Strategi Positioning Produk Ampuh untuk Dominasi Pasar
Author: Farah Ramadhani
Persaingan tentu selalu ada dalam bisnis. Untuk menghadapi hal ini, beberapa perusahaan biasanya menerapkan strategi positioning produk. Strategi ini merupakan cara agar produk perusahaan Anda lebih unggul dari produk kompetitor yang serupa.
Tujuan utama dari positioning product strategy ini adalah agar produk Anda selalu diingat oleh konsumen. Strategi ini dikatakan sukses jika kelompok konsumen langsung mengingat produk Anda dibanding produk pesaing.
Secara garis besar, strategi positioning produk dilakukan dengan persepsi dari konsumen. Perusahaan akan meningkatkan nilai produk dan menjaga kualitas layanan terhadap konsumen. Berikut hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk menerapkan strategi ini.
1. Positioning Statement
Positioning statement merupakan pernyataan yang terdiri dari satu atau dua kalimat yang dirilis oleh perusahaan untuk meyakinkan calon pembeli bahwa produk Anda berbeda dari kompetitor.
Perlu diingat positioning statement berbeda dengan slogan atau tagline perusahaan. Pernyataan ini dapat membantu perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran produk sesuai dengan persepsi konsumen.
2. Harga dan Kualitas Produk
Positioning melalui harga tidak selalu harus jadi yang termurah. Anda harus bisa menentukan harga yang sesuai dengan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.
Menetapkan harga yang kompetitif dengan pesaing ditambah kualitas produk yang baik tentu akan membuat calon pembeli melirik produk brand Anda. Jika para konsumen membeli produk Anda secara konsisten, maka dapat dikatakan strategi positioning harga ini berhasil.
3. Manfaat Produk
Anda harus pandai mencari celah di produk kompetitor dalam melakukan strategi positioning melalui manfaat produk ini. Caranya, produk Anda akan dikaitkan dengan manfaat lain yang masih sejalan dengan fungsi utamanya.
Sebagai contoh, obat pereda panas X diklaim dapat menurunkan panas secara cepat. Produk Anda, obat penurun panas Y, juga dapat menurunkan panas, menghilangkan pusing, hingga mengurangi nyeri.
Dengan contoh di atas, pembeli akan lebih melirik produk Y karena memiliki manfaat yang lebih banyak. Padahal, obat X dan Y memiliki beberapa kandungan yang sama. Inilah pentingnya menambah deskripsi manfaat dari produk Anda.
4. Kenali Pelanggan
Unsur paling penting dalam penerapan strategi positioning produk ini adalah mengenal pelanggan Anda. Pelajari siapa calon pembeli atau target pasar Anda serta apa yang mereka butuhkan.
Pengembangan strategi positioning melalui riset pelanggan dapat dilakukan dengan mengamati perilaku, minat, hingga masalah yang sedang dihadapi oleh target pasar. Dengan cara ini, Anda dapat melihat produk dari persepsi konsumen lebih baik.
5. Menggunakan Brand Ambassador
Menggunakan brand ambassador dapat membantu membentuk citra perusahaan serta produk Anda di mata konsumen. Misalnya, minuman berenergi Y dikonsumsi oleh para atlet dan binaragawan. Calon pembeli akan memiliki persepsi bahwa minuman Y baik untuk membentuk otot.
Contoh kategori lain yang memakai brand ambassador untuk membentuk citra perusahaan serta produk yang dipasarkan adalah produk kecantikan, peralatan memasak, ataupun makanan dan minuman.
6. Kategori Produk
Dalam strategi keenam ini, produk Anda diposisikan sebagai leader dalam kategori yang sesuai. Umumnya, perusahaan yang menggunakan strategi ini akan mengunggulkan satu brand saja walaupun terdapat beberapa merek lain.
Misal, Indofood berfokus pada pemasaran Indomie, padahal perusahaan tersebut memiliki beberapa brand yang juga memproduksi produk yang sama seperti Supermie, Sarimi, Sakura dan lain sebagainya.
Seperti yang kita ketahui, Indofood telah berhasil menerapkan strategi positioning ini. Buktinya, ketika membahas mie instan, pikiran konsumen tidak dapat lepas dari Indomie. Hal ini menunjukkan bahwa Indomie telah mendominasi penjualan untuk kategori mie instan
7. Atribut Produk
Sifat atau atribut produk juga merupakan elemen penting dalam strategi positioning. Atribut yang dimaksud meliputi logo, nama, simbol, keberadaannya, dan lain sebagainya. Strategi jenis ini dapat menimbulkan nilai personal yang melekat di benak target pasar Anda.
Sebagai contoh, sirup Marjan merupakan salah satu produk yang sukses mengaplikasikan strategi positioning atribut produk. Marjan terkenal dengan kesegarannya sehingga orang-orang akan mengaitkan sirup berbagai rasa ini dengan bulan Ramadan.
8. Analisa Pesaing
Poin terakhir dalam strategi positioning adalah melakukan analisa pesaing. Tentunya, Anda harus memperhatikan posisi brand sebelum mulai menjual produk. Dengan menganalisa kompetitor, Anda dapat menentukan harga yang bersaing, meningkatkatkan kualitas produk, hingga memilih brand ambassador yang sesuai.
Dalam menganalisa pesaing, Anda harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti di bawah ini:
- Siapa saja pesaing Anda?
- Seberapa persaingan yang mungkin muncul?
- Apa yang membuat produk kompetitor lebih disukai?
- Bagaimana persepsi konsumen terhadap produk kompetitor?
- Elemen apa yang membuat kompetitor berhasil ataupun gagal?
- Dimana posisi brand Anda di marketplace?
- Apa peluang dan ancaman yang mungkin ada?
Strategi positioning produk harus dilakukan dengan hati-hati agar hasilnya sesuai dengan ekspektasi Anda. Lakukan riset secara mendalam dan perhatikan detail yang ada. Kunci dari strategi positioning produk yang berhasil adalah dengan melakukan analisa pasar yang baik.
Dalam melakukan riset pasar, Anda dapat menggunakan Compas Quick Report yang menyediakan data posisi brand pada kategori tertentu di marketplace. Data yang disampaikan padat dan jelas sehingga mempermudah Anda dalam proses menganalisis pesaing yang ada.
Hasil riset pasar yang baik tentu akan mendukung perusahaan Anda dalam mengaplikasikan strategi positioning yang telah disebutkan di atas. Jangan lupa untuk mendokumentasikan setiap kegiatan agar evaluasi strategi dapat Anda lakukan secara efektif, ya.
Baca juga: