Inilah Tujuan Pengujian Produk Baru
Author: Ivana Deva Rukmana
Compas.co.id – Agar meyakinkan dan memberi rasa aman pada konsumen, sebuah produk usaha haruslah terbukti sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia. Cara membuktikannya adalah dengan melakukan pengujian produk. Apakah Anda tau apa tujuan dari pengujian produk baru? Seberapa pentingnya mengembangkan dan menguji produk baru? Dan bagaimana cara menguji produk baru? Agar memahami lebih jauh, mari simak tujuan dari pengujian produk baru terlebih dahulu.
Apa Tujuan Pengujian Produk Baru?
Melansir dari TPTUMETRO, pengujian produk baru bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kesesuaian antara fungsi produk yang dihasilkan dengan manfaat yang didapatkan dari produk tersebut.
Inti dari pengujian produk adalah untuk mengetahui seberapa besar permintaan konsumen terhadap produk yang dibuat. Semakin tinggi nilai permintaan konsumen maka semakin tinggi pula peluang keberhasilannya. Sebaliknya jika permintaan konsumen mempunyai nilai yang rendah, maka seorang wirausaha harus berpikir lagi untuk mematangkan produknya.
Pentingnya Mengembangkan dan Menguji Produk Baru bagi Bisnis Online
Dalam dunia bisnis online, mengembangkan produk dan menguji produk yang baru di rilis merupakan hal yang harus selalu dilakukan dan menjadi satu kesatuan. Mengembangan produk dapat mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada, menambah omzet penjualan, memenangkan persaingan, memberikan nilai dan manfaat yang maksimal kepada konsumen sehingga memberikan jenis kepuasan yang baru kepada konsumen.
Setelah melakukan pengembangan produk, hal yang harus dilakukan adalah menguji produk tersebut. Pengujian produk memastikan bahwa produk telah diproduksi sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan, sesuai dengan standar keamanan yang berlaku, dan meminimalisir munculnya produk cacat yang justru akan merugikan perusahaan.
Langkah dan 4 Cara Menguji Produk Baru bagi Bisnis Online
1. Pengujian Teknis
Yaitu proses pembuatan purwarupa yang berupa perkiraan pada produk akhir. Melakukan uji coba terhadap kinerja produk purwarupa bisa membuahkan beberapa informasi yang penting bersangkutan dengan usia pajang produk, tingkat terhadap keusangan produk, permasalahan yang dapat ditimbulkan dari pemakaian yang tidak benar, kemungkinan terjadinya kerusakan yang memerlukan penggantian, serta waktu pemeliharaan yang tepat.
Setiap informasi tersebut bisa memberikan dampak biaya pada pemasaran produk. Seperti perkiraan untuk usia pajang suatu produk bisa saja berdampak pada frekuensi serta biaya untuk pengiriman. Dan juga kemungkinan terjadinya masalah dalam penggunaan yang signifikan bisa menimbulkan adanya tambahan pada informasi labeling, periklanan, dan sebagainya.
2. Pengujian Referensi dan Kepuasan
Kegiatan ini dilakukan agar dapat menetapkan berbagai elemen yang perlu dirancang pada rencana pemasaran dan juga untuk menghasilkan perkiraan penjualan awal pada produk.
Biasanya ada dua cara utama yang perlu dilakukan dalam melakukan pengujian dengan tipe ini, hal pertama yaitu meminta pelanggan agar dapat menggunakan suatu produk dengan jangka waktu yang telah ditentukan, lalu mereka akan diminta agar dapat menjawab pertanyaan – pertanyaan tentang preferensi dan juga kepuasan mereka.
Kedua, melakukan “blind test” agar pelanggan bisa memberikan perbandingan terhadap produk-produk alternatif tanpa
3. Simulasi Pengujian Pasar
Merupakan suatu prosedur riset terhadap pemasaran yang dibuat agar dapat memberi suatu gambaran murah dan juga cepat tentang pangsa pasar yang dapat diharapkan pada produk baru. Model-model yang bisa digunakan antara lain BASES, aDESIGNOR, ASSESSOR, dan LITMUS.
4. Pengujian Pasar
Perusahaan melakukan penawaran terhadap suatu produk yang akan dijual pada wilayah pasar dalam jangkauan terbatas yang sebisa mungkin bisa mewakili hampir seluruh pasar dimana produk itu akan dijual. Berdasarkan prinsip, terdapat suatu perbedaan pada pengujian pasar terhadap produk konsumen dengan produk bisnis.
Pada pengujian produk konsumen, dilakukan estimasi terhadap 4 variabel, yaitu product trial atau percobaan produk, pengulangan pembelian pertama atau first repeat, adopsi produk, serta frekuensi pembelian. Pastinya perusahaan ingin variabel-variabel tersebut menampilkan tingkat yang tinggi.
Contoh Kasus Produk Baru yang Sukses di e-Commerce
Salah satu fenomena pengujian produk yang sukses dapat dilihat dari kelarisan produk-produk Skintific yang mengandung 5X Ceramide.
Meskipun formula 5X Ceramide tergolong baru, tetapi Skintific mampu menjadikannya sebagai produk skincare yang fenomenal. Hal ini dibuktikan dengan viralnya produk pelembap Skintific 5X Ceramide Barrier Repair Moisturize di TikTok.
Produk pelembap yang mengandung 5 jenis Ceramide ini jadi booming sebab terbukti ampuh memperkuat skin barrier dan banyak mendapat review positif dari para beauty enthusiast.
Viral dan larisnya produk-produk Skintific yang berformulasi 5X Ceramide ini membuktikan bahwa dengan penciptaan dan pengujian produk yang benar, tidak mustahil untuk membuat produk baru langsung sukses di pasaran.
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengujian terhadap suatu produk merupakan sebuah proses untuk memastikan bahwa mutu sampel produk usaha sesuai dengan standar atau parameter tertentu. Karena yang dipastikan hanya sampel produknya saja, maka hasil pengujiannya pun tidak bisa merepresentasikan keseluruhan produk. Tetapi tetap memiliki peran yang sangat penting yang harus terus dilakukan dan memiliki dampak yang sangat besar dalam perkembangan bisnis online
Melalui produk Compas, Anda dapat melakukan riset pasar sesuai kebutuhan dengan akurat dan cepat. Tertarik untuk memulai? Hubungi kami melalui Contact Us atau DM Instagram Compas, ya!
Source: Dashboard Compas.co.id