Membangun Hubungan Kuat dengan Target Market Melalui Storytelling Marketing: Perhatikan Seni Bercerita dari Skintific, Somethinc, dan Scarlett
Compas.co.id – Agar penjualan suatu produk bisa laris, penting bagi perusahaan untuk menentukan target market yang tepat. Jika pembuatan sebuah produk telah memiliki tujuan dan sasaran konsumen yang jelas, produk tersebut akan lebih mudah diterima sehingga dapat bersaing di pasar.
Akan tetapi dalam ekosistem bisnis saat ini, strategi marketing konvensional yang hanya fokus pada promosi produk tidak lagi cukup untuk menarik perhatian target market. Konsumen modern lebih suka membeli dari brand yang tidak hanya menawarkan produk yang berkualitas, tetapi juga memiliki cerita yang kuat dan menarik di balik brand yang ditawarkan. Kehadiran media sosial memungkinkan pelanggan untuk dengan mudah mempelajari tentang brand, sehingga membuat pentingnya memiliki storytelling yang dapat membangun hubungan yang emosional dengan konsumen.
Storytelling marketing memungkinkan brand untuk menghubungkan produk mereka dengan pengalaman manusia dan memberikan added value yang lebih dalam bagi konsumen. Melalui cerita, brand dapat menginspirasi, menghibur, dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai brand. Strategi ini juga dapat membantu membangun kepercayaan konsumen, karena brand yang mampu menceritakan kisah yang autentik dan relevan akan terlihat lebih transparan dan dapat diandalkan.
4 Tips Menentukan Target Market Sebelum Memulai Storytelling Marketing
1. Mengetahui Persona Konsumen yang Dituju
Sebelum mengetahui target market, Anda harus terlebih dulu mengetahui konsumen seperti apa yang akan menjadi tujuan produk Anda. Untuk bisa menentukannya, Anda bisa melakukan beberapa tahap, yaitu:
- Segmentasi Psikologi: menentukan konsumen berdasarkan minat, gaya hidup, dan tingkat pendidikan.
- Segmentasi Demografi: menentukan jenis konsumen berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tingkat pendapatan.
- Segmentasi Geografi: menentukan konsumen berdasar lokasi pemasaran produk. Tujuannya untuk mengetahui karakteristik masyarakat terdekat secara rinci dan menyesuaikan produk yang sesuai untuk dipasarkan pada mereka.
2. Menganalisa dan Menilai Target Market
Menentukan target market mengharuskan Anda untuk menganalisis dan menilai target di pasaran dengan teliti dan mendetail. Menentukan dan menganalisis target market melibatkan pengumpulan dan analisis data tentang karakteristik pelanggan, preferensi, kebiasaan, dan perilaku pembelian mereka. Dari analisis ini, brand dapat mengidentifikasi segmen pasar yang paling menarik dan menentukan cara terbaik untuk memasarkan produk mereka.
Baca juga: 10 Brand Skincare Lokal Terlaris di Online Marketplace
3. Memahami Kebutuhan Konsumen
Sebagai pemilik bisnis, Anda juga perlu mengetahui kebutuhan konsumen yang paling utama saat ini. Setelah itu, pahami dengan baik produk apa yang sangat dibutuhkan oleh mereka. Kemudian, Anda dapat menciptakan produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan begitu, produk yang Anda jual akan banyak diminati oleh pasar dan angka penjualan pun mengalami peningkatan.
4. Memanfaatkan Analytics Tools
Analytic tools membantu brand untuk mengumpulkan data tentang perilaku dan preferensi pelanggan secara lebih efektif dan efisien, dan menganalisis data tersebut untuk mengidentifikasi tren dan pola yang bermanfaat dalam menentukan target market.
Tools ini membantu brand untuk memahami lalu lintas situs web mereka dan perilaku pengunjung. Dari data ini, brand dapat mengidentifikasi karakteristik pengunjung seperti usia, gender, lokasi geografis, dan preferensi yang berkaitan dengan produk brand. Informasi ini dapat digunakan untuk menentukan segmen pasar yang paling menarik dan mengembangkan strategi marketing yang tepat sasaran.
Baca juga: Herwell Tembus 3 Besar! Ini Jajaran 5 Brand Diet Detox Terlaris di E-commerce Periode Januari 2023
Begini Kompetisi 3 Top Brand Serum Wajah Melakukan Storytelling Marketingnya
1. Skintific
Melihat kinerja bisnis Skintific sendiri, diketahui dari Compas Dashboard bahwa brand ini menjadi pemenang dalam subkategori Serum Wajah dengan raihan market share sebesar 16,66%. Skintific pun menjadi primadona karena menuai sukses dari perolehan revenue sebanyak Rp10.2 miliar atau serum wajah terjual sebanyak 43.7 ribu item.
Jika menilik dari strateginya, bagaimana seni bercerita Skintific mengenai brand dan produknya sehingga mampu menuai sukses menjadi top 1 brand subkategori Serum Wajah terbaik periode Februari 2023 seperti ini?
Skintific mengenalkan brandnya sebagai brand yang berfokus pada masalah skin barrier wajah. Oleh karena itu produk-produknya banyak bercerita bagaimana dapat mengatasi permasalah tersebut. Foto-foto di media sosialnya memperlihatkan deretan wajah yang cerah, bersih, dan bebas jerawat karena produk Skintific yang digunakannya dapat memperbaiki dan merawat skin barriernya.
Kemudian dilihat dari foto produknya, foto yang digunakan Skintific memperlihatkan produk secara apik. Tak ketinggalan menaruh hero ingredient produk dan beberapa fungsi utama dari produk juga diperlihatkan secara jelas sehingga konsumen langsung menangkap bagaimana produk-produk Skintific dapat menyelesaikan masalah kulit wajah mereka, terutama masalah skin barrier konsumen.
2. Somethinc
Data Compas Dashboard melihat brand lokal yang pernah berkolaborasi dengan NCT Dream ini bersaing dengan Skintific dengan penjualan serum wajah sebanyak 40.1 ribu item. Atau pendapatannya di Februari 2023 ini sekitar Rp5.2 miliar dengan merebut market share di angka 8.42%.
Walau baru berdiri selama 3 tahun, sepak terjang Somethinc tak boleh dianggap enteng oleh brand Beauty & Care lain. Baru-baru ini owner Somethinc, Irene Ursula, membuat video yang menginformasikan bahwa Somethinc mendengar masukan dan kritik dari konsumennya. Oleh karenanya, Somethinc melakukan beberapa improvement yang dapat dilihat di video ini agar para beauty enthusiast semakin puas dengan kualitas produk skincare maupun make up Somethinc.
Di media sosialnya, selain menampilkan deretan public figure ternama yang sesuai dengan target market, Somethinc juga menampilkan semua produknya dengan sangat baik. Dari segi pengambilan foto, editing, hero ingredients, berbagai fungsi dan cara penggunaannya, serta menampilkan pula tekstur produknya sehingga konsumen dapat bayangan bagaimana jika produk tersebut diaplikasikan ke kulit wajah mereka.
Brand lokal ini juga kerap posting kombinasi produk apa yang terbaik. Jadi Somethinc tak hanya sekedar menawarkan produk, tapi juga memberikan solusi/masukan untuk menjawab kebingungan masyarakat terkait penggunaan kombinasi skincare yang baik untuk mengatasi berbagai permasalahan kulit masyarakat.
Di bulan Februari 2023 ini, diketahui dari Compas Dashboard bahwa produk 5% Niacinamide + Moisture Sabi Beet Serum sukses menjadi top produk nomor 1. Dapat dilihat betapa ciamiknya foto produk yang digunakan untuk promosi. Tak ketinggalan juga transparansi berupa detail informasi dan bahan-bahan yang digunakan dalam produk. Dalam industri Beauty and Care, transparansi berupa detail bahan, tekstur produk, foto produk, cara pakai, cocok untuk jenis kulit/permasalahan kulit apa itu sifatnya cukup krusial.
3. Scarlett
Di posisi ketiga serum wajah ada Scarlett dengan pendapatan Rp4.1 miliar atau sekitar 30.5 ribu produk terjual berdasarkan data Compas Dashboard. Adapun market share yang berhasil diraih oleh Scarlett di bulan Februari 2023 ini untuk subkategori Serum Wajah yaitu 6,65%.
Wajar jika brand lokal ini sering bertengger dalam top 3 brand atau top 5 brand, tidak mau kalah dengan kedua kompetitornya, Scarlett dapat mengkomunikasikan produknya dengan sangat baik melalui gambar-gambar yang di posting di media sosialnya.
Kerja samanya dengan jajaran public figure menambah hype dari konsumen karena membangun persepsi bahwa Scarlett sangat serius terkait kualitas produk, jaminan keamanan dan kehalalannya.
Lalu contoh komunikasi marketing produk C-Power Serum, alih-alih hanya foto produk, Scarlett juga menampilkan jeruk oranye sebagai salah satu bahan serum tersebut sehingga konsumen pun meyakini bahwa serum tersebut benar mengandung bahan alami.
Dari data Compas Dashboard juga diketahui bahwa Scarlett Brightly Ever After Packaged Limited Edition menjadi top produk nomor satu di e-commerce. Paket kecantikan lengkap yang ada serumnya ini menampilkan bahan-bahan utama yang terkandung didalamnya serta gambar bahan tersebut seperti rose petal dan lidah buaya.
Kesimpulan
Dari ketiga studi kasus top brand Beauty and Care di atas, dapat disimpulkan brand yang menuai sukses membangun hubungan kuat dengan target market dari segi storytelling marketing, adalah mereka yang dapat menampilkan foto-foto produk dengan jelas, ada transparansi mengenai detail bahan-bahannya, informasi cara penggunaannya, jenis kulit yang cocok dan jaminan keamanannya.