Data Penjualan Keju Terlaris di E-commerce: Raih Market Share 59%, Prochiz Cetak Performa Fantastis!
Author: Lia Sutiani
Compas.co.id – Laporan Statista memproyeksikan industri keju di Indonesia akan tumbuh hingga 4,41% per tahun (CAGR 2022-2027). Marketeers menyebutkan, sebenarnya jumlah konsumsi keju di Indonesia masih rendah, namun memiliki tren positif dari tahun ke tahun.
Sementara riset Compas Dashboard menunjukkan, total penjualan keju di e-commerce mencapai Rp8.4 miliar selama semester I 2022. Tim Compas juga memantau pergerakan bisnis dari beberapa brand yang menguasai penjualan produk tersebut di e-commerce.
Tercatat, Prochiz berhasil menjadi juara pertama dalam top brand keju terlaris periode 14-28 Februari 2022. Konsistensi bisnis brand tersebut juga dibuktikan dalam performa penjualannya pada periode 1-15 September ini.
Melalui data Compas Dashboard, ditemukan -/+ 828 listing produk di official store Shopee dan Tokopedia pada periode 1-15 September 2022. Simak data selengkapnya terkait performa penjualan dari sejumlah top brand keju tersebut berikut ini.
5 Top Brand Keju Terlaris di Shopee dan Tokopedia
1. Prochiz
Brand lokal di bawah naungan PT Mulia Boga Raya ini pantas diacungi jempol lantaran sukses mengungguli beberapa kompetitor luar dalam penjualan keju di e-commerce. Dengan mengantongi market share sebesar 59,09%, Prochiz berhasil mencetak performa terbaiknya pada periode 1-15 September 2022.
Brand yang berdiri sejak tahun 2007 ini juga menjadi satu-satunya yang tembus penjualan hingga 10K produk dalam dua minggu. Performa bisnis brand keju terlaris ini memang tidak perlu diragukan lagi mengingat penjualannya mampu meraih peningkatan laba hingga 19,5% pada 2021, yang mana saat itu ekonomi sedang melemah akibat pandemi Covid-19.
Secara branding, Prochiz mempopulerkan tagline “Everything tastes better”. Selain itu, brand ini juga terus berupaya meningkatkan pelayanannya dengan menghadirkan ragam inovasi mulai dari keju blok, keju lembaran (slice), keju cheddar, dan lainnya.
Tak berhenti di situ, Prochiz juga diketahui menggaet chef ternama di Indonesia, Renatta Moeloek sebagai brand ambassador produknya. Kesesuaian background BA sebagai chef disertai popularitasnya tentu turut mendobrak brand awareness produk keju ini.
2. Kraft
Peringkat kedua top brand keju terlaris diraih oleh Kraft, brand asal Amerika yang tergabung dalam Kraft Foods Group Inc. Perusahaan tersebut merupakan produsen makanan olahan terbesar kedua di dunia setelah Nestle.
Sebagai perusahaan global legendaris, tak sulit bagi Kraft untuk memasuki industri keju di Indonesia termasuk di e-commerce. Terhitung, brand keju tersebut mampu mencapai 18,50% market share sepanjang periode 1-15 September 2022.
3. Meg
Brand asal Jepang ini di bawah naungan perusahaan dari Indonesia, PT Megmilk Snow Brand Indonesia. Selama 90 tahun melayani kebutuhan keju masyarakat, Meg telah memperoleh pencapaian cukup memuaskan dengan market share 6,86% pada periode 1-15 September 2022.
Jika ditelusuri, Meg terlihat aktif mempromosikan produknya baik secara online maupun offline. Hal ini dapat dicek melalui laman Instagram resmi @megcheese.id yang rutin membagikan konten berupa promo diskon, kuis, maupun berbagai event Meg.
4. Anchor
Peringkat keempat, ada brand keju legendaris dari Selandia Baru yang dibentuk pada tahun 1886. Melalui PT Fonterra Brands Indonesia, Anchor memperluas jaringan bisnis kejunya di tanah air.
Meski hanya memperoleh market share 2,98%, setidaknya Anchor sukses masuk jajaran top brand keju terlaris periode 1-15 September 2022. Sementara dari segi harga, produk keju Anchor memang terbilang lebih tinggi ketimbang para kompetitornya.
5. Green Valley
Menemani Prochiz, brand lokal ini juga berhasil meraih kemenangan manis dengan market share sebesar 2,70%. Green Valley merupakan brand keju dari perusahaan asal Tangerang, PT Pacific Lacto.
Berbeda dengan beberapa brand keju terlaris lainnya yang meluncurkan produk keju blok, keju cheddar, atau lembaran, justru Green Valley populer dengan keju parmesan. Menariknya lagi, pengemasan keju tersebut terbilang unik, yakni dalam bentuk botol sehingga praktis penyimpanannya.
Kesimpulan
Kesuksesan Prochiz dalam memimpin penjualan keju pada periode 1-15 September 2022 membuktikan bahwa produk lokal juga bisa menjadi penguasa pasar di negerinya sendiri. Hal ini juga tak lepas dari serangkaian strategi bisnis yang dijalankan seperti harganya yang cukup terjangkau disertai produk berkualitas, aktif promosi konten di media sosial (Instagram dan TikTok), dan berkolaborasi dengan public figure yang tepat.
Dengan sektor bisnis yang berbeda, Anda pun bisa menerapkan strategi yang serupa. Namun, hal ini perlu diukur berdasarkan riset pasar. Sebagus apapun strateginya, tanpa disertai riset pasar juga tidak menjamin keberhasilannya meski itu dijalankan perusahaan besar sekalipun.
Riset pasar bermanfaat sebagai penerang jalan bagi perusahaan dalam mengambil langkah pada setiap keputusan bisnisnya. Ujung tombaknya, riset pasar akan mempermudah perusahaan dalam merancang strategi bisnis yang unggul guna meningkatkan penjualan.
Melalui data Compas Dashboard, Anda dapat melakukan riset pasar sesuai kebutuhan dengan akurat dan cepat. Tertarik untuk memulai? Hubungi kami melalui Team Compas atau DM Instagram Compas, ya!
Selain itu, Anda juga bisa menjajal 30 menit Demo Compas Dashboard secara gratis dengan cara KLIK DI SINI!
Source: Dashboard Compas.co.id