Compas Data Market Insight: Skincare Minimal dengan Penjualan Maksimal, Ini Dia 7 Top Brand Face Oil di E-commerce
Author: Nimas Cemara
Compas.co.id – Produk skincare face oil telah mendapatkan popularitas yang luar biasa di kalangan skincare enthusiasts dalam beberapa tahun terakhir. Produk yang dirancang untuk menambah kelembaban, memberikan nutrisi, dan menjaga keseimbangan kulit ini menjadi andalan untuk skincare minimalis.
Menurut Future Market Insight, pasar face oil diperkirakan mencapai US$1.069 juta di tahun 2023. Penasaran, Compas Dashboard—FMCG e-commerce data market insight tools—pun turut memantau penjualan face oil di Shopee & Tokopedia dalam periode 1–15 Juni 2023.
Artikel ini menginformasikan mengenai Top 7 Brands face oil. Untuk mendapatkan data tersebut, tim Compas menggunakan beberapa fitur dan filter unggulan antara lain fitur top seller, fitur periode waktu yang bisa diatur sesuai keinginan, filter merchant, filter subkategori produk, dan filter seller type.
7 Top Brand Face Oil dengan Hasil Perawatan Kulit Wajah yang Mewah
1. Bio Beauty Lab
Compas Dashboard memantau performa face oil di e-commerce. Di urutan pertama, Bio Beauty Lab memegang posisi yang kuat dengan angka tertinggi di berbagai sisi. Sebagai salah satu produk andalan, di periode awal Juni, face oil Bio Beauty Lab berhasil terjual sebanyak 892 pieces, yang menghasilkan revenue sebesar Rp225.6 juta, dengan market share mencapai 32,05%.
Dengan campaign #AutoGlowing, Bio Beauty Lab mengusung tema minimalis baik di laman Instagramnya dan produknya melalui skinimalism, yaitu tren yang menggunakan skincare minimalis namun hasil tetap maksimal, salah satunya dengan menggunakan face oil. Melalui ini, brand memposisikan diri sebagai skincare minimalis dengan hasil #AutoGlowing dan memberikan nilai tambah kepada konsumen mereka.
Di laman Instagramnya, Bio Beauty Lab juga rajin mengunggah testimoni customer dan influencer yang bekerja sama dengan mereka. Testimoni yang terlihat real dengan masalah kulit yang relatable dapat membangun trust di antara konsumen dan brand.
2. Skintific
Ternyata brand skincare Skintific turut bermain di pasar face oil. Di periode 1–15 Juni 2023, meskipun berada di peringkat kedua dalam hal penjualan, Skintific masih memegang posisi yang kuat.
Skintific berhasil menjual sebanyak 315 produk face oil. Hal ini menghasilkan pendapatan penjualan sebesar Rp38.1 juta dan market share sebesar 11,32%. Meskipun pangsa pasar Skintific lebih rendah dari peringkat satu, mereka tetap menjadi pesaing yang signifikan dalam industri ini.
Hasil penjualan tersebut terlihat semakin baik karena bila dilihat dari laman Instagramnya, sebagai salah satu media utama marketing brand ini, kehadiran produk face oil terlihat minim. Berarti, produk face oil ini sudah memiliki konsumen loyal sehingga penjualannya pun tetap meningkat.
3. Bhumi
Di urutan ketiga, brand lokal Bhumi juga memberikan kontribusi yang signifikan dengan penjualan sebanyak 264 pieces, setara dengan revenue sebesar Rp44.7 juta, dan mencapai pangsa pasar sebesar 9,49%.
Produk face oil dari Bhumi ternyata telah menjadi salah satu produk yang sudah lama hadir sejak brand ini ada, yaitu di tahun 2017. Bhumi adalah brand lokal yang mengedepankan produk berbahan dasar alami atau natural–dari hasil bumi–dan sustainable. Meskipun persentase market share lebih rendah, penjualan face oil yang konsisten dan pendapatan yang tinggi menunjukkan loyalitas konsumen terhadap brand sejak 6 tahun silam.
4. Haple
Haple hadir di urutan ke-4 di daftar Top Brand Face Oil. Compas Dashboard melihat performa penjualan Haple dalam dua minggu di awal bulan Juni. Brand ini berhasil menjual 165 pieces, menghasilkan revenue sebesar Rp7.5 juta, dan mencatat market share sebesar 5,93%
Ketika banyak brand skincare yang sibuk bekerja sama dengan influencer, brand lokal ini memilih untuk tidak terlalu mengandalkan endorsement. Memiliki basis customer yang loyal pun menjadi salah satu alasan Haple tetap eksis di Top 7 Face Oil Brand. Selain itu, Haple pun mengembalikan effort yang sama terhadap para konsumen dengan memberikan berbagai giveaway dan free gifts.
5. Bloomka
Brand lokal lainnya hadir di urutan ke-5. Bloomka mencatatkan penjualan yang menjanjikan dengan penjualan sebanyak 147 pieces. Selama periode 1–15 Juni 2023, Bloomka pun berhasil meraup revenue sebesar Rp11.7 juta dan market share sebesar 5,28%.
Dalam marketingnya, Bloomka selalu menekankan skincare yang friendly, dalam artian bisa digunakan oleh siapa saja baik laki-laki atau perempuan. Selain itu, packaging yang lucu dan estetik juga menarik perhatian konsumen. Sama seperti Bhumi, Bloomka jarang mempromosikan produk face oil-nya, namun tetap memiliki performa yang baik di e-commerce.
6. Kleveru
Kleveru hadir di urutan ke-6 di Top Brand Face Oil berdasarkan angka market share. Walau memiliki penjualan yang lebih rendah, brand ini tetap memiliki tempat. Kleveru berhasil menjual 94 pieces dalam waktu dua minggu di awal bulan Juni.
Di periode itu pula, Kleveru menghasilkan revenue sebesar Rp4.7 juta dan mencapai pangsa pasar sebesar 3,38%. Meskipun persentase pangsa pasar Kleveru relatif kecil, mereka tetap berusaha mempertahankan posisinya di tengah persaingan yang ketat dengan penjualan yang stabil bahkan cenderung meningkat.
7. Scarlett
Pasar face oil ternyata turut dijajal oleh brand lokal Scarlett. Compas Dashboard melihat Scarlett mampu mencatatkan penjualan sebanyak 91 pieces. Hal ini menghasilkan revenue sebesar Rp6.6 juta dan market share sebesar 3,27%. Meskipun market share Scarlett tidak sebesar pesaing utama, brand ini tetap menjadi pemain yang berpengaruh dalam industri ini skincare secara keseluruhan.
Kesimpulan
Dari data penjualan ini, dapat disimpulkan bahwa Bio Beauty Lab masih memegang posisi puncak dalam hal penjualan dan market share di pasar face oil. Skintific, Bhumi, Haple, Bloomka, Kleveru, dan Scarlett juga memberikan kontribusi yang beragam. Persaingan yang sengit antara brands, terutama dengan hadirnya basis konsumen yang sudah setia, mencerminkan keinginan konsumen untuk memiliki produk face oil berkualitas tinggi.