Compas Data Market Insight: Kenali 7 Top Brand Kesejahteraan dengan Angka Penjualan Paling Sehat!

Author: Nimas Cemara

Compas.co.id – Dalam pasar kategori utama Health, persaingan untuk mendapatkan tempat di hati konsumen semakin ketat. Salah satu sektor yang terus mengalami pertumbuhan adalah pasar subkategori Kesejahteraan atau suplemen kesehatan. 

Produk subkategori Kesejahteraan menawarkan berbagai pilihan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencapai keseimbangan holistik. Dari suplemen nutrisi alami yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh, hingga alat bantu meditasi yang membantu mengurangi stres, produk kesejahteraan telah memperoleh popularitas yang signifikan di e-commerce.

Dalam pantauan Compas Dashboard—FMCG E-commerce Market Insight Tool—pada periode 1–15 Juni 2023 di official stores di platform Shopee dan Tokopedia, subkategori Kesejahteraan memiliki total revenue hingga >Rp16 miliar dalam periode tersebut. 

Berdasarkan data penjualan terbaru, kami melihat tujuh top brand kesejahteraan yang berhasil meraih keberhasilan di pasar FMCG. Mari kita simak lebih lanjut tentang brand-brand tersebut dan faktor-faktor yang telah membantu mereka mencapai prestasi luar biasa.

Untuk mendapatkan data ini, tim Compas menggunakan fitur top brand, fitur periode waktu yang bisa diatur sesuai keinginan, filter merchant, filter subkategori produk, dan filter seller type di Compas Dashboard.

Inilah 7 Top Brand Kesejahteraan yang Mendobrak Pasar E-commerce

1. Blackmores

Brand pertama yang berhasil menarik perhatian dalam industri suplemen kesehatan adalah Blackmores. Dengan jumlah penjualan sebesar 22.6K produk dan pendapatan mencapai Rp2.9 miliar, Blackmores berhasil mendominasi pasar dengan porsi pangsa sebesar 19,29%. Keberhasilan ini dapat diatribusikan pada fokus mereka pada kualitas produk dan strategi pemasaran yang efektif.

Kepopuleran brand Blackmores sebagai brand kesejahteraan atau suplemen kesehatan sudah tidak diragukan lagi. Berbagai varian produk dengan berbagai fungsi dimiliki oleh Blackmores untuk menjangkau seluruh lapisan konsumen. Strategi pemasaran yang simpel dengan copywriting menarik tentang manfaat produk dan foto produk menghiasi sosial media Blackmores.

2. NOW

NOW, brand berikutnya dalam daftar ini, menunjukkan pertumbuhan yang pesat dengan pendapatan sebesar Rp505.4 juta. Meskipun jumlah penjualan mereka relatif lebih rendah di angka 2.8K produk terjual dibandingkan dengan Blackmores, NOW berhasil mencuri perhatian dengan market share sebesar 3,31%. Keberhasilan mereka dapat ditarik dari inovasi produk dan kesadaran merek yang kuat.

Untuk strategi marketing, NOW sangat aktif di akun resmi media sosial. Berbagai unggahan mengenai tips dan trik menjaga kesehatan tubuh dan gaya hidup sehat dengan gaya relatable diberikan oleh NOW. Selain itu, info mengenai giveaway juga tersedia sehingga semakin menarik perhatian konsumen untuk mendapatkan produk NOW secara gratis.

3. Vitabiotics 

Vitabiotics juga memiliki posisi yang kuat di pasar dengan mendapatkan pendapatan sebesar Rp338.3 juta. Dengan menjual 1.6K produk, Vitabiotics berhasil mencatatkan market share sebesar 2,22%. 

Brand ini telah berhasil membangun reputasi sebagai penyedia suplemen kesehatan berkualitas tinggi yang dapat diandalkan oleh konsumen. Di laman official store mereka, Vitabiotics terlihat memberikan berbagai promosi untuk produknya termasuk dengan kolaborasi dengan brand lain dan memberikan promo bundling.

4. Wellness 

Sementara itu, Wellness telah membuktikan dirinya sebagai pesaing tangguh di peringkat 4 dengan penjualan 1.3K produk dan pendapatan sebesar Rp289.3 juta. Porsi market share sebesar 1,90% menunjukkan bahwa konsumen telah memberikan kepercayaan mereka pada brand ini.

Di sosial media mereka, Wellness aktif memberikan tips hidup sehat. Selain itu, mereka tetap menjaga interaksi dengan konsumen dengan memberikan kuis-kuis menarik yang berhadiah produk Wellness

5. Prove D3

Prove D3 hadir di peringkat kelima. Meskipun memiliki jumlah penjualan yang lebih rendah, sebesar 2K produk, brand ini berhasil membuktikan potensi mereka dalam industri ini. Dengan pendapatan Rp288.3 juta, Prove D3 berhasil mencatatkan porsi market share sebesar 1,89%. 

Prove D3 memberikan persona brand kesejahteraan untuk kesehatan keluarga. Di sosial media mereka pun, strategi marketing yang dilakukan terlihat untuk menargetkan keluarga melalui unggahan tentang tips kesehatan keluarga dan parenting.

6. Nature’s Plus

Sementara itu, brand asal Amerika Serikat, Nature’s Plus hadir di urutan ke-6. Nature’s Plus memiliki jumlah penjualan 0.9K dan telah berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp255.6 juta dan porsi market share 1,68%. Keunikan mereka terletak pada fokus pada bahan-bahan alami dan produk-produk yang terinspirasi dari alam.

7. Interlac

Meskipun berada di posisi terakhir dalam daftar, Interlac menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Dengan jumlah penjualan sebesar 0.9K dan pendapatan yang hampir setara dengan Nature’s Plus yaitu sebesar Rp254.9 juta, Interlac berhasil meraih market share sebesar 1,67%. 

Interlac adalah brand kesejahteraan probiotik yang baik untuk usus. Selain aktif memberikan promo untuk berbagai produknya, Interlac juga aktif mengadakan webinar untuk membagikan info tentang fungsi probiotik. 

Kesimpulan

Kesuksesan ketujuh top brand kesejahteraan ini menegaskan bahwa pasar suplemen kesehatan terus berkembang dan menarik minat konsumen. Strategi pemasaran yang cerdas, fokus pada kualitas produk, dan inovasi terus menerus menjadi kunci bagi brand-brand ini untuk mencapai dan mempertahankan kesuksesan di pasar yang kompetitif ini. Sebagai pelaku bisnis di industri FMCG, meneladani langkah-langkah sukses mereka akan menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi tantangan di masa depan.