Growth Penjualan Sambal ABC Menjadi No 1 dari Periode 17-31 Maret ke Periode 1-15 April 2023
Author: Salsabila
Compas.co.id – Siapa yang tak makan sambal di Indonesia? Sambal sangat lekat dengan budaya makan di tanah air ini. “Kurang lengkap rasanya jika belum ada sambalnya” begitu kata orang-orang. Eratnya hubungan sambal sebagai pendamping makanan, membuat para produsen sambal di negeri ini berlomba-lomba unjuk diri dalam ketatnya persaingan di pasar Food & Beverage, terutama e-commerce.
Kini konsumen semakin mudah untuk mengakses produk sambal kesukaannya di e-commerce. Oleh sebab itu, brand harus bisa mempertahankan kualitas produknya dan menggaet konsumen-konsumen baru dengan strategi marketing yang baik.
Di bawah ini adalah brand-brand yang sering berlalu-lalang dalam top 5 brand sambal. Apakah brand Anda termasuk di dalamnya? Mari cek data penjualan secara real-time dari Compas Dashboard dan pelajari strategi marketingnya.
Growth Penjualan Sambal ABC Tertinggi diantara Kompetitornya, Cek Datanya Berdasarkan Compas Dashboard Periode 17-31 Maret dan 1-15 April 2023
1. ABC
ABC berada di puncak jajaran brand dengan sales growth tertinggi dibandingkan kompetitornya. Data yang diambil berdasarkan Compas Dashboard adalah periode 17–31 Maret 2023 dan 1–15 April 2023. Persentase peningkatan penjualan sambal ABC sebesar 46,95%.
Pada 17–31 Maret 2023 penjualan sambal ABC mencapai 27 ribu atau sekitar Rp515.8 juta revenue. Pangsa pasar untuk sambalnya ini di angka 10,02%. Selanjutnya di 1–15 April 2023, penjualan sambal ABC naik menjadi 39.7 ribu dengan mendapatkan revenue Rp476.5 juta. Market sharenya pun naik menjadi 11,09%.
Sebagai produsen sambal sejak lama dan produknya terdistribusi di semua wilayah Indonesia, ABC tetap membuat berbagai content marketing yang menarik untuk menjaga brand awareness tetap tinggi. Cara yang dilakukannya antara lain bekerja sama dengan selebriti chef Arnold, membuat challenge masakan terkreatif menggunakan sambal ABC, konten resep kreasi masakan unik, giveaway, dan kuis.
2. Mr.Crispy
Berdasarkan sales growth, Mr.Crispy tercatat sebagai peringkat kedua dengan kenaikan sebesar 38,81%. Rinciannya, pada 17-31 Maret 2023 penjualan sebanyak 22.6 ribu item sehingga meraup Rp738 juta. Market sharenya sendiri sekitar 14,34%. Kemudian penjualannya berhasil meningkat di angka 31.3 ribu item pada periode 1-15 April 2023. Penjualan tersebut mencapai revenue Rp1.1 miliar. Pangsa pasarnya pun naik cukup pesat menjadi 24,74%.
Brand Mr.Crispy memiliki 10++ varian sambal homemade dan menjadi incaran konsumen di e-commerce hingga puluhan ribuan pieces per bulannya. Bukan berasal dari perusahaan raksasa seperti tiga kompetitornya, yakni ABC, Bango, dan Dua Belibis, maka strategi marketing Mr.Crispy terbilang unik dan menarik perhatian audiens.
Strategi yang konsisten dilakukannya yaitu rajin membuat video pendek yang menyoroti bahan-bahan pembuatan sambal dan produk jadinya. Bagi brand-brand yang berkecimpung dalam industri Food & Beverage, sangat penting untuk memperlihatkan dengan jelas produk makanan/minumannya karena visual yang bagus akan menggugah selera audiens dan memengaruhi keputusan belinya.
3. Dua Belibis
Compas Dashboard mencatat sales growth penjualan sambal Dua Belibis menurun tipis sebesar -0,53% dari periode 17–31 Maret 2023 ke periode 1–15 April 2023. Data lengkapnya sebagai berikut, sales quantity 17–31 Maret 2023 sebesar 7.9 ribu sambal. Dari sales tersebut sukses mengantongi Rp153.6 juta, dengan market share 2,98%.
Periode selanjutnya, yakni 1–15 April 2023 sales menurun tipis menjadi 7.8 ribu item atau meraih pendapatan Rp157.3 juta. Market sharenya naik tipis 3,66%.
Dalam hal strategi marketing, Dua Belibis mengkombinasikan konten edukasi, entertainment, dan promosi seperti mengadakan challenge, kuis, dan giveaway. Ada juga demo cooking dan live shopping di e-commerce yang pastinya banyak diskon, product bundling yang berkolaborasi dengan brand lain, dan konten ide resep masakan.
4. Eat Sambel
Brand lokal Eat Sambel mengalami penurunan penjualan sebesar -15,89%. Lebih jelasnya, sales quantity periode 17–31 Maret 2023 berada di angka 43.7 ribu. Penjualan itu meraih pendapatan cukup fantastis, yakni Rp1.7 miliar. Market share produk sambal brand ini sekitar 33,72%.
Di periode 1–15 April 2023, terjadi penurunan sales menjadi 36.7 ribu sambal. Pendapatan dan market share Eat sambel pun ikut menurun menjadi Rp1.3 miliar dan 30,79%.
Sama halnya dengan Mr.Crispy, brand sambal satu ini juga memproduksi produknya secara homemade dan memiliki berbagai varian sambal lezat. Untuk strategi pemasarannya, Eat Sambel bekerja sama dengan banyak influencer. Salah satu dari influencer tersebut adalah Fadil Jaidi dan ayahnya, dimana mereka juga diendorse untuk shooting video pendek khas Eat Sambel. Isi konten Instagramnya juga banyak membuat konten berbentuk video pendek sehingga lebih interaktif bagi audiensnya.
5. Bango
Terakhir ada brand Bango yang sales growth sambalnya menurun cukup drastis sebesar -45,06% dari periode 17–31 Maret 2023 ke periode 1–15 April 2023. Sales quantity menurun dari 19.7 ribu menjadi 10.8 ribu. Pendapatan yang dikantongi pun turun dari Rp709.4 juta menjadi Rp353 juta. Demikian market share sambal Bango ikut terjun bebas dari 13,78% menjadi 8,21%.
Berbeda dengan keempat kompetitornya, Bango membuat event kuliner offline-nya sendiri dimana para tenant yang berpartisipasi wajib menggunakan produk Bango sebagai bahan masakannya. Festival Food & Beverage selalu menarik bagi masyarakat karena bisa mencoba berbagai macam kreasi kuliner.
Selain melangsungkan event offline, strategi digital marketing Bango banyak membagikan resep-resep masakan dan konten edukasi seputar produk Bango dari hulu hingga hilir.
Kesimpulan
Bagi brand yang produksinya skala rumahan seperti Mr.Crispy dan Eat Sambel, menggunakan strategi influencer marketing terbilang sangat penting untuk meningkatkan brand awareness. Apalagi produknya tidak dijual di supermarket/minimarket seperti produk dari ketiga kompetitor besarnya yang sudah terdistribusi di seluruh wilayah Indonesia hingga ke warung-warung kecil.
Penggunaan content marketing dalam bentuk video pendek dinilai lebih interaktif dan melibatkan audiens untuk berinteraksi dengan brand. Mengkombinasikan strategi marketing online dan offline sepertinya sudah harus dilakukan oleh brand yang bergerak di industri Food & Beverage.
Selain fokus di digital marketing karena semua informasi yang sangat mudah didapat secara online, brand-brand perlu proaktif berinteraksi dengan masyarakat seperti partisipasi dalam event atau menghelat eventnya sendiri.