data penjualan parfum lokal

Keharuman 7 Brand Parfum Lokal Ini Mendominasi di E-commerce

Keharuman 7 Brand Parfum Lokal Ini Mendominasi di E-commerce

Author: Lia Sutiani

 

Compas.co.id – Melansir dari JPNN, Indonesia mampu memasok 90% bahan baku minyak atsiri dari nilam. Bahan baku tersebut biasa digunakan untuk memproduksi parfum. 

Sebagai pengekspor minyak atsiri terbesar peringkat ke-6 di dunia, sudah sepantasnya Indonesia sukses membangun industri parfum di dalam negeri. Hal inilah yang saat ini sedang diupayakan berbagai brand-brand parfum lokal untuk menguasai pasar, khususnya e-commerce di Indonesia.

Dalam catatan Compas Dashboard, terdapat sederet pemain lokal yang diketahui mampu menembus ketatnya persaingan penjualan parfum di e-commerce. Terbukti, dari 10 top brands parfum terlaris periode September – Oktober 2022, ada 7 pemain lokal yang menempati posisi tersebut. Simak data selengkapnya di sini.

7 Top Brands Parfum Lokal Terlaris, HMNS Memimpin Pasar!

data penjualan parfum lokal

1. HMNS

Baru berdiri pada tahun 2019, brand yang dibaca Humans (manusia) ini sukses meraih sales revenue hingga Rp5.2 miliar sepanjang September – Oktober 2022. Pencapaian tersebut berhasil membuat HMNS menguasai pasar dengan market share 10,64%. 

Dengan kesuksesan tersebut, HMNS membuktikan usia brand yang masih belia bukan menjadi halangan bagi pemain baru untuk mendominasi pasar di e-commerce. Justru ini menunjukkan bahwa brand parfum lokal yang baru rilis memiliki strategi tersendiri sehingga unggul di antara pemain lama. 

Mengupas strateginya, HMNS hadir dengan membawa prinsip “Made for Humans” dan melabeli “Amber” pada setiap produknya. Jika ditelusuri, Amber termasuk bahan dalam parfum yang sifatnya tahan lama dan dinilai ampuh berbaur dengan aroma tubuh penggunanya. 

Inilah rahasia mengapa produk parfum HMNS menyimpan keunikan dan karakter yang khas. Dengan begitu, brand ini dapat menguatkan citra produknya sehingga meningkatkan brand awareness pada konsumen. 

Selain itu, HMNS punya strategi khusus dalam marketing produknya yang dikemas melalui storytelling. Dalam storytelling tersebut, brand ini mengajak interaksi audiensnya dengan menceritakan ulang proses kurasi produk dan perjalanannya sekaligus menyertakan testimoni. 

Ditambah pengemasan iklan yang mewah nan elegan, produk parfum HMNS ini tidak hanya menawarkan keharuman tetapi juga memberikan kesan mahal bagi penggunanya. Hal ini juga tercermin dari harga produknya yang dipatok rata-rata Rp343.109 per produk di e-commerce

Dengan average price tersebut, HMNS mampu mengantongi sales revenue Rp2 miliar hanya untuk satu produk saja. Produk terlaris tersebut berasal dari HMNS Perfume – O 100 ml yang laku terjual sekitar 6.000 pcs selama bulan September – Oktober 2022 di Shopee dan Tokopedia. 

2. Evangeline 

Peringkat kedua diraih brand di bawah naungan PT Griff Prima Abadi (Griff Kosmetik), Evangeline, dengan sales revenue sebesar Rp4.2 miliar. Performa brand ini membawa dirinya hadir sebagai top brand dengan market share 8,56%. 

Apabila dibandingkan dengan brand sebelumnya, Evangeline juga memiliki keunggulan yang membuat produknya banyak dipilih konsumen. Dengan average price Rp24.602 per produk, brand ini menawarkan keharuman yang bisa dijangkau semua kalangan karena harganya terjangkau.

Tak mengherankan jika salah satu produknya laris terjual hingga 15.000 pcs dalam dua bulan. Evangeline Parfum Wanita EDP Black Sakura 100 ml inilah yang menjadi produk terlarisnya dan menyumbang sales revenue sebanyak Rp456.9 juta. 

Tidak hanya dari segi harga yang ditonjolkan, Evangeline juga mencoba untuk meyakinkan konsumen akan kualitas produknya dengan sharing berbagai testimoni dan berkolaborasi dengan sederet artis ternama Indonesia. Nagita Slavina, Raffi Ahmad, hingga Ria Ricis diketahui digaet untuk mempromosikan produk parfum lokal ini. 

3. Kahf

Brand dari PT Paragon Technology & Innovation (PTI) ini hanya menargetkan konsumen pria. Meski terbatas targetnya, Kahf mampu mencetak sales revenue hingga Rp2 miliar dengan market share 4,12%. 

Produk parfum yang dihadirkan Kahf juga terbilang khas karena memiliki kemasan beda yang nuansanya cenderung dark seolah menekankan kesan maskulin. Dari segi harga, produk parfum ini bisa dikatakan standar karena average price-nya dibanderol Rp64.020. 

Di tengah perkembangan industri parfum di Indonesia, Kahf mencoba hadir dengan produk yang memberikan keharuman mewah tapi harganya tidak murahan. Brand ini juga berupaya memperkuat citranya sesuai dengan persona konsumen melalui tagline “Jalan yang Kupilih”. 

Tagline tersebut dipilih sebagai bentuk komitmen Kahf untuk memberikan impact positif dengan menemani kaum Adam dalam setiap keputusan yang diambil melalui produk parfumnya tersebut. 

4. Saff & Co.

Terpaut satu tahun dengan HMNS, Saff & Co. turut hadir meramaikan pasar parfum di Indonesia, khususnya di e-commerce. Melalui market share sebesar 3,98%, brand ini memperoleh sales revenue yang tidak jauh beda dengan Kahf. 

Secara penjualan, Saff & Co. menjual produknya dengan harga rata-rata Rp146.847 per produk. Untuk produk terlarisnya berasal dari Saff & Co. Extrait de Parfum – CHNO yang laku terjual sekitar 2.000 pcs. 

Apabila brand parfum pada umumnya mengemas produknya dengan kesan mewah atau maskulin, justru Saff & Co. punya gaya berbeda. Brand ini merilis produknya dengan kemasan yang terkesan sederhana tapi tetap elegan. Kemasan yang dinilai ramah bagi traveler dan dapat digunakan semua kalangan karena kategorinya “unisex”. 

5. Farah Parfum

Brand yang berdiri sejak tahun 2017 ini menempati peringkat kelima melalui sales revenue sebanyak Rp1.8 miliar. Keberhasilan Farah Parfum membuatnya bisa menguasai pasar di e-commerce, setidaknya dengan market share 3,59%. 

Farah Parfum hadir untuk melayani keharuman bagi wanita maupun pria. Dengan average price Rp116.240, brand menawarkan aroma yang soft dengan ukuran bervariasi. 

Farah Parfum menghadirkan tiga varian ukuran yang terdiri dari 35 ml, 60 ml, dan 100 ml. Sementara jenis produk terlarisnya berasal dari produk Farah Parfum Black Opium Women yang ludes terjual sekitar 2.000 produk.  

Dalam promosinya, Farah Parfum fokus mengiklankan produknya melalui platform TikTok dengan klaim “No.1 Inspired Perfume in Indonesia dan BPOM Certified”. Guna memikat banyak audiens, brand ini mengemas promosinya berupa video talent ala-ala konten TikTok pada umumnya.

6. Morris

Brand milik PT Aroma Prima Livindo ini merupakan parfum lokal yang diproduksi di Tangerang. Morris menduduki posisi keenam sebagai top brand parfum lokal terlaris dengan sales revenue senilai Rp1.1 miliar. Nilai tersebut setara dengan market share sebesar 2,15%. 

Riset Tim Compas menemukan, Morris menjadi pesaing utama Evangeline karena dari segi harga terpantau cukup kompetitif. Parfum Morris rata-rata dijual seharga Rp22.820 per produk. Adapun produk unggulannya adalah Morris Parfum Cowok Lifestyle Edition 100 ml. 

Kesuksesan performa Morris tersebut juga dibuktikan dengan prestasi yang dicapai brand ini pada tahun 2022. Melansir dari Infobrand.id, brand parfum lokal ini telah membawa pulang penghargaan sebagai Brand Choice Award 2022 for Health & Beauty

Co-Founder Morris Indonesia, Olivia Regina, mengungkap bahwa brand ini memiliki strategi jitu untuk mendobrak penjualan produk parfumnya, yakni melalui 360 Degree Marketing. Strategi ini berupa campaign dengan menyebarkan pesan di berbagai platform sehingga bisa menjangkau lebih banyak audiens. 

7. Mykonos

Mykonos menutup posisi ketujuh top brand parfum lokal dengan sales revenue sebanyak Rp982.7 juta. Dengan perolehan tersebut, Mykonos menjadi satu-satunya top brand parfum lokal dalam daftar ini yang pendapatannya di bawah Rp1 miliar. 

Mykonos juga termasuk brand parfum baru yang pertama kali rilis pada tahun 2019. Dengan average price Rp142.957, brand ini berusaha mengharumkan pasar parfum di e-commerce melalui produknya.

Di sisi lain, Mykonos juga mempunyai pengemasan yang berbeda dengan para kompetitornya. Secara umum, produk parfum dikemas dari kaca. Namun, brand ini memilih menggunakan alumunium agar produknya lebih aman karena tidak rentan pecah. Kemasan tersebut juga didesain modern dan mewah sehingga ini menjadi keunggulan yang bisa jadi pertimbangan konsumen membeli produk tersebut. 

Kesimpulan

Suksesnya sejumlah pemain lokal dalam industri parfum di e-commerce membuktikan bahwa produk parfum dalam negeri juga berkualitas dan diminati konsumen Indonesia. Apalagi pada brand-brand parfum lokal yang berusia muda, tapi unggul performanya. 

Artinya, pemain lokal seperti HMNS, Evangeline, Kahf, dan lainnya memiliki potensi untuk terus bertumbuh pesat karena sudah dipercaya untuk memberikan keharuman bagi konsumen. Kendati demikian, brand parfum lokal perlu waspada pula terhadap kompetitor luar seperti Miniso, The Body Shop, dan Bies. 

Data Compas Dashboard mencatat, sebetulnya Miniso menjadi pemenang utama sebagai top brand parfum secara umum di Shopee dan Tokopedia. Bagaimanakah performa penjualan parfum dari brand asal China tersebut? 

Dapatkan datanya dengan menghubungi segera Team Compas atau DM Instagram Compas dan coba GRATIS 30 menit Demo Compas Dashboard dengan cara KLIK DI SINI! Dengan Compas Dashboard, semua data tervalidasi dengan cepat dan akurat. 

Source: Dashboard Compas.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dengan kami

Kembangkan Bisnis Online Anda dengan Data Market Ter-update dari Compas

Kerjasama dengan kami

Kembangkan Bisnis Online Anda dengan Data Market Ter-update dari Compas

logo-compas-putih-kecil-v1-156x40

Compas hadir dari tim yang sama yang mengembangkan Telunjuk.com, sebuah perusahaan teknologi di Jakarta, Indonesia. Compas berfokus pada business intelligence tools, contohnya Market Insight pasar e-commerce, dan memberikan solusi aktif untuk membawa bisnis Anda semakin berkembang dengan strategi bisnis yang tepat.

Compas.co.id

Copyright © 2020 Compas.co.id by PT Telunjuk Komputasi Indonesia

Tinggalkan pesan untuk kami

Halo, kami ingin mengenal Anda lebih dalam agar kami bisa memberikan bantuan yang terbaik.