Mengapa Brand FMCG Perlu Mengoptimalkan Keyword di E-commerce?
compas.co.id – Di era digital, persaingan di marketplace semakin ketat, dan pelanggan sering menggunakan fitur pencarian untuk menemukan produk yang mereka butuhkan. Jika produk Anda tidak muncul di hasil pencarian, kemungkinan besar pelanggan akan membeli dari kompetitor.
Namun, banyak brand menghadapi tantangan berikut:
❌ Kesulitan menentukan kata kunci yang tepat untuk menarik pelanggan.
❌ Kurangnya pemahaman tentang bagaimana algoritma pencarian marketplace bekerja.
❌ Optimasi deskripsi produk yang kurang efektif, membuat produk sulit ditemukan.
Solusinya? Brand FMCG harus menerapkan keyword mapping, strategi yang mengoptimalkan penggunaan kata kunci agar produk lebih mudah ditemukan di marketplace dan meningkatkan penjualan.
1️⃣ Apa Itu Keyword Mapping dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Keyword Mapping adalah strategi yang mengelompokkan dan menargetkan kata kunci relevan untuk meningkatkan visibilitas produk di marketplace dan mesin pencari.
📌 Elemen Penting dalam Keyword Mapping:
🔎 Short-Tail Keywords: Kata kunci umum dengan volume pencarian tinggi, seperti “susu bayi” atau “shampoo anti ketombe”.
🎯 Long-Tail Keywords: Kata kunci spesifik yang menunjukkan niat beli lebih tinggi, seperti “susu bayi organik untuk bayi 6 bulan ke atas”.
📊 Competitor Keyword Analysis: Kata kunci yang digunakan oleh kompetitor dan dapat dioptimalkan untuk bersaing.
📍 Keyword Placement: Penggunaan kata kunci di judul produk, deskripsi, tag, dan hashtag untuk meningkatkan peringkat pencarian.
Jika diterapkan dengan benar, keyword mapping memungkinkan produk Anda lebih mudah ditemukan pelanggan yang memang memiliki niat untuk membeli.
2️⃣ Strategi Keyword Mapping untuk Brand FMCG di Marketplace
✅ 1. Meneliti Kata Kunci yang Paling Banyak Dicari Pelanggan
📌 Masalah: Brand sering menggunakan kata kunci yang tidak sesuai dengan cara pelanggan mencari produk.
📊 Solusi: Menggunakan data pencarian di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop untuk mengetahui kata kunci apa yang paling sering digunakan pelanggan dalam kategori produk Anda.
Misalnya, jika pelanggan lebih sering mencari “sabun mandi herbal” dibanding “sabun mandi natural”, maka brand harus memprioritaskan kata kunci tersebut dalam deskripsi produk.
✅ 2. Mengoptimalkan Judul Produk dengan Kata Kunci yang Tepat
📌 Masalah: Judul produk terlalu singkat dan tidak mencerminkan fitur produk.
📊 Solusi: Menggunakan kombinasi kata kunci short-tail dan long-tail untuk meningkatkan kemungkinan produk muncul di pencarian.
Contoh:
❌ Judul yang Kurang Optimal: “Shampoo Anti Ketombe 250ml”
✅ Judul yang Optimal: “Shampoo Anti Ketombe 250ml – Formula Herbal dengan Aloe Vera untuk Rambut Sehat & Kuat”
Dengan strategi ini, produk lebih relevan dengan berbagai kata kunci pencarian, meningkatkan kemungkinan klik dan pembelian.
✅ 3. Menggunakan Keyword Mapping di Deskripsi dan Tag Produk
📌 Masalah: Deskripsi produk hanya berisi informasi umum tanpa mempertimbangkan kata kunci pencarian.
📊 Solusi: Menempatkan kata kunci secara natural di deskripsi produk, bukan sekadar menjejalkan kata kunci tanpa konteks.
Contoh Deskripsi yang Dioptimalkan:
“Shampoo anti ketombe ini diformulasikan dengan Aloe Vera untuk membersihkan kulit kepala secara menyeluruh. Cocok untuk pria dan wanita yang mengalami ketombe ringan hingga parah. Dengan formula herbal yang lembut, shampoo ini juga membantu mengurangi rambut rontok. Tersedia dalam ukuran 250ml dan 500ml.”
💡 Pro Tip: Jangan hanya mengandalkan kata kunci utama. Gunakan variasi kata kunci sekunder yang masih relevan dengan produk Anda.
✅ 4. Menganalisis Kata Kunci Kompetitor untuk Meningkatkan Posisi Produk
📌 Masalah: Kompetitor mendapatkan lebih banyak traffic meskipun menjual produk yang serupa.
📊 Solusi: Menggunakan data kompetitor untuk mengidentifikasi kata kunci yang mereka gunakan dan mengoptimalkan produk Anda agar bisa bersaing.
Jika kompetitor sukses menggunakan kata kunci seperti “susu bayi rendah gula”, brand dapat menyesuaikan strategi dengan menambahkan frasa tersebut di deskripsi atau judul produk.
✅ 5. Menggunakan Keyword Mapping dalam Iklan dan Promosi Marketplace
📌 Masalah: Iklan tidak efektif karena tidak ditargetkan ke kata kunci yang tepat.
📊 Solusi: Menggunakan kata kunci yang paling sering dicari pelanggan dalam campaign iklan berbayar (Shopee Ads, TikTok Ads, Google Ads).
Dengan strategi ini, brand dapat menargetkan pelanggan dengan niat beli tinggi, meningkatkan efektivitas iklan dan ROI yang lebih optimal.
3️⃣ Studi Kasus: Bagaimana Keyword Mapping Meningkatkan Penjualan Brand FMCG?
Sebuah brand minuman kesehatan mengalami rendahnya traffic produk di marketplace, meskipun memiliki produk berkualitas tinggi dan harga kompetitif.
🚀 Solusi yang Diterapkan:
✅ Menggunakan keyword mapping untuk mengoptimalkan judul dan deskripsi produk.
✅ Menganalisis kata kunci yang digunakan kompetitor untuk meningkatkan peringkat pencarian.
✅ Menyelaraskan strategi iklan berbayar dengan keyword yang memiliki volume pencarian tinggi.
✅ Menerapkan SEO marketplace untuk meningkatkan ranking produk di hasil pencarian.
📈 Hasilnya:
- Traffic produk meningkat 65% dalam waktu 2 bulan.
- Penjualan naik 40% setelah optimasi keyword mapping.
- ROI iklan meningkat karena targeting lebih akurat dengan kata kunci yang relevan.
Bagaimana Keyword Mapping Dapat Mengoptimalkan Penjualan E-commerce?
Brand FMCG yang ingin sukses di marketplace harus:
✅ Meneliti kata kunci yang paling banyak dicari pelanggan.
✅ Mengoptimalkan judul dan deskripsi produk dengan keyword yang relevan.
✅ Menganalisis kompetitor untuk memahami strategi keyword yang mereka gunakan.
✅ Memanfaatkan keyword mapping dalam iklan marketplace untuk meningkatkan konversi.
Tanpa strategi keyword yang tepat, brand akan kesulitan untuk memenangkan persaingan di marketplace.
🚀 Siap Meningkatkan Visibilitas dan Penjualan Produk Anda?
Compas.co.id Market Insight menyediakan analisis keyword marketplace yang akurat dan berbasis data untuk membantu brand FMCG meningkatkan peringkat pencarian dan konversi produk mereka.