Marketing New Normal: Begini Cara 3 Brand Legendaris Purbasari, Mustika Ratu, dan Sariayu Martha Tilaar Tetap Bertahan
Author: Salsabila
Compas.co.id – Dalam dunia marketing yang terus berkembang, brand Beauty & Care tidak bisa mengabaikan dampak besar yang telah dihasilkan oleh pandemi Covid-19. Tidak diragukan lagi bahwa semua telah mengalami perubahan besar mengenai cara konsumen bekerja, berinteraksi, dan terutama berbelanja.
Sangat penting bagi brand untuk memahami dan beradaptasi dengan “new normal” yang telah tercipta agar bisa mengambil keputusan terbaik. Dengan adopsi strategi pemasaran yang responsif, brand Beauty & Care dapat mengatasi tantangan yang ada, menghubungkan brand dengan konsumen secara efektif, serta mampu bersaing di e-commerce secara jangka panjang.
Artikel ini akan membahas bagaimana tiga brand kecantikan legendaris Indonesia memperkuat kehadiran brand-nya secara online, memberikan customer experience yang menarik dan lebih personal, serta memanfaatkan media sosial dan content marketing untuk mencapai hasil yang optimal.
Pelajari Strategi Marketing New Normal 3 Brand Kecantikan Legendaris ini
1. Purbasari sukses beradaptasi dengan inovasi produk saat implementasi strategi marketing new normal
Merek kecantikan senior ini sukses beradaptasi dalam e-commerce saat pandemi dan setelah pandemi Covid-19 karena berinvestasi pada pengembangan produk melalui inovasi-inovasi menariknya. Pada awalnya Purbasari dikenal dari produk lulur mandinya. Tidak ingin menyingkirkan produk legendarisnya tersebut, Purbasari berkreasi dengan mengubah packagingnya agar terlihat lebih modern dan sesuai dengan preferensi konsumen saat ini.
Berdasarkan data Compas Dashboard terkait penjualan lulur mandinya di bulan Maret 2023, sebanyak 3.6 ribu pieces terjual di official storenya di platform Shopee. Revenue Purbasari dari penjualan lulur mandi yaitu Rp64.5 juta.
Kabar baiknya, performa lulur mandi ini meningkat tajam di bulan April 2023. 6.5 ribu pieces laris terjual dengan Rp103.7 juta revenue. Dapat dikatakan juga sales growth dan revenue growth–nya sebesar 79,65% dan 60,68%.
Selain lulur mandi, merek lawas ini juga memiliki rangkaian makeup yang ramah di kantong masyarakat. Salah satunya adalah Lipstick Color Mattenya, dimana produk ini menjawab kebutuhan konsumen di masa “new normal” karena cepat kering beberapa saat setelah diaplikasikan namun tetap lembab di bibir. Oleh karena itu, ketika konsumen mulai berkegiatan di luar, mereka bisa tampil cantik maksimal karena lipstiknya tidak mudah geser/hilang terkena masker.
Selain itu, brand ini juga semakin berinovasi dengan menciptakan Purbasari skincare untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Purbasari pun membuat berbagai macam produk skincare berkualitas dengan harga terjangkau seperti facial foam, body serum, hand & body lotion.
Ketika pandemi melanda, Purbasari meningkatkan aktivitas onlinenya dengan mengajak audiens mengikuti berbagai video challenge, live IG, mengadakan banyak giveaway dan games, product bundling, diskon.
2. Menjaga customer relationship ala Mustika Ratu ketika menjalankan strategi marketing new normal
Berdasarkan data Compas Dashboard, penjualan produk-produk Mustika Ratu di angka 4.9 ribu pieces pada periode Maret 2023 atau sekitar Rp153.2 juta revenue. Kemudian performanya di bulan April mengalami peningkatan, yakni penjualan produk dan revenue-nya berturut-turut sebanyak 6.5 ribu pieces dan Rp209.3 juta.
Dengan kata lain sales growth dan revenue growth Mustika Ratu dari periode Maret ke periode April 2023 sekitar 32,20% dan 36,60%.
Mustika Ratu menginisiasi yayasan Putri Indonesia dan menggelar event Putri Indonesia yang prestisius tiap tahunnya sejak 1992. Otomatis, official makeup dan skincare pagelaran event tersebut adalah brand Mustika Ratu itu sendiri. Mustika Ratu rutin pula menjadi pemegang official makeup paskibraka, pada kesempatan lain brand ini juga berkontribusi di beberapa acara fashion show.
Ketika keadaan sedang serba sulit dan terbatas yaitu masa PSBB dan new normal, Mustika Ratu berusaha menjaga customer relationship dengan cara membuat kegiatan online seperti #handgelchallenge ketika masa pandemi dan new normal dimana mengajak audiens untuk memperhatikan kebersihan tangan.
Kemudian ada #maskmakeupchallenge yaitu mengajak audiens untuk tetap tampil cantik ketika wajah tertutup masker, selain itu Mustika Ratu membuat virtual makeup class agar konsumen mendapat tambahan ilmu merias diri ketika #dirumahaja.
3. Strategi marketing new normal Sariayu Martha Tilaar tingkatkan kehadiran online dan offlinenya
Dari Compas Dashboard, dapat terlihat Sariayu mengalami sales growth yang cukup besar dari bulan Februari ke bulan Maret 2023. Pada Februari 2023 produk Sariayu laris terjual dari official store-nya di e-commerce sebanyak 2.6 ribu pieces. Adapun revenue-nya sekitar Rp80.5 juta.
Kemudian di bulan Maret 2023, performa Sariayu meningkat yang dapat dilihat dari penjualannya menjadi 6.8 ribu pieces. Dari penjualan tersebut Sariayu mengantongi Rp198.4 juta. Persentase sales growth dan revenue growth secara berturut-turut yaitu 159,28% dan 146,56%.
Sedikit kilas balik ke masa setelah PSBB dan new normal, Sariayu tingkatkan kehadiran online dengan membuat beauty challenge #NewNormalAntiNempel, tujuannya mengajak konsumen untuk tetap tampil prima walaupun harus bermasker ketika beraktivitas di luar rumah dengan produk lipstiknya yang anti nempel. Lipstik Sariayu khusus dibuat lebih cepat kering sehingga tak menempel di masker, namun tetap nyaman di bibir.
Lalu ada juga challenge #beautyreborn yaitu makeup challenge menggunakan produk kecantikan Sariayu dan challenge #cantiknyakebaikan yaitu sharing cara konsumen merawat kulitnya dengan Sariayu skincare.
Ketika masa PSBB pun, tak ketinggalan Sariayu setia mengedukasi konsumennya untuk tetap merawat kulitnya menggunakan Sariayu Putih Langsat Series walaupun aktivitasnya #DiRumahAja.
Untuk semakin mempermudah pengalaman belanja konsumennya selagi #DiRumahAja, Sariayu membuat akun Whatsapp sebagai channel sales-nya. Dengan aktif membuat kegiatan online seperti itu, Sariayu mengambil langkah proaktif dan giat melibatkan konsumen dengan brandnya di masa PSBB dan setelahnya.
Kesimpulan
Dari penjabaran strategi marketing new normal di atas, dapat disimpulkan bahwa Purbasari lebih ke arah banyak berkreasi menciptakan inovasi-inovasi produk makeup dan skincare agar lebih personal terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. Disertai banyaknya giveaway, product bundling dan diskon yang diberikan untuk merangsang keputusan beli konsumen.
Sariayu Martha Tilaar aktif melakukan engagement dengan konsumennya untuk menjaga loyalitas konsumen dengan membuat berbagai challenge online. Sariayu memahami banyak orang yang menghindari datang ke toko fisik dan beralih online.
Dengan menjaga kehadiran online yang kuat, Sariayu dapat tetap terhubung dengan konsumen dan memenuhi kebutuhan mereka dalam hal belanja, konsultasi, dan informasi produk.
Mustika Ratu menyasar event-event besar di Indonesia, oleh karena itu hingga kini pun brandnya tetap melekat dalam pikiran masyarakat. Selain itu brand ini juga banyak membuat aktivitas beauty challenge secara online selama masa PSBB dan setelahnya untuk mengajak konsumen tetap memperhatikan penampilan dan merawat kulitnya.