Compas Data Market Insight: Strategi Bisnis Digital Top 5 Brand Bumbu Instan
Author: Salsabila
Compas.co.id – Data market insight dari IMARC Group mengenai pasar rempah-rempah dan bumbu global, menyatakan nilainya mencapai $25.9 miliar pada tahun 2022. IMARC Group memproyeksikan nilai pasar ini akan meningkat hingga $35.1 miliar pada 2028 dengan persentase pertumbuhan per tahun sebesar 5,37% dalam periode 2023-2028.
Peningkatan permintaan bumbu instan menjadi faktor utama berkembangnya pasar ini. Hal itu dikarenakan bumbu instan menawarkan kemudahan dan kenyamanan dalam memasak. Masyarakat modern yang sibuk dan tidak memiliki banyak waktu luang cenderung mencari solusi praktis untuk persiapan makanan. Bumbu instan menyediakan bumbu yang siap pakai, sehingga mempersingkat waktu dan usaha dalam memasak.
Artikel di bawah ini memperlihatkan data market insight kategori Bumbu Instan. Compas Dashboard–FMCG e-commerce market insight tools–digunakan untuk mendapatkan data performa bisnis top 5 brand bumbu instan di e-commerce Indonesia, yaitu Tokopedia dan Shopee pada periode 1-15 Mei 2023.
Fitur dan filter unggulan yang diaplikasikan pada Compas Dashboard antara lain fitur top seller, fitur periode waktu yang bisa diatur sesuai keinginan, filter merchant, filter subkategori produk, dan filter seller type.
Dari Compas Dashboard ke Strategi Bisnis Digital Bumbu Instan
1. Bamboe
FMCG market insight tools, Compas Dashboard melihat bumbu instan dari Bamboe terjual 8.3 ribu pieces atau sekitar Rp50.3 juta revenue pada periode 1-15 Mei 2023. Market share Bamboe pada periode ini sekitar 5,10%.
Compas Dashboard pun juga dapat melihat adanya peningkatan sales growth Bamboe yang cukup luar biasa sebesar +133,22%. Adapun revenue growthnya juga meningkat +110,87%.
Strategi bisnis digital yang Bamboe lakukan adalah menguatkan kehadiran onlinenya di media sosial untuk melibatkan audiens dan membangun brand awareness. Selain itu Bamboe juga membangun kehadiran yang kuat di platform e-commerce terkemuka seperti Shopee dan Tokopedia seperti mengoptimalkan profil brand, foto produk dan deskripsi produk di platform tersebut.
Bamboe juga membuat dan membagikan konten digital yang menarik, seperti resep masakan yang menggunakan produk Bamboe, video singkat tutorial memasak. Untuk semakin merangsang keinginan beli konsumen, Bamboe membuat giveaway dengan berkolaborasi dengan brand lain.
2. Royco
Kemudian Royco menjadi juara 2 bumbu instan terenak dengan 7.9 ribu pieces terjual dari official storenya di Shopee dan Tokopedia. Pendapatan Royco dari penjualan bumbu instannya di periode 1-15 Mei 2023 sebanyak Rp107.4 juta. Market share bumbu instan Royco di periode ini sebesar 10,89%.
Adapun strategi bisnis digital Royco dengan membagikan konten-konten edukasi dan entertainment yang menarik bagi audiens. Royco pun beberapa kali membuat challenge dengan hadiah yang menarik para ibu rumah tangga seperti saldo dompet elektronik atau peralatan memasak.
Royco tak hanya memiliki produk bumbu penyedap rasa tapi juga menawarkan berbagai produk bumbu instan dengan variasi rasa yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan konsumen.
3. Indofood
Selain produk mie yang menjadi top 1 brand mie instan terenak, bumbu instan Indofood pun sukses di top 5 brand bumbu instan dengan larisnya 5.2 ribu pieces. Dalam waktu 2 minggu, Indofood mengantongi Rp24.3 juta dari penjualan bumbu instannya ini saja. Pangsa pasar bumbu instan Indofood sekitar 2,46%.
Berdasarkan data Compas Dashboard, Indofood mengalami kenaikan sales growth sebesar +26,14%. Revenuenya juga meningkat dari periode sebelumnya sebesar +21,35%.
Indofood sendiri melancarkan strategi bisnis digitalnya dengan cara membuat event memasak bersama menggunakan bumbu instan Indofood dan ada demo cooking dari koki pilihan Indofood.
4. Sasa
Juara 4 bumbu instan terfavorit umat e-commerce adalah Sasa yang ludes sebanyak 4 ribu pieces dengan market share 4,17%. Brand Sasa meraup Rp41.1 juta revenue hanya dalam waktu 2 minggu saja, yaitu di periode 1-15 Mei 2023.
Sasa membedakan dirinya dengan kompetitor dengan cara melibatkan para pelaku UMKM sebagai konsumennya. Untuk melibatkan pelaku UMKM, Sasa membuat IG Live untuk memberikan tips & trick dari pebisnis F&B profesional.
5. Beorganik
Terakhir, Beorganik menjadi juara 5 karena sukses menjual 2.6 ribu bumbu instan hanya dalam waktu 2 minggu. Dari penjualan ini, Beorganik mendapatkan revenue Rp37.9 juta. Untuk pangsa pasar bumbu instan Beorganik di angka 3,84%.
Compas Dashboard mencatatkan kenaikan sales growth Beorganik +17,42% dan revenue growth-nya +21,26%.
Beorganik memposisikan brandnya sebagai brand bumbu instan organik yang aman bagi konsumen segala usia. Bahkan, Beorganik membagikan bukti sertifikat pertanian organik miliknya sebagai usahanya dalam transparansi produk.
Beorganik juga konsisten sharing konten edukasi seputar F&B dan penggunaan bumbu instan organik sebagai alternatif bahan masakan yang lebih sehat. Oleh karena itu ketika konsumen mencari bumbu instan yang organik, maka Beorganik lah yang muncul dalam benak mereka pertama kali.
Kesimpulan
Strategi bisnis digital yang dilakukan oleh merek-merek di atas berfokus pada membangun kehadiran online yang kuat melalui media sosial. Mereka juga memanfaatkan konten digital yang menarik, seperti resep masakan, video tutorial, dan konten edukatif, untuk menarik minat pelanggan dan membangun hubungan dengan audiens.
Strategi bisnis digital yang dilakukan oleh merek-merek tersebut juga melibatkan interaksi dengan konsumen melalui berbagai event, giveaway, dan konten-konten kreatif. Hal ini membantu membangun brand awareness, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan memperluas jangkauan merek di pasar.
Penggunaan Compas Dashboard sebagai FMCG e-commerce market insight tools memberikan wawasan yang berharga bagi merek-merek tersebut. Dengan menggunakan fitur-fitur seperti top seller, periode waktu yang dapat diatur, dan filter-fitur lainnya, merek-merek dapat memahami performa bisnis mereka di platform e-commerce dan membuat keputusan strategis berdasarkan data yang akurat