logo-compas-biru-kecil-v1-156x40
Efek Boikot terhadap Brand FMCG di Indonesia

Compas Market Insight Dashboard: Efek Boikot terhadap Brand FMCG di Indonesia

Author: Nabila Suci Andini

Compas.co.id Boikot adalah tindakan untuk menolak menggunakan, membeli, atau berurusan dengan seseorang atau suatu organisasi sebagai wujud protes atau sebagai suatu bentuk pemaksaan. Istilah boikot (boycott) berasal dari nama seorang pengusaha Inggris, Charles Cunningham Boycott, yang pada tahun 1880 menjadi target protes oleh para petani di Irlandia selama periode perjuangan politik dan agraria di negara itu.

Beberapa bulan ke belakang, isu boikot naik dan viral di media sosial. Hal ini dikarenakan adanya permasalahan antara dua negara, yakni Palestina dan Israel. Perdamaian yang masih belum menemukan titik terang membuat masyarakat hampir di seluruh dunia melakukan aksi boikot. Aksi tersebut memberikan dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam bidang bisnis yang bergerak di sektor FMCG. Artikel ini akan membahas secara tuntas mengenai dampak boikot terhadap brand FMCG dari sisi data dan fakta. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Tren Penjualan 109 Brand yang Diboikot: Alami Penurunan Tajam di November 2023

Compas.co.id memantau tren penjualan terhadap ke-109 brand yang diboikot berdasarkan jumlah produk terjual di platform e-commerce Shopee, Tokopedia, dan Blibli dengan periode yang di mulai dari Juli 2023 sampai Mei 2024. Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa tren yang muncul bagi brand yang diboikot adalah penurunan penjualan secara drastis di bulan November tahun 2023. Penurunan ini kemungkinan besar disebabkan oleh dampak dari adanya kampanye yang digerakkan di media sosial, yakni kampanye All Eyes On rafah. Kampanye All Eyes On rafah merupakan sebuah kampanye yang menyerukan boikot terhadap brand-brand yang dianggap mendukung Israel dalam konflik Palestina.

Pada bulan Mei tahun 2024, hasil pantauan Compas.co.id menunjukkan adanya kenaikan jumlah produk yang terjual pada brand-brand yang masih masuk dalam jajaran boikot. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen mulai kembali membeli produk dari brand yang diboikot, meskipun masih belum mencapai level yang sama seperti sebelum boikot.

Efek Kampanye All Eyes On rafah di Media Sosial terhadap Penjualan 109 Brand yang Terboikot

Selanjutnya, data dalam Compas Market Insight Dashboard memperlihatkan situasi penurunan jumlah produk yang terjual hingga 19% yang dialami oleh ke-109 brand tersebut akibat adanya kampanye “All Eyes On rafah” di media sosial yang mulai disebarkan pada akhir Mei dan berlanjut sampai awal bulan Juni tahun 2024.

Efek Boikot pada Berbagai Kategori di Industri FMCG di Indonesia

Seperti yang ditunjukkan pada grafik di atas, boikot memiliki dampak signifikan terhadap industri FMCG, dengan sektor kesehatan, makanan dan minuman yang mengalami penurunan penjualan terbesar hingga 16,5%. Penurunan ini diikuti oleh sektor perawatan dan kecantikan dengan 3,2%, perlengkapan rumah tangga dengan 13,2%, dan kategori Ibu dan bayi dengan 7,1%.

Data ini menunjukkan bahwa boikot tidak hanya berdampak pada satu sektor tertentu, tetapi juga memiliki efek domino yang meluas ke berbagai kategori produk dalam industri FMCG. Penurunan penjualan ini tentu menjadi perhatian serius bagi para pelaku usaha di industri tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa dampak boikot dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti intensitas kampanye, partisipasi konsumen, dan strategi perusahaan dalam merespon boikot, namun data di atas memberikan gambaran yang jelas tentang dampak signifikan boikot terhadap industri FMCG secara keseluruhan.

Kesimpulan

Tren penjualan 109 brand yang diboikot menunjukkan bahwa konsumen semakin sadar dan peduli terhadap isu-isu sosial dan politik. Hal ini dapat berdampak signifikan pada penjualan brand yang diboikot. Pemilik bisnis perlu memperhatikan tren ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun reputasi dan citra brand yang positif, merespons isu-isu sosial dan politik dengan cepat dan tepat, serta memantau tren dan sentimen konsumen.

Compas Market Insight Dashboard

Dengan memahami dampak boikot terhadap industri FMCG, para pelaku usaha dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk meminimalkan dampak negatif dan bahkan memanfaatkan situasi ini untuk meningkatkan citra perusahaan dan loyalitas konsumen. Penting untuk selalu mengikuti perkembangan terkini dan beradaptasi dengan situasi yang ada agar dapat bertahan dan berkembang di tengah kondisi yang penuh tantangan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dengan kami

Kembangkan Bisnis Online Anda dengan Data Market Ter-update dari Compas

Kerjasama dengan kami

Kembangkan Bisnis Online Anda dengan Data Market Ter-update dari Compas

logo-compas-putih-kecil-v1-156x40

Compas hadir dari tim yang sama yang mengembangkan Telunjuk.com, sebuah perusahaan teknologi di Jakarta, Indonesia. Compas berfokus pada business intelligence tools, contohnya Market Insight pasar e-commerce, dan memberikan solusi aktif untuk membawa bisnis Anda semakin berkembang dengan strategi bisnis yang tepat.

Compas.co.id

Follow Us

Copyright © 2020 Compas.co.id by PT Telunjuk Komputasi Indonesia

Tinggalkan pesan untuk kami

Halo, kami ingin mengenal Anda lebih dalam agar kami bisa memberikan bantuan yang terbaik.