Penjualan Smartphone Turun 46% Selama Masa Pandemi
Author: Compas
Penyebaran virus corona COVID-19 yang semakin masif menyebabkan terganggunya perekonomian dunia. Hal ini tentunya juga dirasakan oleh industri smartphone. Di saat harus mengeluarkan produk terbaru dengan fitur-fitur yang bersaing untuk dapat eksis di pasaran, perusahaan-perusahaan pada industri ini harus mempertimbangkan harga pasar pada segmen pasar yang dituju.

Penjualan produk smartphone di pasar online Indonesia terus mengalami penurunan selama masa pandemi ini. Berdasarkan data yang dihimpun oleh telunjuk.com, secara keseluruhan penjualan produk smartphone mengalami penurunan sebesar 46,21 persen pada 1 Maret hingga 12 Mei 2020 dibandingkan sebelum pandemi (Februari 2020). Data yang dihimpun oleh telunjuk.com ini berasal dari penjualan produk smartphone di berbagai e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak.

Dari data yang dihimpun oleh telunjuk.com melalui Compas E-Commerce Intelligence Dashboard, penjualan smartphone Xiaomi selalu menduduki peringkat pertama di Indonesia. Walaupun mengalami penurunan penjualan dibandingkan sebelum pandemi yang mencapai 54 persen selama bulan Ramadhan, angka penjualan Xiaomi tetap tinggi dan terus meninggalkan kompetitornya, seperti Samsung, Realme, Iphone, Vivo, Oppo. Hal ini cukup menarik karena pada musim sebelumnya, penjualan smartphone di Indonesia selalu didominasi oleh Samsung.
Dikutip dari laman statista.com, Wakil Presiden Senior Xiaomi, Wang Xiang, sempat berkicau di akun Twitter miliknya bahwa Xiaomi merupakan merek ponsel pintar kedua yang paling banyak terjual di Indonesia.
Dilihat pada tahun sebelumnya, 2019, Samsung merupakan merek paling eksis diantara kompetitornya. Pernyataan ini didukung oleh hasil riset yang diluncurkan oleh Statista. Riset ini menuturkan Samsung merupakan merek ponsel pintar paling populer untuk menjelajah internet di Indonesia pada April 2019. Samsung mendominasi 37,7 persen suara dari 5900 responden sedangkan Xiaomi mendapatkan 17,7 persen suara. Jika dibandingkan dengan iPhone, produk flagship ini hanya mampu menyentuh angka 3.1%.
Dilihat pada trend pasar tahun 2019 tersebut, Samsung berhasil mendapatkan pangsa pasar tertinggi. Keberhasilan smartphone ini tidak lepas dari suksesnya peluncuran berbagai produk Samsung Galaxy seri A di pasaran. Samsung Galaxy A sendiri mampu mengambil berbagai segmen mulai dari low-end hingga flagship (Rp 1,8 juta-8,5 juta) dengan spesfikasi produk dan harga yang bersaing. Promosi yang lebih digencarkan kepada segmen low-end dan mid-end ini menarik perhatian pasar karena Samsung cukup dinilai sebagai salah satu smartphone elit di Indonesia.
Namun pencapaian ini tidak berlanjut pada musim selanjutnya. Hingga pertengahan bulan Mei 2020, Xiaomi berhasil menggantikan posisi Samsung sebagai market leader di pasar online di Indonesia. Di tengah pandemi yang mempengaruhi roda perekonomian masyarakat, promosi produk Samsung pada musim ini lebih banyak menyasar kepada segmen high-end seperti Samsung Fold 2, Samsung Z Flip, dan berbagai deretan Samsung seri S.
Berbanding terbalik dengan strategi promosi Samsung, penjualan produk smartphone Xiaomi pada musim ini didominasi oleh produk kelas low-end hingga mid-end. Hal ini justru menguntungkan Xiaomi. Berdasarkan data yang dihimpun tim compas telunjuk.com, smartphone Xiaomi Redmi Note 8 berhasil mendominasi pasar secara keseluruhan dengan persentase 12,12% dari total penjualan smartphone pada musim ini. Angka ini cukup jauh jika dibandingkan penjualan tertinggi produk Samsung yaitu Samsung Galaxy A71 yang hanya sebesar 5,5%.
Nova, seorang pengguna Xiaomi Redmi Note 8 menuturkan bahwa preferensi utamanya dalam membeli telepon genggam adalah harga. “Kebetulan kemaren habis lebaran lagi nyari handphone yang sesuai budget. Kalau kata GadgetIn (channel Youtube yang menyajikan video ulasan seputar gawai), Redmi Note 8 oke. Yaudah beli aja,” Ujar Nova.
Xiaomi Redmi Note 8 merupakan produk mid-end dengan harga Rp 2 jutaan. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh telunjuk.com, selama masa pandemi (1 Maret hingga 12 Mei 2020) terdapat 4.367 produk smartphone Xiaomi Redmi Note 8 terjual. Sedangkan Samsung Galaxy A71 hanya terjual sebanyak 719 produk.
Baca juga : Selama Ramadhan, Harga Nastar Naik Hingga 137.5%
Metodologi riset: Tim Riset Telunjuk melalui Compas E-Commerce Intelligence Dashboard melacak data penjualan dan transaksi belanja online di Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak terhadap beberapa produk smartphone dengan klasifikasi low-end (Rp dibawah 2 juta), mid-end (Rp 2-5 juta), high-end (Rp 5-8 juta), dan flagship product (diatas Rp 8 juta). Data yang diambil sebanyak 1.794.536 berdasarkan periode tanggal 1 Februari hingga 12 Mei 2020.