10 Strategi Social Media Marketing yang Jitu
Compas.co.id – Bisnis digital 4.0 mengharuskan tiap brand yang ingin masuk daftar top brand tahun 2023 memahami social media marketing. Membuat perencanaan social media marketing tak bisa sembarangan pula.
Ada strategi social media marketing yang wajib diterapkan di dalam bisnis agar bisa bertahan dalam jangka waktu panjang di industri FMCG, khususnya e-commerce. Setiap brand tentu ingin menjadi “Top of Mind” atau merek yang selalu diingat oleh konsumen.
Berikut ulasan mengenai strategi social media marketing agar brand image anda bisa merasuk ke dalam pikiran konsumen.
Pengertian Strategi Social Media Marketing
Strategi social media marketing mengacu pada serangkaian proses pemasaran bisnis melalui berbagai platform media sosial. Contohnya seperti di Instagram, Twitter, TikTok, dan Facebook.
Social media marketing dilakukan untuk menarik perhatian konsumen agar tertarik dan engaged dengan konten yang dibuat. Jika sudah terjadi engagement, maka konten yang dibuat kemungkinan besar akan di share sehingga terekspos lebih luas lagi.
Dalam dunia digital 4.0, mayoritas konsumen melakukan aktivitasnya di dalam internet. Brand mendapatkan data konsumen berdasarkan rekam jejak dan aktivitas mereka di sana. Social media marketing ini lah salah satu cara untuk menangkap kedua hal tersebut.
Data yang didapatkan kemudian dijadikan dasar pembuatan keputusan dan rencana masa depan. Dapat dikatakan pula bahwa social media marketing ini menjadi salah satu poin utama sebagai acuan membuat keputusan bisnis.
Social media marketing memiliki beberapa tujuan, antara lain:
- Meningkatkan brand awareness
- Efisiensi biaya pemasaran
- Menjalin hubungan baik dengan konsumen dan calon konsumen
- Meningkatkan traffic website, e-commerce, dan penjualan
- Mudah mendapatkan feedback dari konsumen
- Lebih mudah berinteraksi dengan konsumen sehingga meningkatkan kedekatan antara konsumen dan brand
Ingin membaca data riset pasar? Sekarang Anda dapat membacanya di Indonesia FMCG E-commerce Report 2022 secara GRATIS dengan KLIK DI SINI. Atau coba GRATIS 30 menit Demo Compas Dashboard di link ini.
Dengan membaca data riset pasar yang detail seperti laporan di atas, target pasar Anda menjadi lebih jelas sehingga membuat rencana bisnis lebih tepat. Adanya data-data yang jelas membuat brand Anda lebih memahami kebutuhan dan harapan konsumen sehingga nantinya brand Anda menjadi pilihan terbaik konsumen.
Baca juga: Mengenal Pengertian Brand Awareness
5 Pilar Utama Social Media Marketing
Setelah mengetahui pengertian social media marketing, berikut adalah 5 pilar utama social media marketing yang perlu Anda ketahui.
1. Menyusun Strategi
Jika Anda ingin mempublikasikan konten yang Anda miliki di media sosial, Anda harus menyusun strategi untuk membantu Anda. Untuk menyusun strategi, ada beberapa pertanyaan yang perlu Anda jawab dengan tepat, yaitu:
- Apa tujuan Anda menggunakan media sosial? Anda harus paham apakah Anda ingin menggunakan media sosial untuk meningkatkan brand awareness, meningkatkan penjualan, atau untuk meningkatkan aspek lainnya.
- Platform media sosial apa yang Anda fokuskan? Ada banyak platform yang dapat Anda gunakan untuk memenuhi tujuan Anda, seperti TikTok, Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya. Anda harus tentukan platform mana yang digunakan untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan brand awareness, meningkatkan engagement, dan sebagainya.
- Jenis konten seperti apa yang dapat menarik perhatian audiens? Anda harus menentukan konten jenis apa yang akan meningkatkan penjualan, konten mana yang berfungsi untuk meningkatkan engagement, brand awareness, dan lain sebagainya.
2. Melakukan Perencanaan dan Penerbitan
Dengan menggunakan media sosial, maka Anda berpotensi untuk membuat brand Anda diketahui oleh calon-calon konsumen Anda. Sehingga, Anda harus menerbitkan konten-konten yang menarik, seperti video, gambar-gambar, reels, dan lain sebagainya.
Serta, buatlah perencanaan yang matang dalam melakukan publikasi, baik perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Analisis bagaimana jangkauan dari postingan Anda, serta pastikan untuk mem-posting ketika audiens sedang aktif menggunakan media sosial.
3. Listening and Engagement
Pada awalnya, halaman bisnis Anda di media sosial tidak akan memiliki banyak interaksi dikarenakan pengikutnya masih sedikit. Namun, seiring berjalannya waktu, pengikut Anda akan bertambah, dan akan timbul interaksi antara Anda dan para audiens. Hal ini akan terjadi apabila konten yang Anda post menarik perhatian mereka.
Selalu dengarkan audiens Anda apabila mereka memberi masukan melalui komentar maupun pesan langsung, karena kemungkinan masukan dari para audiens akan berguna. Selain itu, bantu mereka apabila mereka mengalami masalah dengan produk Anda. Selanjutnya, berikan apresiasi apabila mereka memberikan umpan balik positif untuk bisnis Anda.
4. Buat Analisis dan Laporan
Jika Anda memiliki akun bisnis dan Anda mem-posting secara berkala, maka sudah seharusnya Anda mengetahui bagaimana performa dari konten-konten yang sudah Anda post. Apakah jumlah engagement meningkat, dan apakah terdapat peningkatan penjualan yang diperoleh dari konten-konten tersebut.
5. Gunakan Iklan
Jika Anda memiliki dana untuk berinvestasi di media sosial, maka gunakanlah iklan sebagai sarana untuk menyebarkan brand awareness produk Anda. Iklan akan membantu Anda untuk menjangkau jumlah audiens maksimum dengan menayangkan iklan Anda ke target audiens yang Anda inginkan.
10 Strategi Social Media Marketing yang Jitu
1. Tentukan tujuan marketing yang jelas
Agar strategi social media marketing dikatakan berhasil dan mencapai KPI, maka diperlukan tujuan yang jelas dulu di awal. Tanpa tujuan yang jelas, brand akan kesulitan untuk mengukur hasilnya.
Setiap brand bisnis atau organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda. Ada yang tujuannya untuk menambah followers, ada yang meningkatkan engagement dengan followers, ada yang bertujuan meningkatkan brand awareness dan lain-lain.
Tujuan social media marketing ini juga mempengaruhi biaya pemasaran yang dikeluarkan. Oleh karena itu sebaiknya ditentukan sejak awal apa yang ingin dicapai agar budget yang keluar tidak sia-sia.
2. Identifikasi target pasar sesuai brand image
Kemudian tentukan target pasar yang sesuai dengan brand image. Hal ini sangat mempengaruhi engagement antara brand dan audiens/followers. Tujuan identifikasi target pasar adalah untuk memastikan bahwa strategi konten-konten yang dibuat memang sesuai dengan persona konsumen.
Tools yang dapat membantu menentukan target pasar lebih mudah, yakni menggunakan metode 5W+1H:
-
- Who: Tentukan konsumen seperti apa yang menjadi target pasar brand Anda.
- What: Apa yang mereka butuhkan dan harapkan dalam produk brand tersebut. Atau apa yang ingin mereka dapatkan ketika proses mencari produk melalui media sosial.
- When: Kapan mereka mencarinya dari konten yang mereka nikmati. Atau pada waktu kapan mereka banyak beraktivitas di media sosial, apakah pagi/siang/sore/malam. Hal ini bisa diketahui dari data riset pasar atau konsumen.
- Where: Dimana mereka biasanya mencari produk atau informasi produk yang dibutuhkan. Platform apa yang sering digunakan berdasarkan demografinya.
- Why: Mengapa mereka mencari produk atau informasi tersebut.
- How: Bagaimana mereka menikmati konten yang disajikan oleh brand, apakah dalam bentuk story, feed, foto, video, IG reels dan sebagainya. Mana yang lebih menarik minat mereka sehingga mendorong mereka untuk berinteraksi dengan konten tersebut seperti share, like, save, komen, klik link di bio dan lainnya.
Baca juga: 7 Manfaat Big Data Analytics Bagi Perusahaan
3. Buat benchmarking dari kompetitor
Benchmarking ini adalah salah satu cara untuk mempelajari strategi sosial media yang sudah pernah dilakukan oleh kompetitor. Tentu di luar sudah ada produk dan strategi serupa yang pernah dieksekusi oleh kompetitor. Anda bisa mempelajari hal tersebut dari kompetitor.
Pelajari isi feed, story, IG reels, konten TikTok mereka sehingga tahu bagaimana caranya mencapai KPI. Kemudian buatlah inovasi dan sesuaikan dengan target pasar brand sendiri.
4. Pilih platform media sosial yang sesuai
Pemilihan platform media sosial bergantung pada siapa target pasar brand. Misalnya target pasar usia 20-30an, platform yang bisa dimaksimalkan antara lain Instagram dan TikTok. Mengapa? Karena keduanya lebih banyak menampilkan foto dan video dengan durasi lebih pendek sehingga menarik minat mereka. Bisa juga berinteraksi melalui story dengan tambahan stiker dan effect yang menarik.
Bagaimana kalau ternyata yang digunakan malah Facebook? Bisa saja. Tapi akan lebih banyak sia-sianya dan membuang waktu, tenaga, serta uang karena mayoritas audiens di Facebook bukan usia 20-30an. Kebanyakan yang menggunakan Facebook usia menengah ke atas seperti ibu-ibu dan bapak-bapak. Tentu produk dan konten yang ditargetkan untuk usia 20-30an tidak akan dipandang menarik oleh kelompok usia tersebut.
5. Share konten menarik yang sesuai dengan target pasar
Hanya memasarkan produk melalui media sosial saja tidak cukup di zaman serba digital ini. Perlu strategi khususnya agar konten yang disajikan bisa mengubah mindset konsumen dan mengarahkan mereka untuk melakukan apa yang brand inginkan. Misalnya add akun brand, share, save, like, komen. Atau langsung klik link di bio untuk melakukan pembelian.
Baca juga: Mengenal Peran Data Query dalam Bisnis
Minat dengan data riset pasar? Anda bisa mendapatkannya di Indonesia FMCG E-commerce Report 2022 secara GRATIS dengan KLIK DI SINI. Atau coba dulu GRATIS 30 menit Demo Compas Dashboard di link ini.
Mendapatkan data pasar FMCG di e-commerce membuat brand Anda berpeluang lebih terkenal dan menguntungkan. Mengapa? Data laporan di atas membuat Anda memahami perilaku konsumen, tahu kebutuhan dan keinginan mereka.
Pasalnya, mendapatkan semua insights itu membuat brand Anda menjadi brand pilihan masyarakat yang terpercaya.
6. Share konten rutin dengan adanya penjadwalan
Pastikan konten yang disusun di posting pada waktu audiens banyak melakukan aktivitas di internet dan media sosial. Contoh waktu aktif menggunakan media sosial seperti istirahat siang, sore hari sekitar pukul 3-4 sore, atau malam saat kondisi pikiran dan tubuh sedang rileks.
Jadi posting konten juga tidak sembarangan. Yang lebih parah adalah jarang posting. Kalau posting 1 minggu sekali, 2 minggu sekali, atau lebih lama intervalnya dari itu, konsekuensinya followers maupun calon followers tidak akan aware terhadap brand.
Baca juga: Influencer Marketing: Belajar dari Studi Kasus 3 Brand Beauty and Care Ini
7. Maksimalkan fitur live
Saat ini media sosial memiliki fitur live agar bisa berinteraksi dengan followers dan calon followers secara langsung. Melakukan live di media sosial memungkinkan brand Anda banyak terekspos dan lebih luas menjangkau followers baru.
Ketika melakukan live, Anda bisa menjelaskan serba-serbi produk yang ditawarkan dan menjawab langsung pertanyaan penonton. Strategi live juga bisa dilakukan untuk promosi, sekarang banyak brand yang memberikan diskon besar dan gratis ongkir hanya saat live.
8. Berinteraksilah dengan followers untuk menjalin kedekatan
Sering-seringlah berinteraksi dengan audiens. Audiens ini tidak harus menjadi followers. Siapapun mereka yang ditargetkan brand Anda untuk melihat konten yang disajikan, mereka merupakan audiens yang juga harus disambut dan jalin hubungan baik.
Bisa jadi karena keramahan brand pada audiens, mendorong mereka untuk melakukan engagement dengan akun brand. Interaksi brand dengan audiens mulai dari membalas komentar, DM, menjawab pertanyaan saat live, ketika ada kegiatan di story melalui stiker.
9. Kolaborasi untuk menjangkau target pasar lebih luas
Zaman sekarang jika mau brand Anda berkembang pesat, maka lakukan kolaborasi. Kegiatan kolaborasi dapat dilakukan bersama influencer dan selebriti terkait, bersama brand lain, bersama seseorang atau tokoh yang viral dan lainnya yang mengundang hype sehingga brand Anda diingat oleh konsumen.
10. Evaluasi dan analisa performa media sosial secara rutin
Yang terakhir lakukan evaluasi dan analisa bagaimana performa tiap platform media sosial yang digunakan. Buat jadwal rutin untuk hal ini misalnya seminggu sekali atau dua minggu sekali. Dari hasil analisa dan evaluasi, Anda dapat melihat seberapa besar pencapaiannya dalam periode waktu tertentu
Dari hasil tersebut, Anda mengetahui strategi mana yang berhasil dan mana yang tidak. Serta inovasi dan rencana strategi seperti apa yang harus diambil di masa depan.
Baca juga: 3 Jenis Konten Visual: Pilih Strategi yang Tepat untuk Bisnis Online Anda!
Anda menginginkan data pasar yang akurat? Detail data riset pasar bisa Anda dapatkan di Indonesia FMCG E-commerce Report 2022 secara GRATIS dengan KLIK DI SINI. Atau coba dulu GRATIS 30 menit Demo Compas Dashboard di link ini. Atau hubungi Team Compas atau DM Instagram.
Compas siap mendampingi brand Anda menjadi pilihan dan kepercayaan konsumen tahun 2023!