Business Forecasting

Business Forecasting: Tren E-commerce 2023 untuk Maksimalkan Proses Decision-Making Brand Beauty and Care Anda, Ada Skintific Juara 1!

Business Forecasting: Tren E-commerce 2023 untuk Maksimalkan Proses Decision-Making Brand Beauty and Care Anda, Ada Skintific Juara 1!

 

Compas.co.id – Bisnis e-commerce semakin berkembang dan mengalami pertumbuhan yang pesat di seluruh dunia. Tren ini berdampak pada banyak industri, termasuk industri Beauty and Care. Riset data Compas memaparkan addressable market di Tokopedia dan Shopee pada tahun 2022 sebesar Rp50.8 triliun dan diprediksi akan meningkat pada tahun 2023 mencapai Rp61.9 triliun.

Maka tak heran jika sejumlah merek Beauty and Care mulai berlomba-lomba untuk mengoptimalkan proses decision-making mereka dengan memanfaatkan tren teknologi dan strategi e-commerce yang terus berkembang. 

Artikel ini akan membahas mengenai pentingnya business forecasting terutama dalam industri Beauty and Care yang bersaing di e-commerce. Kemudian mengulas juga tren-tren pasar dan e-commerce 2023 di industri Beauty and care, serta performa 5 top brand serum wajah periode Januari 2023 yang memiliki sales revenue tertinggi.

Banner Insight

Definisi Business Forecasting

Business forecasting adalah sebuah teknik yang digunakan oleh semua brand untuk memprediksi masa depan bisnis. Peramalan bisnis ini dilakukan dengan menggunakan data historis sebelumnya untuk membuat perkiraan masa depan.

Khususnya di industri Beauty and Care, business forecasting melibatkan pengumpulan dan analisis data seperti tren gaya hidup dan perawatan kulit, data demografis, tren pasar, dan faktor-faktor eksternal seperti perubahan iklim dan regulasi pemerintah terkait peredaran produk Beauty and Care. 

5 Pentingnya Business Forecasting dalam Industri Beauty and Care Agar Sukses Bersaing di E-commerce 2023

  1. Memahami tren pasar kecantikan dan perawatan tubuh lebih akurat
  2. Menentukan produk terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen
  3. Mempersiapkan diri untuk situasi pasar yang cepat berubah
  4. Membuat keputusan strategis agar lebih tepat sasaran target pasar
  5. Membantu mencapai target keuangan perusahaan

Baca juga: Cerah dan Segar, Ini 10 Merek Toner Wajah Terlaris di E-commerce: Berkat Penjualan Tinggi, Brand Lokal Bersaing Ketat di Top 3! 

3 Tren Pasar dan Tren E-commerce 2023 yang Mempengaruhi Persaingan Industri Beauty and Care

3 Tren Pasar dan Tren E-commerce 2023 yang Mempengaruhi Persaingan Industri Beauty and Care

1. Subscription beauty box

Tren subscription beauty box kiranya masih terdengar cukup asing di telinga pegiat brand Beauty and Care di Indonesia. Namun strategi pemasaran ini rupanya sudah banyak diterapkan di Eropa dan Amerika sejak beberapa tahun lalu. Dan tren ini pun memiliki hype yang tinggi sehingga dapat diproyeksikan bahwa tren pasar dan tren e-commerce berupa subscription beauty box akan terus mengalami peningkatan di masa depan. 

Data secara global dan keseluruhan kategori mengenai tren subscription ini, imarc memprediksi nilainya mencapai $65 miliar pada 2027. Sedangkan survey dari Kearney tahun 2021 menyatakan 35% pembeli online mingguan dari e-commerce sudah menggunakan metode subscription. Masih dari Kearney, diestimasi pada tahun 2023 sebanyak 75% perusahaan yang menjual produknya langsung ke konsumen akan menawarkan metode subscription.

Metode subscription ini tak hanya menarik di industri film dan video streaming serta musik, tapi juga menarik dan menjadi peluang pasar yang bagus dan lebih luas bagi industri Beauty and Care. Data Compas Dashboard melaporkan sampai bulan November 2022, kategori Beauty and Care di Indonesia merajai market share di industri FMCG dengan perolehan 43,5%. Revenue kategori bisnis ini mencapai Rp22.1 triliun yang kurang lebih setara dengan 652 juta unit terjual. 

Banner E-Commerce Report

Subscription beauty box adalah model bisnis dimana pelanggan berlangganan untuk menerima produk kecantikan setiap bulan atau dalam interval waktu tertentu. Seperti subscription pada umumnya, beauty and skincare enthusiast membayar biaya bulanan atau tahunan untuk menerima paket berisi produk kecantikan seperti make up, perawatan wajah, rambut, dan tubuh yang dipilih secara khusus untuk mereka atau brand dapat memberikan keleluasan bagi pelanggan untuk memilih sendiri produk yang ingin di subscribe.

Contoh brand Beauty and Care yang menerapkan subscription beauty and skincare box ada Birchbox, See New, FaceTory, Ipsy, Glossybox, Boxycharm, Allure Beauty Box, Margot Elena. Khususnya di Indonesia, belum ada brand Beauty and Care yang menerapkan metode subscription beauty box ini. Jika memantau data e-commerce dari Compas dan data pasar global, animo masyarakat sangat tinggi terhadap industri Beauty and Care.

2. Virtual Try-On

Virtual try-on dalam industri Beauty and Care memungkinkan untuk mencoba produk kosmetik secara virtual menggunakan kamera atau foto konsumen sendiri. Diimplementasikannya teknologi AR (Augmented Reality) dan VR (Virtual Reality) dalam tren ini, konsumen dapat melihat bagaimana produk kosmetik akan terlihat pada kulit mereka sebelum membeli. Hal ini dapat membantu meningkatkan pengalaman belanja konsumen, serta meningkatkan penjualan produk kosmetik.

Data yang didapatkan dari Perfect Corp–perusahaan teknologi yang menyediakan teknologi AI dan AR guna pengalaman belanja konsumen di bidang Beauty and Care–menyatakan Estee Lauder mengalami peningkatan conversion rate sebanyak 2,5 kali lipat dari terobosan Lip Virtual Try-On nya baik pembelanjaan in-store maupun online.

Kabar baik lainnya dari e.l.f Cosmetics yang conversion ratenya naik sebesar 200% dari pembelajaan onlinenya yang menggunakan teknologi virtual try-on. iMatch pun melaporkan teknologi Virtual Shade Expert sukses meningkatkan loyalitas konsumen pada brandnya.

Laporan dari Global Market Estimates teknologi AR dan VR yang digunakan dalam industri Beauty and Care diprediksi terus meningkat hingga tahun 2027 dengan nilai CAGR sebesar 25,5%.

Beberapa contoh brand Beauty and Care lokal yang sudah menerapkan Virtual Try-On yakni Wardah, Emina, dan Make Over.

3. Teknologi skincare personalisasi 

Teknologi skincare personalisasi merupakan tren yang berkembang dalam industri Beauty and Care Tujuannya untuk menciptakan produk perawatan kulit yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Ini dilakukan dengan memanfaatkan data dan analisis yang diperoleh dari seseorang, seperti jenis kulit, usia, gaya hidup, pola makan, dan lingkungan tempat tinggal, untuk merancang produk perawatan kulit yang unik dan efektif.

Dalam laporan CB Insights tahun 2021, survey dari Forrester menemukan 77% konsumen memilih, merekomendasikan dan mau membayar lebih pada brand yang memberikan pengalaman personalisasi. Survey dari Accenture juga menemukan bahwa 75% konsumen lebih memungkinkan berbelanja jika brand memberikan rekomendasi yang personal bagi diri mereka.

4 tren teknologi skincare personalisasi yang sedang berkembang saat ini antara lain:

  1. Penggunaan algoritma dan data analisis untuk memetakan kondisi kulit seseorang dan menentukan jenis produk perawatan yang paling sesuai untuk mereka. Contohnya Base Skincare yang merupakan brand lokal
  2. Penggunaan teknologi AI untuk identifikasi jenis kulit dan masalah kulit, serta memberikan rekomendasi produk perawatan kulit yang tepat. Contohnya L’Oreal dengan aplikasi skin genius nya, Allure dengan teknologi AI nya, La Roche Posay, Neutrogena.
  3. Pemindaian kulit 3D untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat tentang kondisi kulit dan masalah kulit yang ada
  4. Penggunaan DNA atau tes genetik untuk menentukan jenis produk perawatan kulit yang paling cocok untuk seseorang berdasarkan faktor genetik

Baca juga: 7 Top Brand Toner Wajah di E-Commerce: Local Pride berhasil menjadi favorit !

Apakah Brand Anda Siap Ikuti Tren Pasar dan E-commerce 2023? Intip Dulu 5 Top Brand Serum dengan Revenue Tertinggi di Januari 2023

5 Top Brand Serum dengan Revenue Tertinggi di Januari 2023

Dalam industri Beauty and Care di Indonesia, sepanjang bulan Januari 2023 ini data Compas Dashboard melaporkan ada 5 top brand serum wajah dengan sales revenue tertingginya. Secara berurutan kelimanya adalah Skintific, Avoskin, Somethinc, Scarlett, dan Whitelab. 

Skintific terpantau mendapatkan sales revenue tertinggi sekitar Rp18 miliar dengan penjualan unit produk serum kira-kira di angka 81 ribuan. Market sharenya pun tertinggi di antara yang lain yaitu 22,8%. Growth performance Skintific tahun 2022 per semesternya juga sangat spektakuler yaitu meningkat hingga 450%++.

Banner Insight

Di posisi kedua ada Avoskin yang meraup pendapatan Rp6 miliaran. Pangsa pasar serum wajah yang direbut brand lokal ini di angka 8% dengan penjualan produk sebanyak 47 ribuan di dua e-commerce raksasa Indonesia yaitu Shopee dan Tokopedia. Sedangkan growth performance Avoskin per semesternya di tahun 2022 meningkat sebesar 27%.

Somethinc lagi-lagi masuk list top brand serum yang mampu menjual 45 ribuan unit produk. Perolehan revenue sepanjang 1-31 Januari 2023 sekitar Rp5 miliaran, sedangkan market share yang diambil oleh brand yang memiliki tagline “Be You, Be Somethinc” ini sebesar 6,58%. Untuk growth performance per semester tahun 2022, Somethinc mengalami penurunan tipis yakni -4,48%.

Periode Januari ini Scarlett berada di posisi keempat dalam penjualan serum tertinggi. Compas Dashboard memantau sebanyak 36 ribuan produk serum Scarlett laris manis di e–commerce yang kurang lebih setara dengan Rp4.9 miliaran. Market share serum Scarlett bulan Januari ini di angka 5,9%. Growth performance per semester tahun 2022, Scarlett sendiri mengalami penurunan  yakni -18%.

Terakhir ada Whitelab yang berdasarkan riset data Compas terlapor memperoleh Rp3 miliaran dari penjualan 27 ribuan unit serum wajah. Market share serum yang diraih Whitelab di bulan Januari 2023 di angka 4%. Di samping itu growth performance per semester tahun 2022, Whitelab mengalami peningkatan cukup tinggi yaitu +86%.

Melihat animo masyarakat terhadap industri Beauty and Care di Indonesia dan dari riset data pasar Compas, sangat memungkinkan kelima top brand itu segera menyusun strategi mengikuti tren pasar kecantikan dan skincare. Tren tersebut yaitu subscription box, virtual try-on, serta teknologi personalisasi. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dengan kami

Kembangkan Bisnis Online Anda dengan Data Market Ter-update dari Compas

Kerjasama dengan kami

Kembangkan Bisnis Online Anda dengan Data Market Ter-update dari Compas

logo-compas-putih-kecil-v1-156x40

Compas hadir dari tim yang sama yang mengembangkan Telunjuk.com, sebuah perusahaan teknologi di Jakarta, Indonesia. Compas berfokus pada business intelligence tools, contohnya Market Insight pasar e-commerce, dan memberikan solusi aktif untuk membawa bisnis Anda semakin berkembang dengan strategi bisnis yang tepat.

Compas.co.id

Copyright © 2025 Compas.co.id by PT Telunjuk Komputasi Indonesia

Tinggalkan pesan untuk kami

Halo, kami ingin mengenal Anda lebih dalam agar kami bisa memberikan bantuan yang terbaik.