Peluang Bisnis UMKM Online Bertahan di Era Pandemi: Ikuti 5 Strategi ini!
Author: Farah Ramadhani
Tak bisa dipungkiri, era pandemi membuat keadaan ekonomi sebagian orang menjadi lesu, terutama bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM). Namun, seiring waktu, teknologi juga semakin maju sehingga dapat memperbesar peluang bisnis UMKM di era pandemi ini. Sebagai contoh, penggunaan e-commerce pada kuartal-I 2021 diketahui meningkat tajam.
Kenaikan jumlah pengguna e-commerce ini didasari oleh kegiatan masyarakat yang dibatasi dan mengharuskan mereka untuk berbelanja dari rumah saja. Ini bisa menjadi peluang yang bagus untuk membangun bisnis Anda. Bagaimana cara memaksimalkan peluang bisnis UMKM di era covid-19? Simak selengkapnya disini, ya.
Peluang Bisnis UMKM di Era Pandemi
Seperti yang diketahui, dengan keterbatasan berkegiatan di era pandemi, banyak orang lebih memilih belanja melalui e-commerce daripada langsung ke toko fisik. Tentu saja hal ini memberi keuntungan pada pegiat bisnis. Kini Anda tidak perlu lagi memusingkan biaya sewa toko.
Berjualan secara online dapat menekan pengeluaran untuk bisnis Anda. Disamping itu, Anda juga dapat meraih target pasar yang lebih besar daripada berjualan toko offline. Dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat, produk Anda dapat dilihat oleh calon konsumen se-Indonesia.
Lantas, apa saja peluang bisnis UMKM yang besar di era pandemi ini, ya? Tentunya kategori kesehatan seperti minuman herbal, obat-obatan dan multivitamin akan banyak dicari. Namun, kategori lain seperti kuliner dan pakaian juga tidak akan kalah saing karena mencakup kebutuhan pokok manusia, yaitu sandang dan pangan.
Selain dijual di e-commerce, Anda juga dapat memanfaatkan fitur pengantaran ojek online untuk pelanggan satu kota. Dalam aplikasi ojek online juga terdapat fitur diskon dan promosi yang bisa Anda manfaatkan untuk menarik pelanggan.
Lalu, bagaimana jika Anda baru akan memulai bisnis UMKM di masa pandemi? Tenang, bisnis Anda akan berpeluang besar jika perencanaannya dilakukan dengan matang. Berikut tim Compas telah merangkum strategi memulai UMKM yang bisa Anda lakukan.
Strategi Menjalankan Bisnis UMKM
1. Memeriksa Kondisi Keuangan
Hal paling pertama yang harus Anda lakukan tentunya adalah memeriksa keuangan. Pastikan likuiditas bisnis cukup stabil karena seperti yang kita ketahui, pandemi Covid-19 ini belum bisa diprediksi.
Likuiditas bisnis adalah dana atau aset likuid yang bisa Anda gunakan segera untuk membayar kewajiban jangka pendek seperti keperluan listrik, air, pembelian bahan, dan dana darurat.
Dengan mengetahui pasti besaran likuiditas dan jangka waktu yang diperlukan untuk mendapat keuntungan, Anda tidak akan pusing memikirkan keuangan bisnis Anda dalam jangka waktu tertentu.
Selain likuiditas, Anda juga perlu memperhatikan aset dan utang bisnis. Jika bisa, buatlah catatan terkait rincian utang dan aset. Untuk mengetahui peluang bisnis yang dijalankan, Anda dapat mengurangi jumlah aset dengan utang yang dimiliki.
Semakin kecil jumlah utang Anda, maka semakin besar peluang bisnis yang Anda jalankan. Untuk menekan utang, Anda dapat memanfaatkan dukungan pemerintah dalam restrukturisasi pinjaman. Bantuan tersebut dapat membantu Anda menjaga keuangan bisnis UMKM.
2. Membuat Business Plan
Kondisi penanganan Covid-19 yang belum stabil mengharuskan para pelaku usaha untuk siap menghadapi resiko di masa yang akan datang. Persiapan yang dilakukan adalah dengan membuat business plan atau perencanaan usaha.
Dalam membuat rencana bisnis, aspek yang harus dimasukkan antara lain sistem modal dan pengeluaran, strategi pemasaran, serta strategi distribusi. Dengan membuat rencana, Anda akan lebih siap saat perusahaan menghadapi kondisi keuangan yang sulit.
3. Mencatat Pola Pengeluaran
Dalam mencatat pola pengeluaran sebuah bisnis, pelaku usaha perlu memperhatikan tiga pos berikut ini:
- Biaya Inventory
Biaya inventory merupakan biaya persediaan yang harus dikeluarkan oleh pelaku usaha dalam mengurus aset yang akan digunakan, disimpan, atau dijual. Bentuknya dapat berupa barang jadi ataupun bahan baku produksi.
Penyimpanan aset berupa bahan baku produksi bertujuan untuk antisipasi permintaan pelanggan yang sulit ditebak atau membeli bahan dalam jumlah banyak karena biaya yang lebih murah.
- Biaya Marketing
Umunya, biaya marketing terbagi menjadi dua, yaitu mendapatkan pesanan dan memenuhi pesanan. Dalam mendapatkan pesanan, pengeluaran yang terjadi diantaranya adalah membayar gaji sales, promosi, dan komisi penjualan.
Sedangkan biaya memenuhi pesanan digunakan untuk menyalurkan produk sesuai pesanan konsumen. Jenisnya meliputi biaya gudang, pembungkusan dan pengiriman, angkutan, hingga penagihan.
- Biaya Promosi
Walaupun mirip, biaya promosi ini berbeda dengan biaya marketing. Biaya promosi dikeluarkan pelaku usaha untuk membiayai kegiatan atau event promosi yang bertujuan untuk memperluas target pelanggan.
Promosi memiliki lima komponen utama, yaitu: pemasaran langsung, periklanan, penjualan personal, hubungan masyarakat, serta promosi penjualan. Salah satu contoh penggunaan biaya promosi ini adalah penggunaan “Instagram ads”.
4. Memperhitungkan Manajemen Resiko
Manajemen risiko merupakan proses identifikasi, analisis, evaluasi, mengendalikan, berusaha menghindari, meminimalisir, atau bahkan menghilangkan risiko yang mungkin muncul dalam menjalankan bisnis.
Dalam hal ini, risiko berkaitan dengan pendekatan dan juga metodologi menghadapi ketidakpastian bisnis di masa depan. Terdapat lima cara untuk mengatasi risiko dalam bisnis, yaitu membuat analisis resiko, menanggung sendiri kerugian bisnis, menghindari resiko bisnis, mengurangi potensi resiko, dan mengalihkan resiko bisnis ke pihak lain.
5. Melakukan Analisis Pasar
Sejalan dengan poin sebelumnya, Anda bisa melakukan analisa pasar sebagai upaya untuk menghindari resiko bisnis. Dengan melakukan analisa pasar, Anda bisa mendapatkan gambaran bagaimana produk bisnis dapat bertahan di persaingan antara usaha dengan kategori yang sama.
Salah satu cara melakukan analisis pasar adalah dengan menganalisa kompetitor. Cari tahu kompetitor terbesar bisnis Anda dan ketahui strategi pemasarannya. Anda bisa mengadaptasi strategi tersebut agar posisi produk Anda dapat naik serta mampu bersaing dengan perusahaan besar.
Lantas, bagaimana cara analisis kompetitor yang ada? Compas memiliki produk yang dapat membantu menganalisa pesaing dengan mudah dan cepat dengan menggunakan Compas Dashboard. Melalui produk ini, Anda dapat melihat posisi brand di e-commerce pada kategori tertentu. Dengan cara tersebut, Anda dapat menentukan langkah selanjutnya agar strategi bisnis lebih kuat.
Peluang bisnis UMKM di era pandemi ternyata cukup besar, ya. Dengan memanfaatkan media yang ada seperti e-commerce, sosial media, hingga digital marketing, bisnis Anda bisa lebih dikenal banyak orang dan tentunya hal ini akan berimbas pada naiknya penjualan. Kelima strategi di atas dapat membantu meningkatkan performa UMKM Anda, lho.
Jangan lupa untuk melakukan perencanaan bisnis dan analisa pasar agar strategi Anda dapat berjalan dengan minim kendala. Compas Dashboard dapat membantu Anda melakukan perencanaan usaha dengan analisa kompetitor. Produk Compas ini menampilkan data penjualan di e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia pada kategori tertentu.
Data penjualan tersebut berupa brand terlaris, produk terlaris, dan toko yang memiliki total penjualan terbesar. Dari sini Anda dapat melihat kompetitor terbesar Anda dan menentukan strategi penjualan untuk bersaing. Anda bisa langsung chat dengan tim kami untuk mulai menggunakan Compas Dashboard, ya!