5 Merek Makanan dan Minuman Lokal Ini Sukses Branding Lewat Idol K-pop, Lemonilo Ungguli McDonald’s!
Author: Lia Sutiani
Compas.co.id – Demam Korea atau Hallyu di Indonesia bukanlah hal baru lagi. Fenomena ini tak lepas dari popularitas industri hiburan Korea Selatan yang masuk ke Indonesia. Produk hiburan seperti K-pop, film Korea, maupun K-drama memang selalu menarik perhatian para pecinta hiburan Korea tersebut.
Melansir dari laman Korean Culture Center, drama TV dan musik pop Korea mulai populer di kawasan Asia pada pertengahan 1990-an hingga 2000-an. Kemudian pada awal tahun 2010-an, demam Korea menyebar luas berkat idol K-pop legendaris seperti Big Bang, Girl’s Generation (SNSD), BoA, dan Super Junior.
Alhasil, populernya industri K-pop tersebut turut menarik atensi para pelaku bisnis untuk memanfaatkan momentum tersebut. Seperti yang tengah ramai saat ini, banyak brand lokal yang menggaet idol K-pop sebagai brand ambassador produknya.
Menurut pantauan Tim Compas, sebagian besar brand lokal tersebut berasal dari brand skincare. Menariknya, brand-brand skincare tersebut juga sukses menduduki top brand skincare di e-commerce.
Tak ketinggalan, beberapa merek makanan dan minuman lokal turut menjalankan strategi branding lewat idol K-pop ini. Namun, jika Anda perhatikan, strategi tersebut mulai digemari beberapa tahun belakangan ini.
Pandemi, Jadi Awal Tahun Mewabahnya Demam Korea di Indonesia
Industri hiburan Korea Selatan kian naik daun berkat pesatnya perkembangan teknologi saat ini sehingga pertukaran informasi begitu cepat dan masif. Apalagi saat pandemi, penggunaan teknologi digital seperti media sosial makin meningkat. Lantas, apakah pandemi mendorong lahirnya demam Korea di Indonesia?
Laporan Katadata Insight Center (KIC) bersama Zigi.id mengungkap, sebanyak 10,9% responden mengaku terkena “demam Korea” sejak awal tahun 2020. Angka tersebut menunjukkan awal pandemi menjadi puncak tertinggi kemunculan penggemar hiburan Korea.
Dalam grafik tersebut, dapat dilihat “demam Korea” ini mulai menguat sepanjang periode 2015-2019. Pada setiap periode, ada lebih dari 5% responden tiap tahunnya dan terus mengalami peningkatan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
Apalagi ditelusuri lebih lanjut, naiknya popularitas industri hiburan Korea paling signifikan terjadi dari tahun 2019 sebanyak 3,3% menjadi 7,1% pada tahun 2010. Satu dekade kemudian, persentasenya mencapai angka paling tinggi dan menurun per Juni 2022 ini.
Maka, tak mengherankan jika belakangan ini banyak brand lokal yang berkolaborasi dengan artis Korea seperti idol K-pop.
Branding Lewat Idol K-pop, 5 Merek Makanan dan Minuman Lokal Ini Mendominasi Ketimbang Produk Impor
Promosi produk melalui idol K-pop tidak hanya dijalankan merek lokal saja. Beberapa merek makanan dan minuman asal luar negeri juga mengaplikasikannya.
Sebut saja McDonald’s, merek makanan siap saji asal Amerika tersebut sempat viral pada 2021 lalu lewat produknya BTS Meal McDonald’s. Produk tersebut memang membuat McDonald’s menjadi salah satu merek makanan dan minuman yang tenar di Indonesia.
Sayangnya, promosi tersebut tidak lantas mempertahankan brand awareness terhadap merek tersebut. Survei Katadata Insight Center (KIC) mencatat, hanya 7% responden yang mengingatkan McDonald’s dengan idol K-pop tersebut.
Kali ini, brand awareness paling berhasil diraih oleh merek mi instan lokal, yakni produk Lemonilo. Survei membuktikan, sebanyak 21% responden mengaku teringat dengan NCT Dream ketika mengenal produk tersebut.
Tahun ini memang menjadi masa kejayaan boyband besutan SM Entertainment tersebut. Melansir dari Brand Reputation Board Korea, NCT Dream sukses mencetak posisi ketiga sebagai Boy Group Brand Reputation bulan Agustus 2022.
Adapun kolaborasi NCT Dream dengan Lemonilo berlangsung pada 25 Januari 2022. Apakah kolaborasi tersebut mampu menaikkan penjualan produk Lemonilo?
Data Compas Dashboard menemukan, mie lokal yang terkenal sebagai mis instan sehat tersebut diketahui memang laris penjualannya di e-commerce. Terbukti, produk tersebut masuk dalam daftar top rank mie instan terlaris dengan sales volume sebesar 5,1% pada periode 17-31 Maret 2022.
Beberapa merek makanan dan minuman lainnya yang berhasil menaikkan brand awareness produknya, yakni Mie Sedaap – Choi Swion, Luwak White – Lee Min Ho, Neo Coffee – Lucas WayV, dan Nu Green Tea – NCT Dream. Tingginya responden sebagian besar memang didominasi oleh merek makanan dan minuman lokal.
Meski begitu, strategi ini tidak lantas menjadi kunci kesuksesan sebuah merek meraih target penjualan. Survei KIC menemukan bahwa harga menjadi faktor utama bagi pecinta hiburan Korea Selatan di Indonesia untuk membeli produk.
Sebab itu, perusahaan tidak bisa hanya berfokus pada strategi semacam ini. Namun, perlu memperhatikan strategi utama lainnya untuk mencapai target konsumen yang potensial. Dalam hal ini, perusahaan membutuhkan data riset pasar yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Melalui produk Compas, Anda dapat melakukan riset pasar sesuai kebutuhan dengan akurat dan cepat. Tertarik untuk memulai? Hubungi kami melalui Team Compas atau DM Instagram Compas, ya!
Selain itu, Anda juga bisa menjajal 30 menit Demo Compas Dashboard secara gratis dengan KLIK DI SINI!
Atau Anda berminat dengan data KIC tersebut? Unduh laporan lengkap hasil Survei Potret Aktivitas dan Belanja Penggemar Hiburan Korea di Indonesia melalui tautan ini atau pun mengakses data seputar Korea Selatan melalui laman ini.