Big Data Analytics Real Time Tools: Mengungkap Wawasan E-commerce 2023 dari Pengalaman Brand Beauty & Care
Author: Salsabila
Compas.co.id – Data dari Common Thread Collective 2022, pasar kecantikan global bernilai $511 miliar di tahun 2021. Dengan peningkatan pertumbuhan per tahun sebesar 4,75% secara global, maka pasar kecantikan ini diproyeksikan akan mencapai nilai $784.6 miliar pada tahun 2027.
Berdasarkan Banuba 2022, big data analytics adalah salah satu trend teknologi kecantikan yang sedang naik daun. Lebih jelasnya, big data analytics adalah proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data yang sangat besar (big data) untuk mengungkap pola, trend, dan business knowledge yang berharga untuk merencanakan strategi.
Konsep ini melibatkan penerapan teknik dan algoritma yang kompleks untuk mengatasi volume, kecepatan, keragaman, dan kebenaran data yang besar. Tujuan big data analytics adalah untuk menghasilkan wawasan yang dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih baik dan strategi bisnis yang lebih efektif.
Dengan menganalisis data yang besar dan kompleks ini, brand dapat mengidentifikasi pola perilaku konsumen, trend pasar, kesempatan bisnis baru, masalah operasional, risiko keamanan, dan banyak lagi.
Salah satu tools untuk melakukan big data analytics adalah Compas Dashboard. Compas Dashboard digunakan memantau pergerakan bisnis brand dan kompetitornya secara real-time.
Dalam artikel ini, data penjualan brand di bawah didapatkan dengan menggunakan Compas Dashboard. Filter tanggal di set tanggal 1-30 April 2023, kemudian filter seller type dipilih Official Store dan filter merchant yang dipilih adalah Shopee.
Brand Beauty & Care Ini Pakai Big Data Analytics Tools untuk Dapat Wawasan Pasar
1. Sales Growth SkinGame dapat terlihat di Compas Dashboard
Tim internal Compas melihat SkinGame memiliki beberapa produk unggulan, salah satu adalah produk pelembab wajahnya. Hasil dari Compas Dashboard memperlihatkan bahwa penjualan pelembab wajah SkinGame sebanyak 3 ribu pieces di periode 1-30 April 2023. Pendapatannya dari penjualan tersebut sebesar Rp470 juta.
Terlebih, Compas Dashboard menemukan adanya growth yang signifikan dari periode Maret ke April 2023. Pada periode Maret 2023, penjualannya di angka 1.2 ribu pieces dengan revenue Rp206.8 juta. Oleh karena itu, quantity growth dan revenue growthnya mencapai 141,65% dan 127,33% secara berurutan.
Data di atas menunjukkan kalau Compas Dashboard sebagai big data analytics tools saat ini mampu melacak penjualan produk brand di 2 marketplace utama, yakni Shopee dan Tokopedia. Lalu mampu memantau pertumbuhan penjualan berdasarkan periode waktu yang dikehendaki oleh pengguna dashboard itu sendiri.
2. Innisfree mendapat wawasan persaingan e-commerce dari Compas Dashboard
Innisfree merupakan brand Beauty & Care kondang asal Korea Selatan yang memercayakan wawasan bisnisnya pada Compas Dashboard. Di periode 1-30 April 2023 Compas Dashboard mencatat penjualan serum wajah Innisfree mencapai angka 2.6 ribu pieces. Adapun revenuenya Rp891.7 juta dengan market share 10,85%.
Dari pengalaman Innisfree sendiri, Compas Dashboard menyediakan wawasan untuk melihat besarnya beauty market dan posisi Innisfree di e-commerce Indonesia. Mulai dari data Shopee dan Tokopedia, sampai brand ranking dan lainnya, semuanya ada.
Karena sudah mendapatkan data market insight utamanya, Innisfree akhirnya bisa melihat bahwa brand-nya telah mencapai top 20 brand jika dilihat dari official store saja. Namun, jika digabung dengan nonofficial store, peringkat Innisfree langsung turun drastis. Melihat hal ini berbagai macam ide muncul untuk mengangkat peringkat brand.
Selain itu, setelah melihat bahwa Innisfree termasuk dalam luxury brand di Indonesia, mereka pun mulai banting setir untuk strategi marketing. Hal yang mengalami perubahan salah satunya adalah usia target konsumen. Innisfree juga sharing bagaimana mereka mengubah fokus penjualan produk mengikuti trend pasar yang mereka ketahui dari data Compas.
3. Compas Dashboard dapat identifikasi produk unggulan Azarine
Terakhir ada Azarine yang terpantau di Compas Dashboard sukses menjual 9 ribu pieces lip tint terbaru, yakni Lippie Cake Lip Tint. Revenue dari lip tint tersebut sebesar Rp424.4 juta. Dari Compas Dashboard pun dapat diketahui bahwa produknya itu masuk ke top 5 product listing, tepatnya di nomor 4 produk incaran konsumen di Azarine Official Store di Shopee.
Azarine pernah menggunakan Compas Dashboard guna melihat data pasar karena ingin menjadi top brand dari sisi sales volume di e-commerce. Dengan mengandalkan data market insight dari Compas Dashboard, Azarine dapat mewujudkan keinginan untuk menguasai persaingan di e-commerce.
Compas Dashboard dapat mengidentifikasi produk unggulan dan menunjukkan bahwa Azarine Hydrasoothe Screen Gel memiliki sales growth tertinggi dan selalu mengalahkan kompetitor.
Azarine sukses capai revenue fantastis dan mampu mempertahankan posisi di “top 3 brand” pada kategori sunscreen selama 6 bulan berturut-turut.
Meskipun implementasi tools-nya tidak begitu terlihat oleh konsumen seperti virtual try-on atau virtual reality, brand-brand kecantikan seperti Azarine mengetahui bagaimana penggunaan big data analytics tools dapat merevolusi pengembangan produk dan layanan serta eksekusi strategi pemasaran dengan tepat.
Informasi tersebut dapat digunakan untuk mengoptimalkan operasi bisnis, meningkatkan kepuasan konsumen, mengembangkan produk baru, meningkatkan efisiensi, dan mengambil keputusan yang lebih cerdas.
Kesimpulan
Dari paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa big data analytics tools seperti Compas Dashboard mampu membantu brand-brand Beauty & Care dalam melihat posisi mereka di pasar dan membandingkannya dengan kompetitor.
Dengan informasi yang diperoleh dari analisis data, brand-brand Beauty & Care dapat merespons tren pasar dengan cepat, mengambil langkah-langkah inovatif, dan mempertahankan posisi yang kuat dalam persaingan e-commerce.
Demikian, penggunaan Compas Dashboard sebagai big data analytics tools dapat memberikan keuntungan strategis bagi brand yang berkompetisi di industri Beauty & Care.