Mengapa Strategi Pricing Menentukan Keberhasilan di E-commerce?
compas.co.id – Dalam e-commerce yang kompetitif, harga bukan hanya soal angka, tetapi juga strategi untuk menarik konsumen dan meningkatkan margin keuntungan. Brand FMCG yang tidak memiliki strategi pricing yang fleksibel akan mengalami:
❌ Kesulitan bersaing dengan kompetitor yang menawarkan harga lebih kompetitif.
❌ Margin keuntungan yang semakin menipis akibat perang harga yang tidak terkontrol.
❌ Kesulitan dalam menyesuaikan harga dengan tren permintaan dan daya beli konsumen.
Solusinya? Brand perlu menerapkan strategi harga yang berbasis data agar bisa memenangkan persaingan di marketplace tanpa harus mengorbankan profitabilitas.
1️⃣ Bagaimana Marketplace Berpengaruh terhadap Strategi Harga?
Marketplace seperti Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Lazada, dan Blibli memiliki mekanisme yang berbeda dalam menentukan harga terbaik untuk memenangkan pelanggan. Faktor-faktor yang memengaruhi harga di marketplace antara lain:
📌 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Harga di Marketplace:
📊 Harga Kompetitor → Seberapa kompetitif harga produk Anda dibandingkan pesaing?
📅 Promo & Diskon → Apakah marketplace memiliki event seperti Harbolnas atau 11.11?
📦 Bundle & Penawaran Khusus → Apakah produk Anda menawarkan nilai lebih dibanding kompetitor?
📈 Stok & Permintaan → Apakah stok mencukupi untuk memenuhi lonjakan permintaan?
🚚 Ongkos Kirim & Cashback → Apakah ada penawaran free shipping atau promo lainnya?
Dengan memahami faktor-faktor ini, brand dapat menerapkan strategi harga yang lebih dinamis dan berbasis data.
2️⃣ Strategi Pricing Cerdas untuk Menang di Marketplace
✅ 1. Harga Dinamis Berdasarkan Kompetitor & Tren Pasar
📌 Masalah: Harga produk tidak diperbarui secara otomatis sehingga kalah bersaing dengan kompetitor.
📊 Solusi: Menggunakan pemantauan harga real-time untuk menyesuaikan harga secara otomatis berdasarkan perubahan di pasar.
Dengan sistem ini, brand bisa menaikkan harga saat demand tinggi dan menurunkan harga saat kompetitor mulai agresif tanpa kehilangan margin keuntungan.
✅ 2. Menggunakan Bundle Pricing untuk Menawarkan Nilai Lebih
📌 Masalah: Kompetitor menawarkan harga lebih murah, membuat brand sulit menarik pelanggan.
📊 Solusi: Menerapkan strategi bundling (paket hemat) dengan harga kompetitif untuk meningkatkan nilai produk tanpa harus menurunkan harga per unit.
Misalnya, menjual paket skincare 3-in-1 dengan harga lebih hemat dibanding membeli satuan akan lebih menarik bagi pelanggan daripada hanya menurunkan harga satu produk.
✅ 3. Menyesuaikan Harga Berdasarkan Periode Event dan Flash Sale
📌 Masalah: Harga tetap stagnan selama event besar, membuat brand kehilangan kesempatan untuk meningkatkan penjualan.
📊 Solusi: Menyesuaikan harga dengan kalender event marketplace seperti Harbolnas, Ramadan Sale, dan Payday Sale untuk memaksimalkan penjualan dan meningkatkan visibilitas produk.
Brand dapat menerapkan strategi harga promosi saat traffic marketplace tinggi, kemudian kembali ke harga normal setelah periode promo selesai.
✅ 4. Memanfaatkan Diskon & Cashback untuk Meningkatkan Konversi
📌 Masalah: Brand tidak menawarkan insentif yang cukup bagi pelanggan untuk membeli.
📊 Solusi: Mengoptimalkan penggunaan voucher diskon, cashback, dan free shipping yang ditawarkan oleh marketplace untuk meningkatkan konversi tanpa harus menurunkan harga dasar produk.
Dengan strategi ini, brand tetap bisa menjaga margin keuntungan sambil menarik lebih banyak pembeli.
3️⃣ Studi Kasus: Bagaimana Brand FMCG Meningkatkan Penjualan dengan Strategi Harga yang Tepat?
Sebuah brand FMCG mengalami penurunan penjualan di marketplace karena persaingan harga yang ketat. Mereka menemukan bahwa harga produk mereka lebih tinggi dibanding kompetitor, sehingga sulit memenangkan pembeli.
🚀 Solusi yang Diterapkan:
✅ Menggunakan pemantauan harga real-time untuk menyesuaikan harga lebih fleksibel.
✅ Menawarkan paket bundling untuk meningkatkan nilai produk dibanding pesaing.
✅ Memanfaatkan promo marketplace dan cashback untuk meningkatkan daya tarik produk.
📈 Hasilnya:
- Tingkat konversi meningkat 38% setelah penerapan strategi harga dinamis.
- Penjualan produk bundling naik 45% dibandingkan penjualan satuan.
- Meningkatkan keuntungan tanpa harus terlibat dalam perang harga yang tidak menguntungkan.
Mengapa Strategi Pricing yang Cerdas Sangat Penting?
Brand yang ingin sukses di marketplace harus memiliki strategi pricing berbasis data yang fleksibel dan dinamis. Dengan pendekatan yang tepat, brand bisa:
✅ Menentukan harga yang kompetitif tanpa mengorbankan margin keuntungan.
✅ Memanfaatkan event dan promo marketplace untuk meningkatkan penjualan.
✅ Meningkatkan konversi dengan strategi bundling dan insentif tambahan.
Marketplace bukan hanya soal menawarkan harga termurah, tetapi juga tentang menawarkan nilai terbaik bagi pelanggan.
🚀 Siap Meningkatkan Strategi Harga Brand Anda?
Compas.co.id Market Insight menyediakan analisis harga real-time dan intelijen pasar untuk membantu brand FMCG mengoptimalkan strategi harga mereka di e-commerce.