Mengapa Social Commerce Jadi Tren Baru di E-commerce FMCG?
compas.co.id – Social commerce telah mengubah cara brand berinteraksi dengan pelanggan, terutama di industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG). TikTok Shop, sebagai salah satu platform social commerce paling populer di Indonesia, telah menghadirkan cara baru dalam menjual dan mempromosikan produk melalui konten video dan live shopping.
Namun, banyak brand FMCG masih menghadapi tantangan seperti:
❌ Kesulitan memahami cara kerja algoritma TikTok Shop untuk meningkatkan penjualan.
❌ Kurangnya strategi yang jelas dalam memanfaatkan live shopping dan short video.
❌ Persaingan ketat dengan ribuan seller yang berlomba-lomba menarik perhatian konsumen.
Solusinya? Memanfaatkan data dan strategi berbasis konten untuk mengoptimalkan performa di TikTok Shop, meningkatkan engagement, dan mendorong penjualan lebih tinggi.
1️⃣ Mengapa TikTok Shop Menjadi Game Changer untuk Brand FMCG?
📊 Video-first Commerce → Konsumen lebih tertarik dengan konten video yang menarik dibanding listing produk biasa.
📈 Live Shopping & Flash Sale → Meningkatkan urgensi pembelian dengan strategi penjualan real-time.
🔍 Algoritma Berbasis Minat → TikTok menampilkan produk kepada audiens yang tepat berdasarkan interaksi dan preferensi mereka.
💬 Interaksi Langsung dengan Konsumen → Memberikan pengalaman belanja yang lebih engaging dibanding marketplace tradisional.
Dengan memahami cara kerja TikTok Shop, brand dapat menjangkau audiens lebih luas dan meningkatkan konversi dengan cara yang lebih efektif dibandingkan iklan konvensional.
2️⃣ Strategi Efektif untuk Meningkatkan Penjualan di TikTok Shop
✅ 1. Optimasi Konten Video untuk Menarik Lebih Banyak Audiens
📌 Masalah: Banyak brand hanya mengunggah video produk tanpa strategi storytelling yang menarik.
📊 Solusi: Menggunakan konten yang engaging, relatable, dan mengikuti tren TikTok untuk meningkatkan interaksi.
Misalnya:
- Before & After → Menunjukkan efek penggunaan produk dalam jangka waktu tertentu.
- Unboxing & Review Produk → Menggandeng influencer untuk memberikan pengalaman autentik kepada pelanggan.
- Tutorial & Demo Produk → Menampilkan cara penggunaan produk dalam situasi sehari-hari.
✅ 2. Maksimalkan Live Shopping untuk Meningkatkan Konversi
📌 Masalah: Banyak brand belum memanfaatkan live shopping sebagai bagian dari strategi penjualan mereka.
📊 Solusi: Menggunakan live shopping secara berkala dengan penawaran eksklusif untuk meningkatkan penjualan.
Strategi sukses live shopping:
✅ Gunakan Host yang Interaktif → Bisa dari tim internal atau kolaborasi dengan KOL.
✅ Tawarkan Diskon Eksklusif → Berikan promo hanya untuk pembelian selama live berlangsung.
✅ Gunakan Countdown & Urgensi → Dorong pelanggan untuk segera membeli dengan waktu terbatas.
✅ 3. Kolaborasi dengan Influencer & KOL untuk Meningkatkan Kredibilitas
📌 Masalah: Konsumen lebih percaya pada rekomendasi orang lain dibanding iklan tradisional.
📊 Solusi: Berkolaborasi dengan influencer yang relevan dengan target pasar brand untuk membangun trust dan memperluas jangkauan produk.
Contoh kolaborasi yang efektif:
- Affiliate Program TikTok Shop → Memberikan komisi kepada KOL untuk setiap produk yang terjual.
- Branded Hashtag Challenge → Mendorong audiens untuk membuat konten menggunakan produk brand.
- Product Seeding → Mengirimkan produk gratis kepada influencer untuk mereka review secara organik.
✅ 4. Analisis Data untuk Menyesuaikan Strategi Konten & Promosi
📌 Masalah: Banyak brand tidak memiliki insight yang cukup tentang performa konten dan penjualan mereka di TikTok Shop.
📊 Solusi: Menggunakan data performa untuk mengoptimalkan strategi konten dan campaign.
💡 Metrik yang harus dipantau:
📊 View & Engagement Rate → Konten mana yang paling menarik perhatian audiens?
🛒 Conversion Rate → Berapa banyak penonton yang akhirnya membeli produk?
📈 Customer Retention → Berapa banyak pelanggan yang kembali untuk repeat purchase?
Dengan analisis data yang tepat, brand bisa meningkatkan performa konten dan mengalokasikan anggaran iklan secara lebih efektif.
3️⃣ Studi Kasus: Bagaimana Brand FMCG Sukses di TikTok Shop?
Sebuah brand FMCG di kategori skincare mengalami pertumbuhan lambat di marketplace tradisional. Mereka kemudian mencoba memanfaatkan TikTok Shop untuk meningkatkan awareness dan penjualan.
🚀 Solusi yang Diterapkan:
✅ Menggunakan strategi video storytelling untuk menarik audiens yang lebih luas.
✅ Mengoptimalkan live shopping dengan promo eksklusif dan interaksi real-time.
✅ Berkolaborasi dengan KOL yang memiliki audiens sesuai target market.
✅ Menganalisis data performa konten untuk meningkatkan engagement dan konversi.
📈 Hasilnya:
- Penjualan naik 80% dalam 3 bulan setelah masuk TikTok Shop.
- Tingkat engagement meningkat 3x lipat dibanding marketplace tradisional.
- Brand berhasil menjadi salah satu top seller di kategori skincare TikTok Shop.
Bagaimana Brand FMCG Bisa Sukses dengan TikTok Shop?
Brand FMCG yang ingin meningkatkan penjualan di TikTok Shop harus:
✅ Menggunakan strategi konten video yang engaging dan mengikuti tren TikTok.
✅ Memanfaatkan live shopping sebagai alat utama untuk meningkatkan konversi.
✅ Berkolaborasi dengan influencer dan KOL untuk membangun kepercayaan audiens.
✅ Menganalisis data performa untuk terus mengoptimalkan strategi penjualan.
Dengan pendekatan yang tepat, TikTok Shop bisa menjadi salah satu channel penjualan terbesar bagi brand FMCG di Indonesia.
🚀 Siap Menaklukkan TikTok Shop?
Compas.co.id E-commerce Enabler membantu brand FMCG memahami tren social commerce, menganalisis performa kompetitor, dan mengoptimalkan strategi pemasaran di TikTok Shop dengan automasi layanan e-commerce.
