5 Cara Menentukan Harga Jual
Author: Lia Sutiani
Compas.co.id – Mengapa menentukan harga jual itu penting? Harga jual menjadi penentu pendapatan dan laba yang akan perusahaan peroleh. Sebab itu, pelaku bisnis harus tahu cara menentukan harga jual yang cocok sesuai kebutuhan perusahaan.
Apa Itu Harga Jual?
Menurut Kotler, harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan ke suatu produk atau layanan jasa. Sementara Gregory Lewis menjelaskan bahwa harga jual merupakan sejumlah uang yang rela pembeli berikan dan penjual bersedia menerimanya. Sederhananya, harga jual adalah besaran dari produk atau jasa yang dijual.
Harga jual menjadi patokan penting bagi pelaku bisnis karena nilainya mempengaruhi pendapatan. Harga jual yang rendah tidak menjamin mendatangkan banyak konsumen dan harga jual yang tinggi belum tentu sepi pembeli. Ada faktor kualitas produk atau jasa yang turut mempengaruhi harga jual tersebut. Selain kualitas, nama brand juga menentukan tingkat harga jual.
Misalnya, pada brand minuman kopi Starbucks yang harganya lumayan mahal bagi sebagian orang. Namun, brand tersebut merupakan brand minuman kopi ternama yang menyediakan pelayanan dan kualitas yang sesuai. Jadi, wajar saja jika harga produknya lebih mahal dibandingkan beberapa produk minuman kopi lainnya.
5 Cara Menentukan Harga Jual?
Menetapkan harga jual bukanlah hal yang mudah jika tidak melakukan riset dahulu. Penentuan harga jual juga ada caranya masing-masing. Berikut beberapa cara menentukan harga jual suatu produk atau jasa yang bisa Anda coba.
1. Markup Pricing
Mark Up Pricing merupakan cara menentukan harga jual yang disertai biaya-biaya tambahan sehingga meningkatkan harga jual produk atau jasa tersebut. Dilansir dari laman SIRCLO, markup pricing disebut pula cost-plus pricing.
Dengan strategi ini, penjual bisa memaksimalkan keuntungan. Untuk itu, banyak pengusaha yang menetapkan harga jual menggunakan cara ini. Lebih jelasnya bisa Anda coba dengan rumusnya sebagai berikut: Harga jual = Harga Beli Produk + Markup.
2. Value Based Pricing (VBP)
Cara menentukan harga jual melalui Value Based Pricing (VBP), yakni penentuan harga berdasarkan pendapat pelanggan terkait nilai dari sebuah produk atau jasa yang ditawarkan. Harga jual prouk atau jasa tersebut tergantung dari nilai produk tersebut, bukan biaya produksi maupun biaya tambahan lainnya.
Biasanya, jenis usaha kerajinan atau seni yang memakai cara ini. Misalnya, pada ukiran kayu. Tidak ada patokan khusus terkait harganya, tapi menurut pembeli ini memiliki nilai artistik yang tinggi dan unik. Nilai inilah yang membuat harga jualnya bisa melambung tinggi.
Namun, bukan berarti semua produk yang bernilai akan mendapat harga mahal. Bisa saja harganya lebih murah atau standar karena penilaian tergantung penilaian pembeli.
3. Margin Pricing
Teknik penentuan harga jual ini kebalikan dari markup pricing. Pelaku bisnis dapat menentukan jumlah modal dan harga jualnya terlebih dahulu, baru kemudian persentasi keuntungan dapat diketahui. Berikut rumus cara menentukan harga jual melalui margin pricing: Margin pricing = (Harga jual – Harga Modal) / Harga Jual
4. Keystone Pricing
Keystone Pricing merupakan cara menentukan harga jual dengan melipatgandakan harga modal dari produk atau jasa. Misalnya, biaya produksi per produk sebesar Rp 50.000. Maka, harga jualnya adalah dua kali biaya produksi sehingga nilainya menjadi Rp 100.000.
Cara tersebut memang membuat pelaku bisnis mendapat keuntungan lebih banyak, bahkan dua kali dari modal per produk. Namun, harga jual produk menjadi sangat mahal sehingga cara ini tidak direkomendasikan.
5. Manufacturer Suggested Retail Price (MSRP)
MSRP adalah penentuan harga jual berdasarkan saran dari pelaku bisnis kepada konsumennya. Perusahaan yang biasa menerapkan cara tersebut adalah usaha manufakturing seperti bisnis otomotif, produk elektronik, dan lainnya.
Cara menentukan harga jual menggunakan metode tersebut sebetulnya berbeda sendiri dibandingkan beberapa metode sebelumnya. Pelaku bisnis tidak perlu melakukan penghitungan untuk mengetahui harga jual karena asosiasi pebisnis dalam satu industri yang menentukannya. Kemudian, pelaku bisnis lainnya cukup mengikuti arahan tersebut.
5 Faktor yang Mempengaruhi Harga Jual
Dalam menentukan harga jual, ada beberapa faktor yang perlu Anda ketahui. Dikutip dari buku Akuantasi Manajemen karya Tambunan, ada delapan faktor utama yang mempengaruhi harga jual. Kelima faktor tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Permintaan
Secara teori, harga jual sebenarnya mempengaruhi tingkat permintaan konsumen. Namun, permintaan juga berlaku sebaliknya. Ketika jumlah permintaan meningkat hingga membuat produk tersebut langka, maka harga jualnya dapat berlipatganda kenaikannya.
Contoh kasusnya pada harga jual hand sanitizer yang sempat melonjak tinggi akibat permintaan yang naik drastis pada masa pandemi Covid-19.
2. Biaya produksi
Secara umum, cara menentukan harga jual tidak terlepas dari faktor biaya produksi. Produksi berkaitan erat dengan modal sehingga penentuan harga jual harus memperhatikan faktor tersebut.
Dengan mengetahui biaya produksi, Anda dapat menghitung keuntungan secara total maupun per produknya. Penghitungan biaya produk harus dilakukan secara benar agar penentuan harga jual juga tepat sehingga perusahaan tidak rugi.
3. Kebijakan pemerintah
Kondisi ekonomi selain ditentukan oleh konsumen juga mudah berubah akibat kebijakan pemerintah. Contoh sederhananya dapat Anda lihat pada kebijakan kenaikan BBM. Akibatnya, biaya transportasi termasuk distribusi menjadi naik sehingga turut meningkatkan harga jual bahan baku.
Dampaknya, Anda harus melakukan adaptasi harga jual. Terkait hal tersebut, ada dua opsi yang dapat Anda lakukan sebagai pelaku bisnis. Opsi tersebut, yakni menaikkan harga jual atau harga masih tetap dengan kuantitas produk berkurang.
4. Tujuan pendapatan dan laba
Setiap perusahaan memiliki target pencapaian masing-masing, termasuk dalam menetapkan pendapatan dan laba. Hal inilah yang dapat mempengaruhi harga jual.
Tidak jarang, perusahaan rela menerapkan harga jual yang lebih rendah agar produk terjual habis. Namun, Anda dapat menaikkan harga jual pada kisaran tertentu untuk mencapai pendapatan maksimal. Lakukan riset dan analisis secara tepat agar keputusan dalam penetapan harga jual tersebut terarahkan.
5. Citra publik terhadap produk
Nilai suatu brand akan makin meningkat seiring naiknya citra publik pada brand tersebut. Hal ini dapat menjadi potensi bagi Anda untuk menaikkan harga jual. Meski harga naik, bisnis Anda tetap jadi pilihan konsumen selama menawarkan produk atau jasa yang berkualitas dan terpercaya.
Hal ini bisa Anda lihat pada beberapa produk dari brand besar seperti minuman kopi Starbucks. Harga kopi pada brand tersebut berlipatganda dibandingkan minuman kopi yang serupa. Namun, produk tersebut tetap populer di berbagai negara.
Cara menentukan harga jual juga tidak terbatas pada beberapa faktor tersebut. Anda juga perlu melakukan riset untuk mengetahui kisaran harga produk di pasaran atau pada kompetitor. Namun, melakukan riset tersebut dengan tepat bukanlah hal yang mudah.
Melalui produk Compas, Anda dapat melakukan riset pasar sesuai kebutuhan dengan akurat dan cepat. Tertarik untuk memulai? Hubungi kami melalui Team Compas atau DM Instagram Compas, ya!
Selain itu, Anda juga bisa menjajal 30 menit Demo Compas Dashboard secara gratis dengan KLIK DI SINI!
Source: Dashboard Compas.co.id