Revlon Bangkrut? Ini 3 Tips Bisnis agar Terhindar dari Kebangkrutan!
Author: Ivana Deva Rukmana
Compas.co.id – Berita mencengangkan datang dari salah satu “sepuh” beauty brand dunia, Revlon Inc. Dikabarkan, raksasa merek kosmetik tersebut mengalami pailit. Dilansir dari Big Alpha, Revlon bangkrut karena mengalami kesulitan keuangan hingga mengajukan perlindungan kredit pada pemerintah Amerika Serikat.
Kok bisa, ya, beauty brand sebesar Revlon nyaris bangkrut? Yuk, simak pembahasan lengkapnya sekaligus hikmah yang dapat diambil dari kepailitan Revlon.Inc!
Revlon Bangkrut, Apa Penyebabnya?
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, raksasa kosmetik asal Amerika Serikat (AS), Revlon kini berada di ujung jurang. Perusahaan tersebut telah mengajukan kebangkrutan menggunakan UU Kepailitan AS Bab 11 (Chapter 11 Bankruptcy).
Dilansir dari Reuters, pengajuan tersebut telah dikirimkan pihak Revlon pada Pengadilan Kepailitan AS Distrik Selatan New York pada Rabu, 15 Juni lalu. Dalam pengajuan tersebut, Revlon tercatat “hanya” memiliki aset sebesar US$1 Miliar, sedangkan kewajiban yang harus dibayarkan mencapai US$ 10 miliar.
Selain lebarnya selisih antara aset yang dimiliki dengan kewajiban yang harus dibayarkan, kepailitan Revlon diperkirakan ketatnya persaingan dengan beauty brand garapan selebriti ternama, seperti Kylie Cosmetics by Kylie Jenner dan Fenty Beauty milik Rihanna.
Tak hanya itu, strategi marketing dan desain packaging yang “kuno” turut serta menjadi salah satu faktor yang membuat Revlon terseret menuju jurang kebangkrutan. Belajar dari Revlon, simak 3 tips bisnis ini agar terhindar dari kebangkrutan!
Belajar dari Revlon: 3 Tips Bisnis agar Terhindar dari Kebangkrutan!
Fenomena Revlon yang pailit hingga nyaris bangkrut dapat menjadi pembelajaran bagi beauty brand lainnya agar tidak mengalami hal serupa. Nah, berikut 3 tips bisnis agar terhindar dari kebangkrutan!
Selalu Berinovasi Mengikuti Tren
Inovasi adalah suatu hal yang tak bisa dipisahkan dalam berbisnis. Bahkan, dilansir dari tokotalk.com, inovasilah yang membuat bisnis tetap eksis, maju, dan terus berkembang.
Inovasi bisnis adalah proses penerapan ide-ide baru, kreativitas, dan gagasan segar terkait peningkatan produk atau layanan dari suatu brand. Tujuan inovasi dalam berbisnis tentu untuk memenuhi kebutuhan konsumen, mendapatkan keuntungan, dan tetap eksis dalam persaingan pasar.
Pantau Performa Kompetitor
Selain inovasi, cara lainnya yang dapat ditempuh agar bisnis tetap eksis adalah dengan mempelajari strategi dan performa sales kompetitor.
Dengan memantau performa sales kompetitor, sedikit-banyak bisa memberikan gambaran terkait bagaimana kompetitor menjalankan bisnisnya. Yang terpenting, jangan hanya memantau, tapi pelajari juga strategi performanya hingga bisa menyaingi produk dari brand kamu.
Performa sales kompetitor bisa kamu dapatkan melalui Compas Dashboard yang mampu menampilkan data sales revenue, sales quantity, sales volume hingga market share dari brand kompetitor.
Penasaran? Coba 30 menit Compas Dashboard dengan KLIK DI SINI. 100% gratis!
Adaptasi Strategi Marketing
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, penting bagi kamu untuk mempelajari strategi yang dijalankan kompetitor, lantas modifikasi sedemikian rupa hingga bisa jadi sebuah strategi marketing yang adaptif untuk bisa diterapkan pada brand kamu.
Selain memperhatikan gerak-gerik kompetitor, adaptasi strategi marketing juga dapat dijalankan dengan melihat persona konsumen, mencoba berbagai eksperimen, dan mengikuti tren yang berpotensi untuk diaplikasikan.
Lantas, Bagaimana Nasib Revlon Indonesia?
Revlon lover tak perlu khawatir. Melansir dari akun resminya, Revlon Indonesia akan tetap beroperasi seperti biasa dan siap menghadirkan inovasi-inovasi baru. Menurut data Compas Dashboard, Revlon justru berhasil meningkatkan sales quantity-nya di Indonesia di angka 194,4% untuk kategori bedak.
Hal ini tak terlepas dari performa sales produk bedak tabur kamulan Revlon, yakni Revlon Touch & Glow Face Powder yang selalu terjual lebih dari 1.000 pcs per bulannya di Shopee. Tak heran, sebab bedak yang satu ini diklaim mampu menyerap minyak berlebih, membuat hasil makeup jadi lebih natural, serta memiliki tekstur lembut dan ringan di wajah.
Selain itu, Compas juga menemukan bahwa brand Revlon menempati peringkat 13 pada kategori produk lipstik di Shopee dan Tokopedia dengan sales quantity yang mencapai 3.476 pcs. Tercatat, brand yang telah berdiri 90 tahun ini masih mampu mengalahkan Mireya dan Oh My Glam di kategori yang sama!
Kesimpulan
Berdasarkan pada study case di atas dan didukung dengan data yang didapat oleh tim internal Compas, dapat disimpulkan bahwa persaingan yang ketat dapat berujung pada kepailitan bagi brand yang kalah saing. Apalagi, jika mengingat tren banyaknya beauty brand yang bermunculan, mulai dari kosmetik artis hingga skincare milik selebgram.
Namun, jangan terlalu khawatir. Dengan menerapkan 3 tips bisnis di atas, itu berarti kamu telah beberapa langkah lebih jauh dalam upaya menjauhkan brand dari skema kepailitan. Terlebih, jika kamu menyandingkan 3 tips bisnis tersebut dengan strategi yang tepat sasaran.
Untuk bisa mengalahkan kompetitor, maka kamu harus konsisten memantau performa brand saingan. Masalahnya, dari mana kamu bisa mengecek market insight kompetitor?
Tentu, Compas Dashboard lah jawabannya. Dengan Compas Dashboard, kamu bisa memantau data seputar penjualan para top brands di e-commerce sesuai kebutuhan perusahaan, seperti data sales volume, sales quantity, sales revenue hingga data market share pun bisa didapatkan!
Ingin mencoba Compas Dashboard secara gratis? Yuk, KLIK DI SINI untuk booking 30 menit demo Compas Dashboard.
Dengan menjajal demo Compas Dashboard, kamu akan mendapatkan manfaat berupa full sneak peek Compas Dashboard dan bisa mendapatkan sesi konsultasi bersama Tim Compas untuk meningkatkan performa strategi bisnismu. Jadi, tunggu apa lagi? Booking demo Compas Dashboard segera!
Source: Dashboard Compas.co.id