5 Kesalahan Brand Positioning Terbesar yang Harus Dihindari Brand Susu Formula: Contek Brand Positioning SGM dan Pediasure!
Compas.co.id – Brand positioning merupakan langkah penting dalam membangun citra dan kesan yang kuat pada konsumen. Namun, ada beberapa kesalahan dalam brand positioning yang sering dilakukan oleh brand susu formula. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat menyebabkan brand susu formula sulit untuk memasarkan produknya secara efektif dan menarik minat konsumen.
Data Compas Dashboard melaporkan Kategori Susu Formula & Makanan Bayi menguasai market dengan angka market share sebesar 39,5%. Itu adalah market share terbesar diantara kategori di industri Mom & Baby lainnya. Peluang pasar kategori Susu Formula masih dapat terus berkembang besar di e-commerce Indonesia.
Mengingat jumlah bayi yang meningkat dan adanya kebutuhan nutrisi tambahan untuk anak-anak yang tinggi serta berat badannya belum sesuai dengan standar kesehatan.
Dalam artikel ini akan dibahas 5 kesalahan brand positioning terbesar yang harus dihindari oleh brand susu formula. Dalam artikel ini, kita akan mencoba untuk mengambil contoh kesuksesan 5 top brand susu formula dalam membangun brand positioning yang tepat.
Definisi Brand Positioning
Brand positioning adalah tentang bagaimana strategi menempatkan merek di dalam benak konsumen terkait dengan keunggulan dan perbedaan yang dimiliki oleh merek tersebut dibandingkan dengan kompetitornya. Brand positioning melibatkan pemilihan target pasar, menentukan proposisi nilai unik merek, dan menentukan pesan merek yang ingin disampaikan.
Brand positioning harus mencerminkan nilai dan tujuan bisnis serta mempertimbangkan preferensi, kebutuhan, dan perilaku konsumen. Strategi brand positioning ini sangat krusial karena berkaitan dengan bagaimana sebuah merek ditempatkan di benak konsumen, terutama dalam hubungannya dengan persaingan industri susu formula di e-commerce Indonesia.
Baca juga: Melihat Strategi Market Positioning yang Dilakukan Marjan: Pengertian, Manfaat, dan 3 Jenisnya
5 Kesalahan Brand Positioning
1. Target pasar salah
Salah satu kesalahan terbesar dalam positioning adalah tidak memilih target pasar yang tepat. Terlalu luas atau terlalu sempitnya segmentasi pasar dapat membuat merek kehilangan fokus dan menghasilkan pesan yang kurang efektif. Merek perlu memahami dengan jelas siapa target pasar mereka dan apa kebutuhan, keinginan, dan preferensi mereka.
Target pasar yang terlalu luas merujuk pada upaya merek untuk menjangkau semua orang atau segmen pasar yang terlalu besar. Hal ini dapat mengakibatkan merek kehilangan fokus dan kurangnya penekanan pada kebutuhan dan preferensi spesifik konsumen.
Sedangkan target pasar yang terlalu sempit mengacu pada upaya merek untuk menjangkau segmen pasar yang sangat kecil atau spesifik. Hal ini dapat menghasilkan pesan yang terlalu terbatas dan tidak dapat menjangkau konsumen potensial yang lebih luas.
2. Tidak bisa menekankan USP (Unique Selling Proposition)
Merek harus menetapkan USP mereka untuk membedakan diri dari pesaing dan menarik perhatian konsumen. Jika merek tidak dapat menawarkan nilai unik yang jelas dan menarik, maka konsumen tidak akan memiliki alasan untuk memilih merek tersebut.
3. Kurangnya perhatian terhadap keamanan dan kesehatan bayi dan anak
Industri Mom and Baby membutuhkan merek yang memprioritaskan keamanan dan kesehatan bayi. Merek yang mengabaikan hal ini dapat kehilangan kepercayaan konsumen dan memicu masalah kesehatan dan keamanan pada bayi.
4. Tidak memberikan pengalaman yang memuaskan
Konsumen Mom and Baby sangat memperhatikan pengalaman mereka dengan merek. Jika merek tidak memberikan pengalaman yang memuaskan, baik dalam produk atau layanan, konsumen akan beralih ke merek lain.
JIka merek dapat menghadirkan event baik online maupun offline, membuat IG live atau webinar edukasi Mom and Baby, mengadakan berbagai aktivitas seru seperti giveaway, challenge, membuat komunitas para ibu muda, mengadakan playdate serta banyak melakukan engagement dengan followers di semua channel media sosialnya, maka konsumen pun mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dari merek dan tentunya berpeluang besar menjadikan mereka loyal terhadap merek.
5. Tidak berfokus pada kebutuhan konsumen
Merek perlu memahami kebutuhan konsumen dan memberikan solusi yang sesuai. Merek yang tidak memahami kebutuhan konsumen atau tidak memberikan solusi yang memadai, akan kehilangan kepercayaan konsumen.
Baca juga: 5 Top Brand Perawatan Bayi Favorit Bunda: Johnson’s, The Best Choice for Mom’s!
3 Top Brand Susu Formula yang Sukses Mengoptimalkan Strategi Brand Positioningnya
1. Brand Positioning yang Dilakukan Morinaga
Brand sufor ini terkenal dengan produk Chil-Kid untuk (1-3 tahun), Chil School (3-12 tahun), dan Chil-Go (1-12 tahun). Pada bulan Januari 2023, Morinaga sukses juara 1 top brand susu formula.
Data Compas Dashboard memantau penjualan Morinaga sepanjang bulan Januari 2023 ini sebanyak 37.5 ribu produk atau sekitar 16,5% secara sales quantity. Yang menarik lagi, growth performancenya sebesar 82,8% per semester di tahun 2022. Bagaimana strategi brand Morinaga hingga mencapai kenaikan growth hingga >50%?
Diketahui Morinaga memiliki program konsultasi online dan cek alergi anak untuk mengurangi kekhawatiran para mama. Lalu ada Morinaga Reward Club dimana mengajak orang tua untuk menukarkan struk belanja produk Morinaga dengan poin agar mendapatkan benefit dan hadiah menarik. Itu adalah salah satu strategi brand positioningnya sehingga program tersebut melekat erat pada benak masyarakat.
Hal tersebut konsisten dilakukan oleh Morinaga karena sadar bahwa untuk mendapatkan loyalitas, brand harus rutin melakukan eksposur dan gencar sharing edukasi secara terbuka agar konsumen percaya kepada brand. Terutama di zaman sekarang konsumen semakin cerdas dalam memilih produk terkait kesehatan dan keamanan nutrisi anak-anak.
Brand positioning lain dari Morinaga dapat dilihat dari konten-konten susu Chil-Go yang selalu erat dengan tema sekolah karena produknya berupa susu cair kemasan siap minum. Produk tersebut sering dibawakan orang tua dalam bekal makanan sekolah anaknya.
Morinaga membuktikan konsistensi strategi brand positioning dengan memperoleh berbagai penghargaan seperti Brand Choice Award 2022 Kategori Susu Soya, Brand Choice Award for Mom & Kids 2022 dan lainnya.
2. Brand Positioning yang Dilakukan SGM
Selanjutnya ada brand yang terkenal dengan tagline “Aku Anak SGM!” sejak dulu. PT Sarihusada dengan brand susu formula SGM yang fokus ditujukan untuk memenuhi nutrisi anak-anak yang dibagi menjadi 3 kelompok usia yaitu usia 1-3 tahun, 3-5 tahun, dan 5-12 tahun.
Compas Dashboard melaporkan periode Januari 2023 ini, SGM berhasil menjual 24.9 ribu produk susu formulanya atau 11,5% secara sales quantitynya. Jika dilihat dari performa pertumbuhannya, growth SGM sebesar 8,7% per semester di tahun 2022.
Bagaimana strategi brand positioning yang diterapkan oleh SGM? Susu SGM merupakan brand susu formula legendaris yang hadir di Indonesia sejak 1954. Positioning brand ini dikenal merakyat karena harganya terjangkau oleh masyarakat terutama kelas menengah ke bawah.
Lalu menilik aktivitas sosial medianya, SGM aktif membagikan berbagai konten edukasi seputar anak-anak sambil menghadirkan dokter anak, supaya kontennya lebih terpercaya karena sudah dikurasi oleh dokter. Lalu banyak mengadakan challenge dan giveaway sebagai bagian dari strateginya untuk menjaga engagement dengan followers.
Untuk menjaga eksposur brandnya, SGM memiliki komunitas mombassador untuk menjangkau para mama baik online maupun offline secara luas. Tugasnya tidak jauh dari aktif memberikan edukasi pentingnya mendukung nutrisi anak dari susu SGM.
Tak mau kalah dengan kompetitornya, SGM pun memiliki program Careline yang dapat diakses secara online dimana orang tua dapat konsultasi mengenai masalah anaknya dengan gratis. Adanya program ini juga membuat positioning brand SGM semakin kuat.
Baca juga: 6 Top Brand Susu Formula, Enfagrow Jagoan Utamanya Para Bunda!
3. Brand Positioning yang Dilakukan Pediasure
Di peringkat ketiga ada Pediasure yang terkenal dengan color brand ungunya dan slogan “Mendukung Tumbuh Kembang Anakmu”. Di bawah naungan PT Abbott Indonesia, periode Januari 2023 ini data Compas Dashboard melaporkan sebanyak 23 ribu produk sufornya laris dia dua e-commerce besar. Angka tersebut kira-kira 10,8% secara sales quantity.
Pediasure melakukan branding position dengan fokus pada manfaat dan kualitas produknya sebagai susu yang dirancang khusus untuk membantu anak-anak yang sulit tumbuh, kurang gizi, atau membutuhkan nutrisi tambahan untuk mengejar berat dan tinggi badan sesuai standar kesehatan anak.
Sejak tahun 2000an hinga kini, secara konsisten strategi promosinya berupa iklan di TV adalah mengoptimalkan tumbuh kembang anak yang diukur dari tinggi badannya. Oleh karena itu terbentuklah persepsi kuat dalam benak masyarakat jika seorang anak ingin tinggi dan beratnya sesuai standar kesehatan, maka produk yang harus dikonsumsi adalah Pediasure.
Pediasure memiliki Growth Kit yang berisi buku panduan serta pengukur badan yang cukup diminati para ibu. Adanya Growth Kit tersebut membuat orangtua dapat mengecek tinggi badan anaknya secara berkala agar sesuai dengan standar kesehatan. Kit ini juga sering dijadikan bundling bersama susu kaleng Pediasure.