compas.co.id – Performa e-commerce Indonesia terus menunjukkan geliat yang luar biasa. Berdasarkan data terbaru yang kami rangkum, performa e-commerce di semester pertama tahun 2025 ini berhasil mencetak angka yang sangat positif dan memberikan banyak pelajaran berharga bagi brand Fast-Moving Consumer Goods (FMCG).
Mari kita selami lebih dalam data-data penting ini dan temukan strategi apa saja yang bisa kita terapkan untuk tumbuh di pasar yang dinamis ini, yang juga akan dibahas lebih detail dalam video eksklusif di bawah ini.
1. Pertumbuhan Pasar yang Resilien
Di tengah berbagai isu ekonomi, performa e-commerce Indonesia di semester pertama 2025 justru menunjukkan resiliensi yang kuat. Total nilai transaksi mencapai Rp 66 triliun, meningkat 26% secara year-on-year. Data ini kami kumpulkan dari platform-platform besar seperti Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Lazada, dan Bukalapak. Pertumbuhan ini adalah bukti nyata bahwa konsumen di Indonesia tetap aktif berbelanja online dan pasar digital kita tetap berdaya.
2. Kategori Produk Paling Berkilau
Salah satu insight paling menarik datang dari kategori kecantikan. Produk-produk ini mendominasi setengah dari total penjualan e-commerce (50%) dengan pertumbuhan fantastis sebesar 28% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa konsumen Indonesia memprioritaskan penampilan, didukung oleh maraknya pengaruh beauty influencer dan tren di media sosial.
Tidak ketinggalan, makanan dan minuman juga tetap stabil dengan kontribusi 21% dari total penjualan, tumbuh 24% dari tahun sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa produk kebutuhan primer tetap menjadi pilar utama dalam pasar e-commerce. Inovasi produk dan kemasan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan di kategori ini.
3. Dinamika Persaingan Antar Platform
Di ranah persaingan Platform E-commerce, Shopee masih memimpin dengan 60% pangsa pasar. Namun, posisinya mulai mendapatkan tantangan serius dari Shop Tokopedia, yang berhasil meraih 36% pangsa pasar dengan pertumbuhan hampir 20% secara year-on-year. Sinergi antara TikTok Shop dan Tokopedia menciptakan kekuatan baru yang berhasil menarik banyak konsumen, khususnya di kategori kecantikan yang mencatat pertumbuhan hingga 100% dari tahun sebelumnya.
4. Strategi Kunci untuk Memenangkan Pasar
Untuk bisa bersaing, brand perlu fokus pada beberapa strategi kunci:
Presentasi Produk Komprehensif: Karena konsumen tidak bisa menyentuh produk secara fisik, presentasi visual yang menarik adalah segalanya. Manfaatkan banyak foto produk dari berbagai sudut, video demonstrasi, dan deskripsi produk yang detail serta menonjolkan unique value proposition (UVP).
Optimalisasi Penemuan Produk: Pastikan produk Anda mudah ditemukan. Ini bisa dilakukan dengan mengoptimalkan SEO di platform e-commerce dan menggunakan kata kunci yang relevan. Peringkat di halaman pertama hasil pencarian sangat krusial untuk meningkatkan visibilitas.
Inovasi Bundling: Konsumen menyukai solusi yang lengkap dan praktis. Strategi bundling produk, terutama di kategori kecantikan, dapat meningkatkan nilai transaksi rata-rata (AOV) dan memberikan nilai tambah bagi konsumen.
Adaptasi Cepat Terhadap Tren: Teruslah berinovasi. Tren gaya hidup sehat misalnya, mendorong pertumbuhan produk seperti cuka apel (tumbuh 60%). Di kategori produk bayi, orang tua modern kini lebih peduli pada perawatan kulit dan vitamin anak, membuka peluang besar bagi brand yang bisa beradaptasi.
Tentu saja, ada tantangan tersendiri. Brand lokal perlu menyeimbangkan idealismenya dengan responsivitas pasar , sementara brand multinasional harus menemukan cara untuk mengatasi proses persetujuan yang kaku agar lebih lincah di pasar. Keduanya membutuhkan learning agility yang tinggi untuk terus maju.
Untuk melihat data selengkapnya, saksikan video wawancara eksklusif Co Founder & CEO Compas.co.id, Bapak Hanindia Narendrata, di CNBC Indonesia. Semoga sukses dalam perjalanan bisnis Anda!