Author: Intan Andini
Harga Produk FMCG Berbeda di Setiap Marketplace, Bagaimana Strategi yang Efektif?
compas.co.id – Industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di e-commerce mengalami pertumbuhan yang pesat sepanjang tahun 2024. Dalam laporan terbaru Compas Market Insight Dashboard, ditemukan bahwa strategi pricing menjadi faktor penting dalam mendorong volume penjualan. Dengan analisis yang mencakup 43.213 brand, 690.976 toko, dan 236 kategori produk, laporan ini mengungkap bagaimana harga yang berbeda di setiap marketplace dapat mempengaruhi keputusan konsumen.
Dari hasil riset yang dilakukan pada periode Januari–Oktober 2024, terdapat tiga rentang harga utama yang dianalisis:
✅ Di bawah Rp100 ribu
✅ Rp100 ribu – Rp300 ribu
✅ Di atas Rp300 ribu
Lalu, bagaimana performa setiap marketplace dalam kategori ini?
Shopee: Marketplace Favorit untuk Produk FMCG di Berbagai Rentang Harga
Shopee tetap menjadi marketplace dengan volume penjualan tertinggi untuk produk FMCG di setiap rentang harga. Berdasarkan data:
💡 Di bawah Rp100 ribu → 66% dari total penjualan berasal dari Shopee
💡 Rp100 ribu – Rp300 ribu → 58,7% dari total penjualan
💡 Di atas Rp300 ribu → 56,9% dari total penjualan
Tidak mengherankan jika Shopee menjadi platform pilihan bagi banyak konsumen, terutama untuk produk FMCG dengan harga lebih terjangkau. Kemudahan pembayaran, promo yang sering ditawarkan, serta penetrasi pasar yang luas menjadi faktor utama tingginya volume penjualan di platform ini.
TikTok Shop Semakin Berkembang dengan Distribusi Harga yang Lebih Merata
TikTok Shop menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam kategori FMCG dengan distribusi harga yang lebih merata dibanding marketplace lain.
📌 Produk di bawah Rp100 ribu menyumbang 13,1% dari total penjualan di TikTok Shop
📌 Di rentang harga Rp100 ribu – Rp300 ribu, TikTok Shop berkontribusi 27,4%
📌 Untuk produk di atas Rp300 ribu, TikTok Shop menyumbang 22%
Yang menarik, TikTok Shop memiliki karakteristik yang unik, di mana perbedaan jumlah produk terjual di tiap rentang harga tidak terlalu besar dibanding marketplace lain. Hal ini menunjukkan bahwa platform ini menarik konsumen dari berbagai segmen harga, terutama karena interaksi langsung melalui live shopping yang membantu konsumen lebih percaya diri dalam membeli produk dengan harga lebih tinggi.
Tokopedia dan Lazada: Persaingan Ketat di Rentang Harga Tertentu
Untuk kategori produk dengan harga di atas Rp300 ribu, Tokopedia memiliki pangsa pasar sebesar 17%, sedikit di bawah TikTok Shop. Sedangkan di rentang harga Rp100 ribu – Rp300 ribu, Tokopedia menyumbang 9,5% dari total penjualan.
Sementara itu, Lazada masih mempertahankan posisinya sebagai marketplace yang cukup kompetitif di rentang harga lebih rendah, dengan 10,8% kontribusi untuk produk di bawah Rp100 ribu.
Volume Penjualan Berdasarkan Rentang Harga di Berbagai Marketplace
Dari total produk FMCG yang terjual di marketplace sepanjang Januari–Oktober 2024, perbedaan jumlah unit terjual di setiap rentang harga cukup mencolok.
Dari data ini, terlihat bahwa produk dengan harga di bawah Rp100 ribu memiliki jumlah transaksi yang jauh lebih besar dibanding rentang harga lainnya.
Strategi Pricing yang Bisa Diterapkan Brand di Berbagai Marketplace
Agar dapat bersaing di berbagai marketplace, brand perlu menyesuaikan strategi harga berdasarkan pola konsumsi di setiap platform. Berikut beberapa pendekatan yang bisa dilakukan:
📌 Penyesuaian Harga Berdasarkan Marketplace – Produk dengan harga lebih terjangkau cenderung memiliki performa lebih baik di Shopee, sementara produk di rentang harga menengah lebih kompetitif di TikTok Shop dan Tokopedia.
📌 Manfaatkan Live Shopping dan Interaksi Langsung – Untuk produk dengan harga lebih tinggi, strategi live shopping di TikTok Shop dapat membantu meningkatkan kepercayaan konsumen dan mendorong konversi penjualan.
📌 Terapkan Virtual Bundling – Brand dapat mengoptimalkan stok dan strategi harga dengan menawarkan bundling produk, terutama untuk kategori dengan volume tinggi di rentang harga di bawah Rp100 ribu. Virtual Bundling dari Compas.co.id memungkinkan pengelolaan inventaris lebih efisien di berbagai marketplace.
📌 Gunakan Market Insight untuk Pricing Strategy yang Lebih Akurat – Dengan memahami bagaimana harga produk berpengaruh terhadap penjualan di tiap marketplace, brand dapat mengatur strategi harga yang lebih kompetitif dan sesuai dengan pola konsumsi konsumen.
Menyesuaikan Strategi Pricing dengan Karakteristik Marketplace
Setiap marketplace memiliki karakteristik yang berbeda dalam strategi pricing dan preferensi konsumen. Shopee masih menjadi platform dengan volume penjualan terbesar di semua rentang harga, sementara TikTok Shop menawarkan distribusi harga yang lebih merata dan efektif dalam memasarkan produk di segmen menengah.
Dengan memahami perbedaan ini, brand dapat menyusun strategi pricing yang lebih akurat, memilih marketplace yang tepat untuk produk mereka, dan memanfaatkan teknologi seperti Virtual Bundling dan Advanced CRM Analysis untuk meningkatkan efisiensi operasional serta pertumbuhan penjualan di e-commerce.
📊 Ingin tahu lebih dalam tentang strategi pricing di e-commerce? Kunjungi Compas Market Insight Dashboard untuk mendapatkan data dan insight terbaru yang membantu bisnis Anda berkembang lebih cepat!
📍 Cek layanan lengkap kami di sini:
👉 Hubungi Kami untuk Demo