5 Cara Menentukan Target Penjualan Bisnis
Author: Ivana Deva Rukmana
Compas.co.id – Tiap-tiap bisnis pasti mempunyai strateginya tersendiri untuk tetap eksis di tengah ketatnya persaingan pasar. Strategi tersebut tak terlepas dari performa bagian pemasaran dan tim penjualan dalam untuk mencapai target penjualan. Kedua bagian tersebut sangat berjasa karena dapat mempertahankan dan meningkatkan posisi brand di kompetisi pasar.
Penjualan termasuk rangkaian aktivitas yang telah tersusun dalam strategi pemasaran. Pada dasarnya, penjualan harus dilakukan dengan rencana yang menyeluruh, terpadu, dan menyatu dengan bidang pemasaran sehingga perencanaannya harus disusun secara matang.
Apa itu Target Penjualan?
Sebelum melompat ke pembahasan mengenai cara menentukan target penjualan, ada baiknya jika kamu mengetahui hakikat target penjualan itu sendiri.
Mengutip dari qiscus.com, target penjualan adalah jumlah penjualan yang ditentukan perusahaan atau bisnis dalam unit atau volume penjualan yang ingin dicapai oleh tim penjualan (sales) dalam periode waktu bulan, kuartal, atau tahun.
Pentingnya Menghitung Target Penjualan yang Realistis pada Bisnis Online
Sebagai pebisnis, kamu harus menentukan titik tuju dan target yang akan dicapai oleh bisnis, khususnya untuk target penjualan.
Sebab, kemampuan memenuhi target penjualan yang sudah ditentukan itulah yang menjadi acuan berhasil atau tidaknya upaya yang dilakukan. Dalam bisnis, mencapai target penjualan merupakan tantangan yang tidak mudah. Namun, bukan pula hal yang mustahil untuk dicapai.
Oleh karena itu, target yang dituju harus ditentukan melalui analisis yang tepat dan realistis berdasarkan trend dan kondisi yang sedang berlangsung di pasar. Menetapkan target yang dituju dengan angka yang realistis akan banyak membantu tim penjualan dalam mencapainya.
5 Cara Menentukan Target Penjualan dengan Metode SMART
Dilansir dari Hashmicro.com, ada 5 cara menentukan target penjualan. Kelima cara tersebut terintegrasi dalam sebuah strategi bernama SMART (Specific, Measurable, Attainable, Realistic, dan Time-bounded) sebagai berikut.
1. Specific (Spesifik)
Target penjualan yang ditentukan harus spesifik. Yang berarti, target harus memiliki dasar pencapaian yang pasti dan tidak mengambang. Sebagai contoh, ketika menentukan capaian penjualan pada brand kosmetik, perusahaan harus bisa menentukan target yang spesifik untuk satu periode atau per tahun.
Target yang spesifik, salah satunya dapat ditunjukkan dalam bentuk angka yang bulat. Misal, pada periode ini, brand A memiliki target penjualan yang harus tercapai sebanyak 100.000 unit produk.
Sangat tidak dianjurkan untuk membuat target dengan perkiraan, seperti target SQL bulan ini adalah 70.000 hingga 100.000 atau target MQL periode ini harus mencapai sekitar puluhan ribu.
2. Measurable (Dapat Diukur)
Target penjualan yang baik harus measurable (dapat terukur). Artinya, perusahaan bisa mengetahui ukuran ketercapaian dari target penjualan yang telah dibuat. Untuk dapat mengukur pencapaian target penjualan, perusahaan harus menetapkan standar khusus untuk target tersebut.
Misalnya, brand kosmetik A menargetkan penjualan pada sebuah agen untuk satu periode bertambah sebanyak 200% dari periode sebelumnya. Dengan target yang sudah ditentukan ini, maka brand A jadi bisa menghitung kesuksesan tersebut dengan tingkat keberhasilan penjualan periode sebelumnya.
Dengan demikian, jika pada pada periode sebelumnya, agen tersebut berhasil mencapai total penjualan produk sebesar 100.000 unit, maka pada periode selanjutnya penjualan harus mencapai 200.000 unit. Dengan target penjualan yang seperti ini, maka penjualan yang terjadi dapat terukur seberapa tinggi keberhasilannya.
3. Attainable (Dapat Diraih)
Target penjualan yang baik adalah yang dapat diraih, baik oleh perusahaan tim penjualan, maupun setiap anggota dalam tim penjualan. Perusahaan harus menentukan capaian penjualan yang perlu seluruh tim yakini dapat mereka raih pada akhir periode. Jika perusahaan akan menaikkan target, maka harus membuat angka kenaikan yang memang bisa tercapai.
Contohnya, jika rata-rata pendapatan perusahaan selama dua tahun terakhir adalah 200 juta per bulan, maka perusahaan bisa saya menaikkan target menjadi 250 juta hingga 300 juta per bulan. Angka ini tentunya masih rasional dan dapat tim kamu raih, meskipun tetap harus menyesuaikan dengan meningkatnya tingkat usaha yang perusahaan lakukan.
Begitu juga target untuk tim penjualan, misalnya untuk seorang anggota penjualan kamu targetkan 50 juta per bulan, maka peningkatannya perlu kamu sesuaikan juga, misalnya 55 juta per bulan atau 60 juta per bulan. Data bisa kamu ketahui dari pencapain target sebelumnya, khususnya jika seorang tenaga penjual bisa melewati targetnya.
4. Realistic (Wajar)
Target harus dapat kamu tentukan secara realistis atau wajar. Setiap perusahaan sudah pasti mengharapkan hasil penjualan yang spektakuler. Namun, capaian penjualan yang spektakuler harus dapat kamu imbangi dengan kualitas produk atau benefit yang bisa konsumen dapatkan. Tanpa hal-hal tersebut, maka sudah pasti target justru akan menyulitkan sales. Maka dari itu, target harus kamu buat secara realistis, yaitu sesuai dengan kewajaran dan seimbang dengan faktor-faktor lain yang ada di dalam perusahaan.
5. Time Bounded (Terbatas oleh Waktu)
Target yang baik harus kamu beri batasan waktu. Artinya, ada batas berakhir untuk mengukur keberhasilan atas pencapaian target tersebut. Perusahaan tidak dianjurkan untuk membuat capaian penjualan tanpa menentukan batas waktu penjualan tersebut dapat tercapai. Misalnya, seorang tenaga penjual mendapatkan target 30 juta rupiah dan harus tercapai selama 1 bulan.
Setelah satu bulan berakhir, maka perusahaan harus segera menyimpulkan. Jika penjualan tidak mencapai 30 juta rupiah, maka tenaga sales tersebut dapat kamu nyatakan gagal. Target tidak harus dalam bentuk uang, bisa saja perusahaan memberikan target dalam bentuk barang sebagai ukurannya. Misalnya, seorang tenaga penjual kamu beri target sebesar 150 unit per bulan. Intinya, setelah 1 bulan kamu akan segera mengetahui dan dapat menyimpulkan hasilnya, yaitu tercapai target atau tidak tercapai targetnya.
Cara Monitoring Target Penjualan
Setelah menghitung dan menentukan angka target penjualan produk, tidak lupa anda juga wajib melakukan monitoring pada target yang ditentukan tadi. Proses monitoring ini berfungsi untuk melihat apakah aktivitas penjualan dan kinerja sales yang dilakukan sudah memadai untuk memenuhi target penjualannya.
Jadi, bagaimana Anda bisa memonitor angka target penjualan dan mencapai target tersebut?
1. Membuat Rencana Penjualan
Pertama-tama, Anda wajib membuat rencana penjualan yang berisikan berbagai strategi bisnis dan strategi penjualan yang hendak digunakan. Untuk menentukan strategi seperti apa yang perlu digunakan, perusahaan wajib melakukan riset pasar dan juga riset kompetitor.
2. Melakukan Pendekatan pada Pelanggan
Salah satu cara monitoring paling efektif yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengamati cara tim sales dalam mendekati dan memprospek calon pelanggan. Perusahaan haru memastikan bahwa upaya pendekatan yang dilakukan sopan, ramah, dan sesuai dengan citra yang telah dibangun perusahaan.
Jangan segan untuk menerapkan berbagai taktik menarik untuk menarik minat calon pelanggan. Sebagai contoh, perusahaan dapat meminta tim sales untuk menawarkan berbagai promosi untuk meningkatkan performa target penjualan.
3. Menerapkan Strategi Digital Marketing
Pada era digital ini, perusahaan atau bisnis wajib menerapkan strategi digital marketing untuk dapat meningkatkan target penjualan. Strategi digital marketing yang dapat diterapkan mencakup SEO, SEM, social media marketing, dan masih banyak lagi.
Selain lebih simpel untuk diterapkan, digital marketing pun memiliki jangkauan yang lebih luas ketimbang strategi pemasaran konvensional. Akibatnya, target pasar pun menjadi lebih luas dan potensi perusahaan dalam mencapai target yang ditentukan pun semakin besar.
4. Melakukan Evaluasi Secara Berkala
Terakhir, jangan lupa untuk melakukan evaluasi secara berkala, baik harian, mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan. Sesuaikan jadwal evaluasi dengan kebutuhan perusahaan. Jika dianggap masih sulit untuk mencapai target penjualan, Anda mungkin harus melakukan evaluasi lebih sering untuk memonitor pergerakan angka penjualan dengan lebih dekat.
Dalam mengevaluasi pencapaian target penjualan, perusahaan perlu mengamati peningkatan volume penjualan sejak target pertama ditentukan dan juga menghitung persentase pencapaian. Jangan segan-segan untuk menyesuaikan kembali strategi penjualan yang digunakan apabila dianggap kurang efektif dalam meningkatkan penjualan produk.
Kesimpulan
Setelah menyimak penjelasan di atas, tentu sekarang kamu sudah lebih aware tentang pentingnya menentukan target penjualan yang realistis berikut langkah-langkah dalam penentuannya, bukan?
Dalam menentukan target penjualan, penting bagi sebuah brand untuk mempertimbangkan apakah target tersebut sudah realistis untuk dicapai atau tidak. Memiliki target yang tinggi memang bagus, tetapi dalam praktiknya, target yang terlalu tinggi malah akan membuat tim yang bersangkutan jadi stres bila target tak kunjung tercapai.
Untuk mendukung tim penjualan dalam mencapai targetnya, tentu tak terlepas dari performa tim marketing dalam menerapkan strategi pemasaran yang engaging. Oleh karena itu, kemantapan strategi marketing juga amat diperhitungkan.
Strategi marketing yang mantap bisa didapatkan jika riset pasar dilakukan secara tepat dan akurat dengan data-data yang tepat pula. Masalahnya, dari mana kamu bisa mendapatkan data market insight yang tepat?
Melalui produk Compas, kamu dapat melakukan riset pasar sesuai kebutuhan dengan akurat dan cepat. Tertarik untuk memulai? Hubungi kami melalui Contact Us atau DM Instagram Compas, ya!
Source: Dashboard Compas.co.id