakni di angka 53.7%.
Kini, Indomie kembali mencetak pertumbuhan dan prestasi penjualan yang menakjubkan dengan capaian sales quantity sebesar 42.2K pada 1—14 Juli, lalu berkembang jadi 45.0K pada dua minggu terakhir bulan yang sama.
Selain kelezatannya, produk Indomie mie instan juga diklaim bergizi karena dilengkapi dengan fortifikasi mineral dan vitamin A, B1, B6, B12, Niasin, dan mineral zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh.
2. Pop Mie
Brand mie instan dengan pertumbuhan sales quantity “terlezat” yang kedua diduduki oleh Pop Mie dengan masing-masing capaian di angka 2.8K dan 3.0K di periode 1—15 Juli dan 16—31 Juli 2022.
Berbeda dengan mie instan Indomie yang membutuhkan proses masak menggunakan api, Pop Mie menonjolkan keunggulan produk berupa mie instan berkemasan cup dengan cara masak yang lebih praktis, yakni cukup diseduh menggunakan air panas dan tidak memerlukan api menyala.
Selain kepraktisannya, Pop Mie juga lumayan menonjol dengan “kekayaan” varian rasa mie instan yang dimilikinya, mulai dari rasa ayam, baso sapi hingga versi mie goreng rasa pedas gledek pun tersedia!
3. Mie ABC
Peringkat ketiga untuk brand mie instan dengan pertumbuhan sales quantity paling “enak” adalah ABC. Selama 1—15 Juli 2022, produk mie instan garapan ABC berhasil memperoleh sales quantity sebesar 6.1K. Pada periode selanjutnya, yakni 16—31 Juli 2022, ABC mencapai sales quantity di angka 9.3K.
Seperti yang kita ketahui, brand ABC mengeluarkan banyak jenis produk, mulai dari kecap dan saus botolan, sambal sachet hingga mie instan pun ABC punya!
Meskipun memiliki beragam jenis produk, mie instan ABC tetap sukses menempati 3 top brand mie instan dengan growth sales quantity terciamik!
Kesimpulan: Benarkah Harga Mie Instan Akan Naik 3 Kali Lipat?
Pasalnya, pernyataan kenaikan harga mie instan dilontarkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bukan tanpa alasan. Menurutnya, prediksi kenaikan harga ini merupakan imbas dari konflik yang melibatkan Rusia dan Ukraina sebagai dua negara pemasok gandum terbesar di dunia.
Konflik antara dua negara tersebut membuat Mentan Syahrul memprediksi akan terjadi kelangkaan gandum karena keduanya tidak memungkinkan untuk melakukan ekspor gandum dalam waktu dekat. Sebagai bahan baku mie, kelangkaan gandum boleh jadi akan berimbas pada naiknya harga mie instan dari harga normal.
Berkebalikan dengan prediksi Mentan, Direktur PT Indofood, Franciscus Welirang menepis pernyataan kenaikan harga. Pria yang akrab disapa Franky tersebut mengatakan bahwa isu kenaikan harga mie instan yang bisa mencapai 3 kali lipat adalah hal yang berlebihan.
“Harga mie instan bisa saja naik, bisa saja. Tapi, kalau ada pernyataan yang mengatakan bisa 3 kali lipat, itu berlebihan. Sangat-sangat berlebihan,” lontar Franky kepada Detik.com pada 10 Agustus kemarin.
Lalu, menurut Anda, apakah dalam waktu dekat akan terjadi panic buying untuk produk mie instan?
Melalui produk Compas, Anda dapat melakukan riset pasar sesuai kebutuhan dengan akurat dan cepat. Tertarik untuk memulai? Hubungi kami melalui Contact Us atau DM Instagram Compas, ya!
Source: Dashboard Compas.co.id